Subang — Job fair? Udahan dulu ya! Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Subang resmi menyetop kegiatan job fair. Tapi jangan panik dulu—bukan berarti peluang kerja ikutan lenyap. Justru, pendekatan baru tengah disiapkan agar dunia kerja di Subang makin on point.
Hal ini ditegaskan langsung oleh Kepala Disnakertrans Subang, Rona Mairansyah, saat duduk bareng dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan sejumlah Lembaga Pelatihan Kerja (LPK), Selasa (15/7/2025).
Dalam pertemuan itu, Rona bicara blak-blakan. Menurutnya, kolaborasi lintas sektor—antara pemerintah, dunia usaha, dan LPK—adalah kunci emas untuk menurunkan angka pengangguran di Subang.
“LPK harus mampu menyalurkan tenaga kerja yang kompeten sesuai dengan kebutuhan dunia industri. Kolaborasi ini penting untuk menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang lebih sehat,” ujar Rona, dengan nada mantap seperti HRD lagi wawancara calon karyawan.
Rona menegaskan bahwa seluruh perusahaan di wilayah Subang sekarang wajib melaporkan setiap informasi lowongan kerja ke Disnakertrans. Gak boleh lagi main diam-diam atau rekrut lewat jalur ‘rahasia dapur’. Transparansi jadi harga mati!
Dan soal job fair? “Job fair kita evaluasi dan hentikan sementara. Fokus kita sekarang pada pendekatan yang lebih nyata, langsung, dan berkelanjutan melalui LPK dan kerja sama lintas sektor,” jelasnya.
Bukan hanya mengasah keterampilan, LPK juga dituntut jadi mak comblang antara lulusan pelatihan dan dunia kerja. Artinya, lulus pelatihan enggak cuma bawa sertifikat, tapi juga bawa peluang kerja nyata.
Dalam dialog hangat dengan salah satu yayasan LPK, Rona juga menekankan: pelatihan harus nyambung dengan kebutuhan industri. Jangan sampai anak-anak Subang jago di pelatihan tapi malah nganggur karena skill-nya nggak nyetel sama dunia kerja.
Di akhir pertemuan, Rona dan DLH sepakat: mengatasi pengangguran bukan kerjaan satu pihak. Perlu gotong royong semua elemen—dari perusahaan, pelatihan, sampai komunitas.
“Pengurangan angka pengangguran tidak bisa hanya dilakukan pemerintah. Kita perlu keterlibatan aktif perusahaan, LPK, dan komunitas. Dengan bersama-sama, insyaAllah kita bisa menciptakan Subang yang lebih sejahtera,” tutup Rona sambil memantik semangat kolaborasi.