Beranda Berita Nasional Festival 28 Bahasa, Alternatif Pariwisata di Pangandaran

Festival 28 Bahasa, Alternatif Pariwisata di Pangandaran

Festival-28-Bahasa.jpg

harapanrakyat.com,- Festival 28 Bahasa yang digelar pada 28-29 Oktober 2022 di Kampung Nusantara, Kecamatan Parigi, bisa jadi alternatif pariwisata di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Kepala SMK Bakti Karya Parigi Athif Roihan mengatakan, Festival 28 Bahasa adalah salah satu bentuk implementasi kurikulum merdeka di SMK Bakti Karya Parigi.

“Festival 28 Bahasa ini sebagai project profil pelajar Pancasila yang diselenggarakan di SMK Bakti Karya Parigi. Festival ini melibatkan 23 suku dari 29 suku yang ada. Dengan mempersembahkan berbagai kekhasan 23 suku tersebut. Mulai dari bangunan, makanan, penampilan. Termasuk juga perwakilan dari 23 suku tersebut menyapa para pengunjung sebagai proses pembelajaran,” kata Athif Roihan, Sabtu (29/10/2022).

BACA JUGA:  Ega Anjani Ajak PKK Kecamatan “Naik Kelas” Lewat Pembinaan Administrasi

Baca Juga: Rayakan Keberagaman, Festival 28 Bahasa Pangandaran Kembali Digelar

Lebih lanjut Athif Roihan menambahkan, siswa-siswi SMK Bakti Karya Parigi juga menyediakan data-data untuk pembelajaran secara daring. Hal itu juga bagian dari implementasi kurikulum merdeka.

“Festival 28 Bahasa ini implementasi SMK Bakti Karya Parigi yang di dalamnya ada Kelas Multikultural. Harapannya menjadi momentum bertemunya pemuda dari berbagai latar belakang yang bisa merasakan keberagaman dan mampu memelihara keharmonisan serta toleransi,” ungkap Athif Roihan.

BACA JUGA:  Mardigu & Helmy Gagal Lolos Seleksi BJB, Dedi Mulyadi Sindir OJK dengan Nada Pahit-Manis

Pihaknya juga sangat mendukung program daerah wisata di kabupaten Pangandaran. Karena itu Festival 28 Bahasa menjadi salah satu upaya SMK Bakti Karya Parigi dalam memberikan alternatif pariwisata bagi para pengunjung lokal maupun luar daerah Pangandaran.

“Kami berharap festival ini bisa dinikmati oleh siapapun dan dari manapun. Sehingga menjadi salah satu alternatif wisata bagi wisatawan yang berkunjung ke Pangandaran. Bukan saja pantai dan sungainya tapi orang-orangnya yang beragam pun bisa bersatu dalam bingkai kebhinekaan,” jelasnya.

Kolaborasi dengan Berbagai Pihak

Athif Roihan menjelaskan, Festival 28 Bahasa berkolaborasi dengan banyak pihak seperti sekolah Motekar Ciamis, Gereja dari Banjar, kerjasama dengan United Traktor, Kampung Nusantara. 

BACA JUGA:  Festival Panen Raya Subang: Kolaborasi Syngenta dan Pemkab Sukses Dongkrak Produksi Padi Dua Kali Lipat

Festival 28 Bahasa juga melibatkan para pelajar dari SD, SMP, SMA, warga lokal, dan juga para wirausahawan di Pangandaran.

“Ada Sekolah Alam Pangandaran (SAPA), juga para mahasiswa turut membantu dari STITNU Al Farabi, IAID Darussalam, serta Universitas Paramadina Jakarta. Selain itu dosen dari Universitas Indonesia, Universitas Pancasila dan lainnya dari mulai persiapan sampai pelaksanaan, Alhamdulillah berjalan lancar,” pungkasnya. (Madlani/R7/HR-Online/Editor-Ndu)