harapanrakyat.com – DPRD Kota Bandung menilai upaya Pemkot Bandung menyelesaikan persoalan banjir di Kota Bandung, Jawa Barat, belum maksimal. Hal tersebut masih banyaknya aduan masyarakat yang menyampaikan keluhan soal banjir.
Hal tersebut diungkapkan anggota Komisi C DPRD Kota Bandung, Uung Tanuwidjaja. Ia juga tidak menampik berbagai upaya Pemkot Bandung dalam mengurangi persoalan banjir saat ini.
Menurutnya, Pemkot Bandung memang telah melakukan berbagai program dalam mengantisipasi persoalan banjir. Seperti drum pori, revitalisasi lahan kritis, kolam retensi dan lain sebagainya.
Baca Juga : Kerap Banjir, Pj Wali Kota Bandung Evaluasi Infrastruktur Pasar Gedebage
“Kemudian perbaikan daerah aliran sungai dan pembangunan rumah pompa. Tentu ini, dapat mengurangi genangan air dari 68 titik menjadi 6 titik saja,” ungkapnya di Kota Bandung, Minggu (17/12/2023).
Sementara itu, masih terkait antisipasi persoalan banjir, untuk persoalan sampah di Kota Bandung perlu adanya sentuhan teknologi.
Uung mengatakan, produksi sampah di Kota Bandung mulai dari rumah tangga, perhotelan, restoran dan lain sebagainya, bisa mencapai 1.529 ton per hari. Akan tetapi, yang dapat terangkut ke tempat pembuangan sampah (TPA) hanya sekitar 1.300 ton.
“Saya menilai program Kang Pisman dan Bank Sampah belum benar-benar maksimal. Perlu ada inovasi teknologi,” ujarnya.
Uung menjelaskan, berbagai permasalahan tersebut merupakan ciri khas problematika sebuah kota metropolitan seperti Kota Bandung.
“Problematika kota metropolitan itu tidak jauh dari persoalan sampah, banjir, dan macet seperti di Bandung ini. Hal tersebut pun menjadi pekerjaan rumah kita bersama untuk segera menuntaskannya,” katanya.
Harapkan SKPD Terkait di Kota Bandung Lakukan Inovasi Atasi Persoalan Banjir dan Sampah
Dengan masih banyaknya pekerjaan rumah tersebut, maka pihaknya berharap SKPD terkait untuk terus berinovasi dan melakukan berbagai terobosan. Dengan harapan, permasalahan sampah dan banjir di Kota Bandung dapat tertangani dengan maksimal.
“Salah satunya akibat keterbatasan anggaran. Namun saya harapkan dua SKPD yakni Dinas Bina Marga dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung, bisa terus mencari terobosan,” katanya.
Baca Juga : Tanggulangi Banjir, DPRD Kota Bandung Apresiasi Pembangunan Kolam Retensi
“Apalagi soal sampah sebenarnya program Kang Pisman dan Bank Sampah ini sudah mulai sedikit demi sedikit mengurangi beban sampah. Apalagi dengan target Kota Bandung yaitu zero waste,” ujar Uung menambahkan..
Ia juga menerangkan permasalah ini dapat terselesaikan dan merupakan tanggung jawab bersama. Sebab, dalam mengatasi masalah ini memerlukan dukungan semua pihak. Agar persoalan sampah hingga banjir di Kota Bandung dapat teratasi.
“Tentunya dalam mengatasi masalah banjir dan sampah di Kota Bandung ini butuh waktu, anggaran, kerja keras dan kerjasama,” ucapnya. (Rio/R13/HR Online/Editor-Ecep)