Subang – Dinas Kesehatan Kabupaten Subang terus memperkuat kesiapan menghadapi potensi keracunan makanan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto. Langkah konkret dilakukan dengan menurunkan tim surveilans ke lapangan dan menyiapkan layanan kesehatan cepat tanggap di puskesmas.
Kepala Dinkes Subang, dr Maxi, S.H, M.HKes menyatakan bahwa tim surveilans dari puskesmas siap bergerak cepat jika terjadi kasus keracunan. “Begitu ada laporan, tim reaksi cepat langsung ke lokasi dan pelayanan medis langsung disiapkan di puskesmas,†jelasnya, Rabu (14/05/2025).
Jika gejala keracunan yang dialami tergolong ringan atau sedang, penanganan bisa dilakukan di puskesmas. Namun, untuk kasus berat seperti kejang, dehidrasi parah, atau kehilangan kesadaran, pasien akan segera dirujuk ke rumah sakit terdekat untuk penanganan lebih lanjut.
Proses investigasi tidak berhenti di sana. Tim surveilans akan bekerja sama dengan tim kesehatan lingkungan untuk mengambil sampel. Pemeriksaan dilakukan pada muntahan, makanan, hingga tempat produksinya, termasuk SPPG (Satuan Penyedia Pangan Gizi).
“Dari sampel itu bisa diketahui zat yang dicurigai sebagai penyebab keracunan,†terang dr Maxi yang juga menjabat sebagai Ketua IDI Cabang Subang.
Ia menambahkan, waktu munculnya gejala juga menjadi indikator penting. Bila keracunan terjadi dalam waktu kurang dari delapan jam, kemungkinan besar disebabkan oleh zat kimia. Sedangkan gejala yang muncul setelah delapan jam lebih sering disebabkan oleh kuman atau bakteri.
Sebagai langkah pencegahan, masyarakat diimbau menjaga kebersihan bahan makanan, rutin mencuci tangan, memastikan makanan dimasak hingga matang, dan menyimpannya dengan cara yang tepat.
“Kami bersyukur hingga kini tidak ada laporan keracunan dari program MBG. Semoga ke depan pun pelaksanaannya tetap aman dan para pelajar penerima manfaat senantiasa sehat,†tutupnya.
Tag: