Beranda Berita Nasional Efek Ekor Jas Tak Berlaku, PAN dan PPP Terancam Gagal Lolos Parlemen?

Efek Ekor Jas Tak Berlaku, PAN dan PPP Terancam Gagal Lolos Parlemen?

Efek-Ekor-Jas-Tak-Berlaku-PAN-dan-PPP-Terancam-Gagal-Lolos-Parlemen.jpg

harapanrakyat.com,- PAN dan PPP disebut pakar politik tidak akan mendapat efek ekor jas dalam kontestasi Pilpres 2024, meskipun mereka mendukung salah satu Capres-Cawapres.

Menurut Dr. Panji Suminar, seorang pakar politik dan akademisi dari Universitas Bengkulu, PAN dan PPP kemungkinan besar akan zonk. Kedua partai itu, tidak akan mengalami efek ekor jas yang signifikan dari calon presiden yang mereka dukung dalam Pilpres 2024.

“PAN tidak akan mendapatkan efek ekor jas dari sosok Prabowo Subianto. Demikian juga, PPP tidak akan mengalami efek Ganjar Pranowo,” ungkap Panji Suminar, Senin (30/10/2023) dikutip suara.com.

BACA JUGA:  Kronologis Lengkap Kecelakaan Truk Maut di Subang: Dua Tewas, Delapan Luka-luka

Analisis ini didasarkan pada pandangan bahwa sosok Prabowo Subianto secara eksklusif terkait erat dengan Partai Gerindra. Sementara, sosok Ganjar Pranowo lebih eksklusif terasosiasi dengan PDIP.

Lebih lanjut, Panji Suminar menjelaskan bahwa akar rumput pendukung PPP dan PAN tampaknya lebih condong ke arah sosok Anies Baswedan. Namun, PAN memilih untuk mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden mereka, sedangkan PPP memilih untuk mendukung Ganjar Pranowo.

Baca juga: PKN Akan Putuskan Dukungan Pilpres 2024 di Rapat Majelis Agung

BACA JUGA:  PNS vs ASN Ternyata Beda, Jangan Keliru Ya!

Partai-partai yang Mendapat Efek Ekor Jas

Sementara itu, partai-partai yang dianggap mendapatkan dampak ekor jas yang signifikan dalam Pilpres 2024 adalah PDI Perjuangan, Gerindra, NasDem, PKB, dan PKS. “Partai-partai yang menguntungkan dalam Pilpres 2024 adalah Gerindra, PDIP, dan NasDem. Mereka menjadi pengusung utama Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan. Selain itu, PKB dan PKS juga dapat ekor jas,” paparnya.

Untuk PKS tambah Panji, tetap mendapatkan efek ekor jas dengan mengusung Capres Anies rasyid Baswedan, meski Ia bukan kader atau tokoh PKS. Hal ini dikarenakan Anies Baswedan memiliki kedekatan dengan ketiga partai pengusung, yaitu Gerindra, PDIP, dan NasDem.

BACA JUGA:  Mungkinkah Indonesia Menjadi Kejutan di Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026?

Dengan demikian, analisis ini menggambarkan potret kompleks dari dinamika politik dalam Pemilu 2024. Di mana, beberapa partai mungkin harus bekerja lebih keras untuk mendapatkan dukungan dan efek ekor jas yang signifikan, sementara yang lainnya tampaknya telah memetik manfaat dari kemitraan mereka. PAN dan PPP adalah dua partai yang mungkin perlu mengevaluasi strategi politik mereka jika tidak ingin zonk dalam pesta demokrasi mendatang. (R8/HR Online/Editor Jujang)