Beranda Berita Nasional Dua Ruangan SDN 3 Kertajaya Pangandaran Ambruk, Belajar Siswa Terganggu

Dua Ruangan SDN 3 Kertajaya Pangandaran Ambruk, Belajar Siswa Terganggu

SDN-3-Kertajaya.jpg

harapanrakyat.com,- Proses belajar mengajar di SDN 3 Kertajaya, Desa Kertajaya, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Pangandaran Jawa Barat terganggu akibat dua ruang kelas ambruk. 

Camat Cigugur Anwar Sanusi mengatakan, ambruknya sekolah tersebut diduga karena sudah lapuk. Karena itu, untuk sementara waktu proses belajar mengajar pun sementara bersama dengan lainnya. 

“Akibat dua ruang kelas mengalami ambruk, proses belajar mengajar pun terpaksa menjadi satu dengan kelas yang lain,” katanya, Selasa (10/10/2023)

BACA JUGA:  FIM MiniGP Indonesia Series di Sirkuit Gery Mang

Anwar menambahkan, bangunan tersebut ambruk pada hari Minggu kemarin sekitar jam 06.00 WIB, saat anak- anak libur sekolah. 

Baca juga: Pemasangan Baliho Bakal Caleg di Jalan Cigugur Pangandaran Bahayakan Pengendara

“Beruntung saat kejadian proses belajar mengajar sedang libur karena kejadiannya pas di hari Minggu, sehingga tidak menimbulkan korban,” tambahnya. 

Sementata itu, Kabid Pembinaan SD Disdikpora Pangandaran Darso mengatakan, kedua ruang sekolah yang ambruk itu lantaran bangunan tersebut sudah lapuk. 

BACA JUGA:  30 Petugas Pertanian Jabar Asah Keterampilan Smart Farming di Bapeltan Cianjur

“Sebenarnya sekolah tersebut sudah mengajukan untuk perbaikan. Namun karena anggaran DAK tahun 2023 kecil, sehingga proses rehab bangunan tersebut tidak terealisasi,” terangnya. 

Biasanya, lanjut Darso, DAK anggarannya sebesar Rp 15 miliar per tahun, namun untuk tahun 2023 ini hanya Rp 5 miliar. 

Meskipun begitu, pihaknya menegaskan di tahun 2024 bakal terealisasi dengan sumber anggaran bisa dari APBD Perubahan. 

BACA JUGA:  FIM MiniGP Indonesia Series 2024: Kompetisi Sengit Pembalap Muda di Sirkuit Gery Mang

“Sebelum ambruk kemarin, pihak sekolah memang sudah tidak menggunakan ruangan itu karena kondisinya tidak memungkinkan. Semoga saja tahun depan bisa segera terealisasi dan belajarnya bisa normal lagi,” pungkasnya. (Enceng/R6/HR-Online/Editor: Muhafid)