Beranda Berita Nasional Gus Mus dan Para Tokoh Bangsa Perbincangkan Masa Depan Demokrasi Indonesia di...

Gus Mus dan Para Tokoh Bangsa Perbincangkan Masa Depan Demokrasi Indonesia di Pilpres 2024

Gus-Mus-dan-Para-Tokoh-Bangsa-Perbincangkan-Masa-Depan-Demokrasi-Indonesia-di-Pilpres-2024.jpg

harapanrakyat.com,- Pada Minggu (12/11/2023), sejumlah tokoh bangsa mengadakan pertemuan di kediaman KH Ahmad Mustofa Bisri, yang akrab disapa Gus Mus, di Leteh, Rembang, Jawa Tengah. Para tokoh bangsa menyampaikan kekhawatiran mereka terhadap situasi menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Kesimpangsiuran dan tindakan ugal-ugalan yang dianggap dilakukan oleh penguasa demi mempertahankan kekuasaannya menjadi sorotan utama dalam pertemuan ini. Salah satu topik yang mendapat perhatian khusus adalah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai batas usia calon presiden dan wakil presiden.

Keputusan MK itu menciptakan kekhawatiran karena terlihat sebagai langkah untuk memberikan peluang lebih besar kepada Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi, untuk menjadi cawapres. Keberadaan Anwar Usman, paman Gibran, sebagai ketua MK menimbulkan kecurigaan konflik kepentingan di balik putusan tersebut.

BACA JUGA:  Isu Poligami dan Narkoba Bisa Rontokan Elektabilitas Kandidat di Pilkada Subang

Berbagai elemen masyarakat menaruh curiga terhadap kemungkinan adanya intervensi dari eksekutif ke lembaga yudikatif. Konsekuensinya, beberapa warga melaporkan Anwar dan MK membentuk Mahkamah Khusus untuk memprosesnya. Akhirnya, Anwar dipecat dari jabatannya sebagai Ketua MK karena dianggap melanggar kode etik hakim.

Koordinator pertemuan, Alif Iman Nurlambang, menggambarkan kejadian ini sebagai gambaran dari kondisi demokrasi di Indonesia yang tengah tidak stabil. Ia menyoroti terpusatnya kekuasaan di eksekutif dan intervensi yang terjadi dari eksekutif ke yudikatif.

BACA JUGA:  Indonesia Tantang Bahrain di Laga Penentu Kualifikasi Piala Dunia 2026

Dalam konferensi pers yang diadakan melalui YouTube YouthTV Indonesia, Alif menyatakan, demokrasi Indonesia saat ini berada dalam guncangan. Kekuasaan terpusat di eksekutif, dan seperti yang ditemukan MKMK, ada intervensi dari eksekutif ke yudikatif, ke lembaga konstitusional itu.

Baca juga: Tanggapan Ganjar Pranowo Atas Putusan MKMK

Pertemuan Gus Mus dan Tokoh Bangsa, Bahas Ancaman Pemilu 2024

Pertemuan ini tidak hanya membahas masalah internal lembaga-lembaga negara, tetapi juga membicarakan ancaman terhadap Pemilu 2024.

Gus Mus, sebagai tuan rumah, mendengarkan dengan penuh perhatian keluh kesah para tokoh bangsa dan memberikan dua masukan penting.

Pertama, Gus Mus mendorong para tokoh bangsa, aktivis demokrasi, dan pemangku kepentingan HAM untuk memberikan nasihat kepada penguasa dan elite politik. Mereka diharapkan mampu menyadarkan bahwa situasi politik saat ini tidak hanya merugikan lembaga-lembaga negara, tetapi juga melukai hati masyarakat.

BACA JUGA:  XL Axiata Berhasil Raih Penghargaan Tertinggi di Stellar Workplace Award 2024

Pesan kedua dari Gus Mus adalah untuk terus melakukan pertemuan-pertemuan yang bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa demokrasi di Indonesia sedang mengalami tantangan serius.

“Nasihat-nasihat penting harus disampaikan kepada warga negara agar situasi tetap kondusif. Kekecewaan harus disalurkan melalui jalur-jalur demokratis. Sehingga, bersama-sama kita bisa memberikan peringatan kepada penguasa untuk tetap menjaga keadilan,” ungkap Gus Mus. (R8/HR Online/Editor Jujang)