SUBANG – Suasana Lapangan Apel Tatag Trawang Tungga pagi itu bukan sembarang apel. Bukan juga apel malang atau apel fuji yang sedang hits di minimarket. Tapi ini… apel gelar pasukan! Yup, Polres Subang resmi menyalakan mesin Operasi Patuh Lodaya 2025, yang bakal berlangsung dari 14 hingga 27 Juli 2025.
Dengan tema yang sungguh nasionalis dan futuristik, “Tertib Berlalu Lintas Demi Terwujudnya Indonesia Emas”, operasi ini bukan cuma soal tilang-tilangan. Tapi lebih kepada ajakan cinta damai di jalan raya—biar Indonesia enggak cuma emas di cita-cita, tapi juga mulia di marka jalan.
Dipimpin langsung oleh Wakapolres Subang KOMPOL Endar Supriyatna, S.Kom., S.I.K., apel ini digelar atas arahan dari sang Kapolres Subang, AKBP Dony Eko Wicaksono, S.H., S.I.K., M.H., Ph.D. Lengkap betul gelar beliau, sampai-sampai SIM A rasanya jadi terlihat kurang keren.
“Tujuan utama Operasi Patuh ini adalah untuk menurunkan angka kecelakaan serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan di jalan,” ujar Wakapolres, dengan nada suara yang tak hanya serius, tapi juga sarat cinta terhadap jalanan yang lebih damai.
Dan tentu saja, pesan klise yang selalu relevan kembali digaungkan: patuhi aturan lalu lintas, lengkapi dokumen kendaraan, dan jangan lupa utamakan keselamatan. Kalau helm bisa jadi gaya hidup, kenapa harus ditaruh di siku, bukan di kepala?
Operasi ini pun bukan datang tiba-tiba seperti hujan pas musim kemarau. Ia bagian dari cipta kondisi usai peringatan Hari Bhayangkara 2025. Jadi, semacam oleh-oleh Bhayangkara untuk para pengendara: tertib itu keren, bro.
Fokusnya? Segala bentuk Potensi Gangguan (PG), Ambang Gangguan (AG), dan Gangguan Nyata (GN). Singkatnya, semua yang bisa bikin jalanan Subang jadi ajang balapan liar atau panggung sinetron konflik lampu merah.
Yang bikin adem, pendekatan humanis bakal dikedepankan. Artinya, teguran disampaikan dengan sopan, senyum tetap manis, dan tilang elektronik (ETLE) berjaga diam-diam. Jadi, jangan tertipu! Kamera bisa lebih jujur dari mantan.