harapanrakyat.com – Dinas Perhubungan Bandung Barat, Jawa Barat, akhirnya memasang palang pintu perlintasan kereta api manual di Kampung Sumurbor, Kecamatan Ngamprah.
Pemasangan palang pintu tersebut menyusul terjadinya insiden kereta api feeder Whoosh dengan minibus yang menewaskan 5 orang beberapa waktu lalu.
Kadishub Bandung Barat, Ahmad Fauzan Azima mengatakan, pemasangan palang pintu perlintasan tersebut sebagai pencegahan agar kecelakaan serupa tidak lagi terulang.
Baca Juga : Kronologis Mobil Berpenumpang Terseret Kereta Api Feeder di Bandung Barat
“Sebagai upaya preventif akibat adanya kecelakaan kereta feeder dengan kendaraan minibus beberapa waktu lalu,” ucap Ahmad, Rabu (20/12/2023).
Ahmad juga mengatakan, untuk jangka panjangnya ia akan mengusulkan pembangunan jembatan underpass di lokasi kecelakaan tersebut. Tetapi, kata Ahmad, tentunya usulan tersebut memerlukan kajian matang bersama pihak-pihak lainnya terlebih dulu.
“Kami berharap kedepannya tidak ada lagi perlintasan sebidang, ini sangat mengancam keselamatan. Sehingga perlu adanya tindakan nyata yaitu salah satunya dengan memasang lintasan dan menyiapkan penjaga,” ungkap Ahmad.
Ahmad juga memberikan apresiasi tinggi kepada relawan penjaga palang pintu perlintasan dari warga sekitar. Oleh karenanya, ia memberi peralatan lengkap kepada relawan dalam menjalankan tugas di perlintasan tersebut.
“Mudah-mudahan dengan langkah kecil ini (pemasangan palang pintu lintasan) ini sedikitnya bisa mencegah kejadian serupa terulang lagi (kecelakaan),” tuturnya.
Berikan Pembinaan Relawan Palang Pintu Perlintasan
Kadishub Bandung Barat ini juga menambahkan, pihaknya juga menyatakan akan memberi pembinaan untuk para relawan penjaga pintu rel perlintasan. Untuk sementara, saat ini, pihaknya hanya memberi perlengkapan keselamatan terlebih dahulu.
“Salah satu tujuan kami menyerahkan seragam ini agar mereka (relawan) tidak menggunakan baju safari. Dengan rompi yang kami berikan, mereka secara resmi sebagai petugas yang sudah berkolaborasi dengan pemerintah daerah,” ucapnya.
Baca Juga : Lansia Tanpa Identitas Tertemper Kereta Api di Bekasi
Ahmad juga menambahkan, pihaknya akan terus selalu berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait pemberian sertifikasi petugas perlintasan rel Kereta Api.
“Ini penting karena ke depan penjaga palang pintu perlintasan memang harus punya keahlian khusus sebagai petugas perlintasan. Artinya harus ada pelatihan dulu dan pemberian sertifikasi khusus,” katanya. (Juhaeri/R13/HR Online/Editor-Ecep)