harapanrakyat.com,- DKP3 (Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan) Kota Banjar, Jawa Barat, menyebut produksi buah belimbing madu yang dihasilkan petani di kawasan wisata agro, Kecamatan Langensari mencapai 305 ton per tahun.
Yoyon Cuhyon, Kepala DKP3 Kota Banjar, melalui Kepala Bidang Pertanian DKP3, Yeti Sukmayati, mengatakan, populasi pohon belimbing di Kecamatan Langensari pada tahun 2022 sebanyak 5.145 pohon.
Dari jumlah populasi pohon belimbing sebanyak itu menghasilkan produksi buah belimbing 305 ton per tahun, dengan rata-rata provitas antara 30-40 kilogram per pohon per tahunnya.
Desa Waringinsari menjadi sentra lokasi agrowisata komoditas buah belimbing madu yang dikembangkan oleh dua kelompok tani. Kelompok Tunggak Semi dan Kelompok Sumber Rejeki.
Anggota kelompok yang menanam belimbing kurang lebih 35 orang. Adapun total luas kebun belimbing di Desa Waringinsari kurang lebih 2.080 bata, atau 1,4 hektar dengan populasi 2.770 pohon dan produksi 110 ton per tahun.
“Populasi pohon belimbing di Kecamatan Langensari pada tahun 2022 sebanyak 5.145 pohon dengan produksi 305 ton per tahun. Rata-rata provitas 30-40 kilogram per pohon per tahun,” kata Yeti kepada harapanrakyat.com, Minggu (27/8/2023).
Baca Juga: Panen Belimbing Madu di Kawasan Wisata Agro Kota Banjar, Petani Sumringah
Selain di Waringinsari, lanjut Yeti, pohon belimbing madu juga ditanam di setiap desa/kelurahan yang ada di Kecamatan Langensari.
Populasi Budidaya Buah Belimbing Madu di Kota Banjar Menurun
Yeti menyebutkan, berdasarkan data populasi budidaya belimbing madu di sentra agrowisata Kecamatan Langensari, pada tahun 2022 mengalami penurunan.
Menurunnya budidaya belimbing madu tersebut bisa terlihat dari data jumlah populasi pada tahun 2021, saat itu mencapai 5.345 pohon. Sedangkan tahun 2022 populasinya hanya 5.145 pohon.
Selain itu, jumlah produksi buah belimbing madu juga mengalami penurunan. Tetapi penurunan produksi tersebut karena faktor usia tanamannya sudah tua, dan sebagian lagi sedang peremajaan.
“Ada penurunan populasi di Kecamatan Langensari sebanyak 200 pohon. Jadi penurunan yang 200 pohon se-Kecamatan Langensari. Adapun produksinya menurun itu ada yang ditebang karena usia tanamannya sudah tidak produktif. Ada juga sebagian pohonnya sedang peremajaan,” jelas Yeti. (Muhlisin/R3/HR-Online/Editor: Eva)