Beranda Berita Subang FKIP Universitas Subang Gandeng PNJ: Kolaborasi Cerdas Ciptakan Wirausaha Muda Berdaya Saing

FKIP Universitas Subang Gandeng PNJ: Kolaborasi Cerdas Ciptakan Wirausaha Muda Berdaya Saing

kerja sama FKIP Universitas Subang dan PNJ

Subang — Ada kabar segar dari dunia kampus! Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Subang kembali menunjukkan langkah inovatifnya. Kali ini, FKIP resmi menjalin kolaborasi strategis dengan Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) dalam rangka memperkuat riset dan pengabdian kepada masyarakat. Penandatanganan kesepakatan dilakukan pada 12 Juli 2025 di Gedung FKIP Universitas Subang—momen yang tak hanya formal tapi juga sarat harapan besar.

Kolaborasi ini bukan hanya urusan tanda tangan dan foto bareng, tapi wujud nyata dari kesepahaman dua institusi untuk saling bertukar keahlian lintas disiplin. Dekan FKIP Universitas Subang dan Ketua Jurusan Administrasi Niaga PNJ menjadi penggagas utama, dengan visi yang sama: menjadikan riset sebagai alat pemberdayaan masyarakat.

BACA JUGA:  Kapolres dan Dandim Subang Ngopi Bareng, Sinergi TNI-Polri Makin Solid!

“Kami ingin menghadirkan riset yang tidak hanya berhenti di ruang akademik, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya dalam meningkatkan kompetensi kewirausahaan pemuda di Kabupaten Subang,” ujar Dekan FKIP penuh semangat.

Salah satu hasil kolaborasi yang langsung meluncur ke publik ilmiah adalah artikel berjudul “Implementasi Collaborative Knowledge Creation Pentahelix untuk Meningkatkan Kompetensi Kewirausahaan Pemuda Indonesia.” Artikel ini telah disubmit ke jurnal internasional bereputasi dan diharapkan dapat menjadi rujukan strategis dalam pengembangan program kewirausahaan berbasis kolaborasi.

BACA JUGA:  Judul:Mulai November, Urus KTP di Subang Tak Perlu ke Disdukcapil Lagi!

Dua pendekatan andalan dibawa ke meja kolaborasi. Dari pihak FKIP, ada model inovasi sosial bernama Learning, Simulating, and Mentoring (LSM), sebuah pendekatan pembelajaran yang dirancang dengan format langsung praktik, simulasi lapangan, hingga pendampingan berkelanjutan. Sementara dari PNJ, hadir konsep Collaborative Knowledge Creation (CKC), yang fokus pada penciptaan pengetahuan bersama dengan melibatkan banyak pihak.

Yang membuat kolaborasi ini makin gurih adalah integrasi unsur pentahelix—yakni kolaborasi antara universitas, pemerintah, industri, masyarakat, dan media. Kombinasi model LSM dan prinsip CKC ini diyakini mampu menghasilkan program riset yang bukan hanya canggih, tapi juga membumi dan bisa langsung dirasakan manfaatnya.

BACA JUGA:  Jelajah Negeri, Bongkar Korupsi: KPK Geruduk 8 Wilayah Jawa Barat!

“Kami berharap kolaborasi ini tidak berhenti pada riset semata. Ke depan, akan ada program-program pengabdian masyarakat yang dapat diimplementasikan bersama untuk mencetak generasi muda yang mandiri, kreatif, dan siap berkontribusi bagi pembangunan daerah,” imbuh sang Dekan dengan nada optimis.

Kerja sama ini menjadi bukti bahwa sinergi antarperguruan tinggi tak hanya soal akademik, tetapi juga bisa melahirkan solusi nyata untuk menjawab tantangan zaman—khususnya dalam mencetak wirausaha muda yang tahan banting, berdaya saing, dan punya hati untuk daerahnya.