Beranda Berita Nasional Guru SDN Pakemitan 3 Tasikmalaya Kena Mental Gegara Tabungan Murid 800 Juta...

Guru SDN Pakemitan 3 Tasikmalaya Kena Mental Gegara Tabungan Murid 800 Juta Dibawa Pensiunan Kepsek

Guru-SDN-Pakemitan-3.jpg

harapanrakyat.com,- Para guru SDN Pakemitan 3 Tasikmalaya, Jawa Barat, mengaku tak enak makan dan susah tidur imbas ulah IS, mantan Plt Kepala SDN 3 Pakemitan. IS diduga menilep uang tabungan siswa dari dua SDN sebesar Rp 800 juta.

Sebelum pensiun, IS pernah menjabat sebagai kepala sekolah di SDN Pakemitan 1 dan Plt Kepala Sekolah di SDN Pakemitan 3.

“Perasaan saya sangat sedih. Dengan kejadian ini mungkin bukan hanya fisik yang kena, tetapi juga mental kami sebagai guru. Kami mau mengajar dan ketika kami mau fokus untuk belajar, pikiran itu melayang,” ungkap Agnes Solihah, Wali Kelas 4 di SDN 3 Pakemitan, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (25/7/2023).

BACA JUGA:  30 Petugas Pertanian Jabar Asah Keterampilan Smart Farming di Bapeltan Cianjur

Ia mengaku pikirannya melayang melihat chat pesan dari orang tua yang terus meminta uang tabungan anaknya dikembalikan.

Padahal, kata Agnes Solihah, para guru SDN Pakemitan 3 tidak menikmati atau meminjam sepeserpun uang tabungan muridnya itu.

Baca Juga: Ini Kata Eks Kepala Sekolah SD di Tasikmalaya yang Diduga Tilep Tabungan Siswa Rp 800 Juta

Harapan Guru SDN Pakemitan 3 Tasikmalaya

Uang dengan total kurang lebih 800 juta rupiah dari dua sekolah dasar (SD) diduga dibawa oleh mantan Plt Kepala SDN Pakemitan 3 berinisial IS.

BACA JUGA:  Cara Nonton Live Streaming Timnas Indonesia vs Australia Kualifikasi Piala Dunia 2026

“Harapan kami agar Bapak IS segera mengembalikan uang tersebut. Karena Bapak IS tidak langsung menghadapi orang tua murid, tapi kami guru di sekolah ini yang langsung menghadapi mereka,” tutur Agnes Solihah.

Ia pun menceritakan mekanisme uang tabungan milik para muridnya. Dalam mekanismenya itu, siswa menyetorkan ke guru kelas. Kemudian, guru kelas hanya mencatat jumlah uang tabungan tersebut setiap harinya.

“Dan kami serahkan uangnya ke bendahara. Dari bendahara disetorkan lagi ke kepala sekolah saat itu, yaitu Bapak IS. Dari Bapak IS yang seharusnya ke bank, tetapi mungkin malah ia pakai atau apa, saya tidak tahu,” terangnya.

BACA JUGA:  Shin Tae-Yong memanggil sebanyak 26 pemain, ini daftarnya

Menurut Agnes Solihah, solusi untuk permasalah tersebut hanya uang. Karena orang tua siswa menuntut uang tabungan anaknya kembali.

“Selain itu, kami guru di SDN Pakemitan 3 juga ingin mendapatkan ketenangan mengajar. Sejak adanya kasus tersebut, kami tidak mendapatkan ketenangan,” ungkapnya.

Meski begitu, imbuhnya, untuk kegiatan belajar mengajar, sebagai guru harus mengutamakan keprofesionalan karena sudah menjadi kewajibannya.

“Untuk mengajar alhamdulillah tidak terganggu,” pungkas Agnes Solihah, salag seorang guru SDN Pakemitan 3 Tasikmalaya. (Apip/R3/HR-Online/Editor: Eva)