harapanrakyat.com,- Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (DKUKMP) Kota Banjar, Jawa Barat, meminta agar di Pasar Banjar tersedia bak kontainer sampah seperti sebelumnya.
Hal itu merespon soal terjadinya penumpukan sampah di Pasar Banjar hingga berujung Walikota Banjar Ade Uu Sukaesih geram.
Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjar berdalih penumpukan sampah tersebut karena kontainer penampungan sampah dipindahkan ke TPS.
Kepala DKUKMP Kota Banjar Edi Herdianto, mengatakan, seharusnya untuk bak penampungan sampah memang tersedia di lokasi penumpukan sampah (tengah pasar).
Sehingga, kios atau toko pedagang yang akan membuang sampah tidak terlalu jauh ke TPS. Dengan begitu penumpukan sampah pun bisa diminimalisir dan dapat teratasi.
“Solusinya di sana harus ada bak kontainer sampah. Kalau sekarang ditumpuk di situ otomatis bau. Tapi kalau ada bak sampah bisa teratasi,” kata Edi Herdianto kepada harapanrakyat.com, Senin (19/06/2023).
Baca Juga: Walikota Geram, Sampah Menumpuk di Pasar Kota Banjar
Bak Kontainer Sampah Harus Ada di Tengah Pasar Banjar
Lanjutnya menjelaskan, awalnya di lokasi tersebut tersedia bak untuk menampung sampah dari kios. Ketika tidak ada kontainer penampungan sampah maka toko atau kios harus membuang langsung ke TPS. Hal itu akan menyulitkan para petugas karena lokasinya terlalu jauh.
Selain itu, petugas pengelola sampah di pasar jumlahnya juga sangat terbatas. Kemudian, fasilitas untuk mengangkut sampah yang pihaknya miliki seperti cator juga terbatas.
Sehingga, ketika pengangkutan sampah menggunakan alat dorong tradisional itu tidak akan maksimal. Tidak sebanding dengan jumlah sampah yang harus petugas angkut.
“Jadi di tengah pasar itu memang harus ada bak kontainer sampah. Kalau nggak ada ya nggak akan terkejar. Karena petugas kita terbatas, sedangkan sampahnya banyak. Alat cator juga terbatas,” terang Edi.
Baca Juga: Terungkap, Ini Penyebab Tingginya Harga Beras di Kota Banjar
“Untuk bak kontainer kami tidak punya, itu adanya di DLH. Semoga nanti ada solusinya,” katanya menambahkan.
Sementara, terkait alasan penuhnya tempat parkir menjadi kendala dalam pengangkutan bak kontainer sampah. Menurut Edi, pihaknya bisa komunikasikan dengan Dinas Perhubungan untuk penataan tempat parkir di lokasi bak penampungan sampah.
Misalnya, ketika sampah akan diangkut, lokasinya untuk sementara harus dikosongkan sampai sampah di penampungan dipindahkan ke TPS.
Edi menegaskan bahwa pihaknya tidak menyalahkan siapa-siapa, karena pasar ini tanggung jawab bersama. Bukan hanya KUKMP tapi dari sisi kebersihan juga menjadi kewenangan DLH.
“Mari bersama-sama, jangan sampai ada penumpukan sampah. Semoga nanti setelah ada bak kontainer sampah di situ bisa kembali teratasi,” pungkasnya. (Muhlisin/R3/HR-Online/Editor: Eva)