harapanraktyat.com – Sedikitnya 14 ribu warga Kota Bandung, Jawa Barat, mengajukan advokasi ke Satgas Anti Rentenir. Penanganan rentenir memerlukan kolaborasi bersama.
Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan mengatakan, salah satu upaya menangani banyaknya warga yang menggunakan rentir, yaitu melalui peningkatan kesehatan koperasi.
“Kita berharap dan mendukung pihak yang terus berupaya meningkatkan kesehatan koperasi. Sebab, masih banyak warga Bandung yang menjadi korban rentenir,” ungkapnya di Kota Bandung, Selasa (12/12/2023).
Baca Juga : Tingkat Literasi Keuangan Rendah Picu Masyarakat Manfaatkan Pinjaman Bank Emok
Menurutnya masih banyak koperasi di Kota Bandung yang terus mengalami peningkatan kinerjanya, walau semakin menjamurnya pinjaman online dan rentenir.
“Kita melihat bahwa koperasi ini, bisa menjadi jalan keluar yang terbaik. Serta akan meningkatkan produktivitas masyarakat yang bergabung di dalamnya,” ujarnya.
Ia menerangkan, berdasarkan informasi yang ia terima, tercatat warga Jawa Barat yang menggunakan jasa pinjol hingga Rp 14 triliun, termasuk Kota Bandung.
Oleh karena itu, peningkatan kesehatan koperasi bisa semakin memperluas jangkauan dan keanggotaan. Selain itu, juga bersinergi dengan tim Satgas Anti Rentenir yang bertugas melepas warga dari jerat pinjam online dan rentenir.
Sebelumnya, Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan dalam penanganan masalah rentenir perlu secara bersama-sama.
Baca Juga : 407 Warga Garut Tiba-tiba Terlilit Utang Bank Emok, Ada ASN dan Mahasiswa
Ia menerangkan langkah tersebut tidak hanya sebatas pembebasan dari jeratan rentenir, tetapi juga melibatkan pelatihan agar masyarakat memiliki keterampilan untuk mendukung kehidupan mereka.
“Jadi penanganan terhadap rentenir, khususnya di Kota Bandung harus melibatkan banyak pihak terkait. Karena rentenir seringkali terkait dengan masalah keuangan, sehingga masyarakat harus menjadi mandiri. Oleh karena itu, diperlukan partisipasi dari para pemangku kepentingan terkait,” ucapnya. (Rio/R13/HR Online/Editor-Ecep)