suarasubang.com – Pj. Bupati Subang, Dr. Drs. Imran, M.Si., MA.cd, mengungkapkan keheranannya terkait lonjakan harga beras di Subang. Dalam kehadirannya pada Gerakan Pangan Murah, Imran menyoroti permasalahan ini dan mencari solusi.
Gerakan Pangan Murah untuk Stabilisasi Harga
Gerakan Pangan Murah yang diinisiasi oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Subang bertujuan untuk menstabilkan pasokan dan harga pangan.
Dalam situasi fluktuatif harga dan kelangkaan bahan pangan, kegiatan ini diharapkan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Camat Cibogo, Sri Novia S.I.P., menyampaikan bahwa gerakan ini menjadi langkah strategis dalam mengatasi keterbatasan bahan pangan yang dipicu oleh lonjakan harga.
“Kegiatan seperti ini banyak membantu warga kami,” tambahnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Subang, Rd. Maman Firmansyah, S.Sos., M.Si, menjelaskan bahwa lonjakan harga bahan pokok, termasuk beras, telah mencapai level yang mengkhawatirkan, melampaui Rp. 15.000.
Gerakan Pangan Murah diharapkan dapat memberikan solusi dengan membuat bahan pokok lebih terjangkau.
Pj. Bupati Subang, Dr. Imran, M.Si., MA.cd, menyoroti bahwa kondisi harian inflasi di Subang sangat dipengaruhi oleh harga bahan pokok, terutama beras.
Subang sebagai lumbung padi ketiga di tingkat Nasional dan Provinsi menghadapi paradoks dengan harga beras yang tinggi di pasaran.
“Kenapa sampai beras itu bisa naik di Subang?” tanya Imran, mengindikasikan kebingungannya terhadap situasi ini.
Imran menekankan perlunya perhatian serius dalam mengatasi masalah ini, dari manajemen produksi hingga pemasaran. Dia juga mengimbau agar BUMD Subang fokus pada sektor pertanian dari hulu hingga hilir.
“Harus ada kewaspadaan kita untuk hal ini, karena masalah ini dari tahun ke tahun akan berulang,” ungkapnya.
Imran mengusulkan evaluasi sektor pertanian untuk memaksimalkan hasil dari luas lahan, pola tanam, dan produksi. Dia menyoroti perlunya upaya kolaboratif dari semua pihak terkait, termasuk satgas pangan.
“Satgas pangan tolong duduk rapatkan dan cari solusi,” pungkasnya.