Beranda Berita Nasional Duh, Sejumlah Pelajar Terlantar di Terminal Pangandaran, Ngaku Ditinggal Staf TU Usai...

Duh, Sejumlah Pelajar Terlantar di Terminal Pangandaran, Ngaku Ditinggal Staf TU Usai Cairkan PIP

Tangkapan-layar-video-viral-pelajar-SMK-terlantar-di-terminal-Pangandaran.jpeg

harapanrakyat.com,- Video yang memperlihatkan sejumlah pelajar terlantar di Terminal Pangandaran, Jawa Barat, viral. Para pelajar ini mengaku ditinggal staf TU dari sekolahnya usai mencairkan bantuan PIP (Program Indonesia Pintar) di salah satu bank. 

Video berdurasi 1 menit 6 detik tersebut memperlihatkan beberapa pelajar yang berasal dari SMK Miftahul Ulum Cimerak, Kabupaten Pangandaran kelas 11 TKJ 2 terlantar di terminal Pangandaran. 

Mereka mengaku tidak bisa pulang karena tidak memiliki uang untuk membeli bensin. Padahal mereka baru saja mencairkan bantuan PIP.

Pelajar berinisial M mengatakan, uang PIP telah cair. Namun, mereka tidak menerimanya. Uang bantuan PIP tersebut malah dibawa staf TU SMK. M bersama empat pelajar lainnya pun terlantar di Pangandaran.

“Tadi saya disuruh (sekolah) ke bank untuk ambil uang bantuan,” ujar M dalam video yang beredar dilihat harapanrakyat.com, Sabtu (9/12/2023).

M bersama beberapa temannya sudah membubuhkan tanda tangan di bank tersebut. Mereka kemudian menunggu di luar bank.

“Pas keluar uangnya malah diambil Staf TU. Satu staf TU bilang dan beralibi, uang tersebut untuk biaya PKL,” kata M bersama 4 temannya.

BACA JUGA:  Cara Nonton Live Streaming Timnas Indonesia vs Australia Kualifikasi Piala Dunia 2026

“Saya dari Cimerak ke Pangandaran itu butuh bensin, dan sekarang tidak bawa uang sedikitpun,” lanjut M.

Baca Juga: Gelapkan Uang Ratusan Juta, Polisi Tangkap Mantan Pegawai BRI Pangandaran

M mengaku sudah meminta uang ke Staf TU untuk membeli bensin. Namun, M malah dituduh berbohong.

Klarifikasi Kepala SMK Miftahul Ulum Cimerak terkait Pelajar Terlantar di Terminal Pangandaran

Sementara itu, Kepala SMK Miftahul Ulum Cimerak, Mumu Mujahid mengakui adanya bantuan PIP untuk 108 siswa di sekolahnya.

Mumu juga mengatakan, uang bantuan PIP tersebut diamankan oleh sekolah. Ia mengklaim sekolah akan memberikan uang tersebut langsung kepada orang tua siswa. Hal itu sesuai dengan kesepakatan bersama orang tua.

“Hasil rapat sekolah dengan orang tua dan komite pada awal tahun pelajaran, semua sepakat uang PIP itu diberikan ke orang tua langsung, tidak diberikan kepada anaknya,” ujar Mumu, Sabtu (10/12/2023).

BACA JUGA:  30 Petugas Pertanian Jabar Asah Keterampilan Smart Farming di Bapeltan Cianjur

Mumu juga mengaku sudah berbicara dengan anak-anak penerima PIP, bahwa uang bantuan dikumpulkan sesuai kesepakatan orang tua.

“Saya sudah bilang ke anak-anak uang PIP itu dikumpulkan sesuai kemauan orang tua. Namun ada anak yang mengeluh di video. Ketika saya tanya mereka mengaku tidak mendengar apa yang kami sampaikan. Jadi ini, hanya miskomunikasi,” jelasnya.

Penjelasan kepala sekolah SMK Miftahul Ulum Cimerak itu bertolak belakang dengan keterangan Tim Saber Pungli Kabupaten Pangandaran. 

Jika Kepala SMK Miftahul Ulum menyebut uang PIP akan diberikan kepada orang tua siswa, sebaliknya Tim Saber Pungli Pangandaran menyebut, berdasarakan keterangan pihak sekolah, uang tersebut akan digunakan untuk kegiatan siswa seperti PKL atau Prakerin.

Pelajar Terlantar di Terminal Pangandaran Ditemukan Tim Saber Pungli

Saat kejadian, petugas Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dan anggota Tim Saber Pungli sedang berada di terminal Pangandaran. Saat itulah mereka melihat sejumlah pelajar dari SMK Miftahul Ulum Cimerak kebingungan. 

Anggota Saber Pungli UPP Kabupaten Pangandaran Subarnas mengatakan, petugas menghampiri para pelajar tersebut. 

BACA JUGA:  Shin Tae-Yong memanggil sebanyak 26 pemain, ini daftarnya

“Para pelajar ini kemudian menceritakan yang dialaminya kepada petugas dari Tim Saber Pungli dan Dinas Perhubungan Jawa Barat,” ujar Subarnas.

Baca Juga: MUI Pangandaran Kritik Bapenda Jabar terkait Larangan Penunggak Pajak Isi BBM

Petugas memberikan sejumlah uang kepada lima pelajar tersebut untuk membeli bensin. Kelima pelajar tersebut kemudian langsung pulang. 

Sementara Tim Saber Pungli UPP Pangandaran mendatangi sekolah untuk meminta keterangan terkait bantuan PIP.

Menurut Subarnas, dari keterangan pihak SMK Miftahul Ulum Cimerak, dana PIP akan digunakan untuk keperluan siswa. Seperti kegiatan PKL (Praktek Kerja Lapangan) atau prakerin.

“Bantuan PIP sebesar Rp 108 juta itu diperuntukkan bagi 108 siswa penerima PIP. Sudah dicarikan Rp 78 juga, sisanya Rp 30 juta itu belum dicairkan,” katanya.

Tim Saber Pungli UPP Pangandaran kemudian menetapkan tiga orang bertanggung jawab terkait bantuan PIP di SMK Miftahul Ulum Cimerak. (R7/HR-Online/Editor-Ndu)