Beranda Berita Nasional DPRKPLH Ciamis Gandeng Akademisi Terapkan Digitalisasi Pengelolaan Sampah 

DPRKPLH Ciamis Gandeng Akademisi Terapkan Digitalisasi Pengelolaan Sampah 

DPRKPLH-Ciamis-Gandeng-Akademisi-Terapkan-Digitalisasi-Pengelolaan-Sampah.jpg

harapanrakyat.com,- Pemerintah Kabupaten Ciamis melalui Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Ciamis, Jawa Barat, menerapkan digitalisasi pengelolaan sampah.

Program tersebut untuk terus memaksimalkan dalam pengelolaan sampah pada bank sampah.

Seperti diketahui, di Kabupaten Ciamis terdapat bank sampah unit desa di seluruh kecamatan di Kabupaten Ciamis, dan ada satu bank sampah induk.

Menurut Sekretaris DPRKPLH Ciamis, Giyatno, bahwa di era yang saat ini sudah modern, digitalisasi juga sudah diterapkan di berbagai sektor.

Maka dari itu, pihaknya ingin menerapkan digitalisasi itu pada pengelolaan sampah, sehingga, nantinya bisa terintegrasi.

Baca Juga: Keren, Bayar Pajak Motor di Ciamis Bisa Pakai Sampah

Dalam hal ini, pihaknya menggandeng dari akademisi Universitas Telkom. Hal itu DPRKPLH Ciamis lakukan, agar bisa melakukan pendampingan untuk pengelolaan sampah tersebut secara digital.

“Jadi nantinya, dengan penerapan digitalisasi pada pengelolaan bank sampah di Ciamis ini, bisa memudahkan dalam laporan. Dan juga, pengelola bank sampah tidak akan ribet lagi dalam urusan administrasi, sehingga akan lebih profesional,” katanya, Senin (18/9/2023).

BACA JUGA:  Cara Nonton Live Streaming Timnas Indonesia vs Australia Kualifikasi Piala Dunia 2026

Fungsi Digitalisasi Pengelolaan Sampah yang DPRKPLH Ciamis Terapkan

Sebelumnya, Pemkab Ciamis menerima sejumlah tempat sampah pintar yang berbentuk kotak dari Universitas Telkom.

Kotak sampah itu mempunyai sensor, sehingga bisa membaca sampah seperti botol plastik.

Putra Fajar Alam selaku Dosen Universitas Telkom mengatakan, program tersebut dalam rangka pengabdian masyarakat,  

Jadi, pihaknya memberikan solusi dalam pengelolaan sampah yang ada di Kabupaten Ciamis secara digitalisasi.

Ia menjelaskan, bahwa tempat sampah tersebut menggunakan aplikasi persampahan dengan daring atau biasa disebut digital.

Aplikasi itu juga untuk memudahkan bagi bank sampah dalam hal pencatatan, namun bisa terkoneksi dan juga terintegrasi.

“Iya, kita punya aplikasi yang namanya itu Smash atau kepanjangannya Sistem Online dalam Manajemen Sampah,” jelasnya.

BACA JUGA:  Shin Tae-Yong memanggil sebanyak 26 pemain, ini daftarnya

Baca Juga: Bank Sampah Ciamis Jadi Daya Tarik Studi Tiru Pemkab Luwu Sulsel

Lanjutnya menjelaskan, sistem pengelolaan sampah secara digitalisasi tersebut, nantinya bank sampah bisa menggunakan aplikasi yang berbasis android secara gratis.

Kemudian di dalam aplikasi itu juga, nantinya bisa mencatat transaksi pada bank sampah.

Tidak hanya itu, tempat sampah pintar tersebut, juga bisa mengelompokkan sampah sesuai dengan kategorinya.

“Kemudian data nasabah bahkan transaksinya itu semuanya tercatat,” tambahnya.

Keuntungan Tempat Sampah Pintar

Lebih lanjut Putra mengungkapkan, bahwa aplikasi tersebut nantinya juga bisa menghubungkan bank sampah dengan nasabah, pemda sampai perusahaan. Hal ini juga nantinya sebagai salah satu pendukung untuk smart city.

Sementara untuk keuntungan dalam pengelolaan sampah menggunakan digitalisasi ini, yaitu dapat mengelola data yang berada bank sampah itu.

Kemudian dapat menjadi peluang untuk kerja sama bersama industri, dan sekaligus bisa dengan bantuan CSR.

BACA JUGA:  FIM MiniGP Indonesia Series 2024: Kompetisi Sengit Pembalap Muda di Sirkuit Gery Mang

“Jadi nantinya juga bisa mengetahui, bahwa di Ciamis itu sudah berapa sampahnya yang telah dikelola dan juga yang sudah terkumpul,” ungkapnya.

“Kemudian Pemda juga bisa melihat bank sampah itu, mana yang bagus dalam performanya. Sehingga bisa lebih akuntabel serta juga transparan,” ucapnya.

Menurutnya, Ciamis saat ini itu sudah memulai melakukan digitalisasi pengelolaan sampah, namun hal itu belum menyeluruh.

Pihaknya juga bersedia untuk melakukan pendampingan supaya pengelolaan sampah secara digital tersebut dapat diimplementasikan tentunya secara menyeluruh.

“Iya ada juga yang saat ini dari bank sampah belum paham dalam menggunakan aplikasi tersebut. Maka dari itu, kita lakukan pendampingan. Namun hal itu tidak cukup hanya satu kali saja, harus bertahap sampai nanti go digital,” pungkasnya. (Ferry/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)