suarasubang.com – Google baru saja mengambil langkah tegas dengan menghapus lebih dari 10 ribu akun bisnis palsu di Google Maps. Akun-akun ini terbukti sebagai bisnis fiktif atau hasil peretasan yang berpotensi merugikan pengguna.
Langkah ini berawal dari laporan sebuah bisnis di Texas yang menemukan akun lain menyamar sebagai mereka. Merespons laporan tersebut, Google segera melakukan investigasi menyeluruh untuk memastikan keamanan dan keakuratan layanan peta mereka.
“Setelah kami diberitahu soal penipuan, kami mengambil langkah ekstrem untuk mengidentifikasi iklan palsu serupa,” ujar penasihat umum Google, Halimah DeLaine Prado, dikutip dari CBS News, Selasa (25/3/2025).
Modus Penipuan di Google Maps
Sebagian besar kasus penipuan ini berkaitan dengan layanan darurat yang disebut ‘vertikal paksa’. Jenis layanan ini sering dicari dalam situasi mendesak, seperti tukang kunci atau jasa derek.
Para penipu tak beraksi sendiri. Mereka bekerja sama dengan agen dan memanfaatkan media sosial untuk memperluas jangkauan bisnis palsu mereka. Salah satu trik yang mereka gunakan adalah menampilkan daftar bisnis palsu di Google Maps. Ketika pengguna menghubungi nomor yang tertera, panggilan akan dialihkan ke pihak penipu. Mereka kemudian menawarkan layanan dengan harga yang jauh lebih tinggi dari standar.
Cara Menghindari Bisnis Palsu di Google Maps
Agar tidak menjadi korban, pengguna perlu waspada dan memeriksa keaslian informasi yang ditemukan di Google Maps. Berikut beberapa langkah yang disarankan DeLaine Prado:
- Periksa URL dan nomor telepon bisnis yang terdaftar.
- Waspada terhadap permintaan informasi pribadi yang tidak wajar.
- Hindari pembayaran dengan metode yang tidak umum.
Google terus meningkatkan sistem keamanannya untuk mencegah modus penipuan semacam ini. Namun, kehati-hatian pengguna tetap menjadi langkah pertama dalam melindungi diri dari bisnis palsu.