Ganjar Pranowo, Calon Presiden (Capres) dari PDI Perjuangan, mengaku memiliki dua kontrak politik dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
Hal itu Ganjar sampaikan saat ditanya Najwa Shihab soal kontrak politik dalam acara Mata Najwa edisi eksklusif, Minggu (23/04/2023), di Kutoarjo, Jawa Tengah.
“Bu Megawati kontraknya ada dua. Kontrak yang pertama, apakah kita bisa menjaga konstitusi kita dan kontrak yang kedua, apakah kita bisa melayani rakyat dengan baik,” katanya.
Menurut Ganjar, Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, kemudian menyampaikan detil-detil dari kontrak tersebut.
Diantaranya, kata Ganjar, yakni bagaimana menjaga negara, bagaimana menjaga konstitusi, dan bagaimana menjaga mimpi-mimpi besar para pendiri bangsa.
“Itu secara konstitusional beliau sampaikan. Selebihnya, kalau sudah, makmurkan rakyat,” katanya.
Sebenarnya, kata Ganjar, kontrak tersebut sangat esensial baginya, karena Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, tidak meminta hal lain.
“Bu Megawati bicaranya riset, bagaimana pangan kita bagus, benih kita bagus, petani kita tercukupi, dan bagaimana kita menjaga negara, menjaga pancasila, dan menjaga pemikiran-pemikiran Bung Karno,” katanya.
Ganjar menegaskan, tidak ada kontrak lain yang khusus dengan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
“Sudah dua kali saya menjadi Gubernur, tidak ada kontrak khusus dengan Bu Megawati, selain hanya jalankan saja apa yang sudah menjadi program,” katanya. (Deni/R4/HR-Online)
