harapanrakyat.com,- Kasus arisan bodong di Garut, Jawa Barat, yang menelan kerugian hingga Rp 4, 4 miliar lebih terbongkar, setelah para korban menggeruduk admin sekaligus pemilik arisan. Terduga pelaku yang merupakan wanita cantik berinisial R, saat ini tengah menjalani pemeriksaan di Polres Garut.
Tipu-tipu arisan bodong itu membuat geger warga Kabupaten Garut. Jumlah nasabah yang menjadi korban sebanyak 125 orang, dengan kerugian sementara mencapai Rp 4.478.650.000.
Angka itu terbilang fantastis di Garut, karena ada salah satu korban penipuan dalam kasus ini hingga mengalami kerugian Rp 375 juta.
Koordinator korban arisan bodong di Garut berinisial N menyebutkan, data akurat ada 125 korban. sedangkan, jumlah total nasabah sebanyak 156 orang. Kerugian sementara mencapai Rp 4,4 miliar lebih.
“Jadi modusnya kita para korban diiming-imingi dengan slot jatah arisan bulanan. Misal untuk bisa dapat menang bulan depan Rp 5 juta, kita beli hari ini Rp 3,5 juta. Jadi tergiur keuntungan itu,” kata N, inisial koordinator korban arisan bodong yang identitasnya minta disembunyikan, Rabu (30/11/2022).
Baca Juga: Puluhan Ibu Muda Tertipu Arisan Bodong di Tasikmalaya, Rugi Rp 2 Miliar
Pengelola Arisan Bodong di Garut Tak Mampu Bayar Nasabah
Sebelumnya para korban arisan bodong di Garut sudah berupaya mendatangi pihak pengelola arisan. Namun ketika nasabah menggeruduknya, pengelola arisan berinisial R sudah tidak mampu lagi membayarkan uang arisan nasabahnya saat lewat jatuh tempo.
“Kita sudah datangi secara baik-baik pada bulan Maret 2022 dan bulan Juni 2022. Tapi dia nggak sanggup kembalikan uang nasabah, termasuk saya,” ungkap korban arisan bodong berinisial A.
Para korban tersebut memang tak mau identitasnya dibuka secara rinci melalui media. Karena mereka merasa malu telah tertipu oleh pelaku arisan bodong.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Deni Nurcahyadi mengatakan, saat ini pihaknya tengah mendalami kasus arisan bodong di Garut.
“Terduga pelakunya berinisial R masih kita dalami, saat ini sedang kita periksa. Untuk korban memang sudah ada yang melapor resmi sejak beberapa hari kebelakang,” terang Deni Nurcahyadi.
(Pikpik/R3/HR-Online/Editor-Eva)