Beranda Berita Nasional Dinkes Jabar Tetapkan Kasus Difteri di Garut Menjadi KLB

Dinkes Jabar Tetapkan Kasus Difteri di Garut Menjadi KLB

Ditemukan-2-Pasien-Anak-Positif-Difteri-di-Garut.jpg

harapanrakyat.com,- Dinas Kesehatan Jawa Barat menetapkan kasus difteri di Desa Sukahurip Kabupaten Garut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Terlebih, dengan kasus 7 orang warga desa yang meninggal karena terpapar virus difteri.

Ketua Tim Surveilans Dinkes Jawa Barat, Dewi Ambarwati menerangkan, temuan kasus difteri yang menewaskan sejumlah warga di Kabupaten Garut, saat ini menjadi perhatian berbagai pihak.

“Jadi kasus ini dapat terkategorikan KLB, karena satu kasus saja sudah bisa kita katakan KLB. Setelah itu kita cari di kota-kota lainnya untuk kami periksa. Sekarang dalam proses pemeriksaan,” ungkapnya di Kota Bandung, Selasa (21/2/2023).

BACA JUGA:  Mungkinkah Indonesia Menjadi Kejutan di Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026?

Baca Juga : Innalillahi, Warga Garut yang Meninggal Akibat Suspek Difteri Jadi 7 Orang

Menurutnya, penyebab terjadinya kasus difteri di desa Sukahurip Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut tersebut yakni masih rendahnya dalam pemberian cakupan imunisasi di tengah masyarakat.

Mengingat, kata ia, wabah tersebut sebetulnya bisa tertangani, dengan cara pemberian imunisasi dengan terjadwal.

“Desa ini dalam tiga tahun terakhir cakupan imunisasinya sangat rendah sekali. Memang pada saat kami turun ke lapangan juga, agak sulit mengedukasi (masyarakat) karena mereka mempunyai pemikiran meninggal itu qodarullah (takdir Allah),” ucapnya.

BACA JUGA:  Kronologis Lengkap Kecelakaan Truk Maut di Subang: Dua Tewas, Delapan Luka-luka

Antisipasi Meluasnya Kasus Difteri di Garut

Kendati demikian, pihaknya akan terus melakukan upaya agar kasus tersebut tidak semakin membesar dan meluas di Jawa Barat. Saat ini, lanjut Dewi, pihaknya terus melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat dan tokoh agama di lapangan.

“Karena penyakit ini bisa dicegah dengan pemberian imunisasi sesuai dengan jadwalnya. Seperti untuk anak di bawah 11 bulan, kemudian pada usia 2 tahun, saat usia SD,” tuturnya.

Dewi mengatakan, pihaknya juga akan terus melakukan pemberian imunisasi dengan cara outbreak response kepada warga Kabupaten Garut.

BACA JUGA:  Penginapan Murah Subang: Daftar Alamat dan Tarif (2024)

Baca Juga : Gejala Penyakit Difteri, Penyebab dan Pengobatannya Secara Alami

“Nantinya dalam satu kecamatan itu, kita lihat cakupan imunisasinya dan akan berikan imunisasi difteri,” ujarnya.

Sebagai informasi, 7 orang di Desa Sukahurip Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut meninggal dalam jangka waktu berdekatan dan diduga terpapar wabah difteri

“Kasus difteri di Kabupaten Garut ini, pada awal Februari ada 6 orang (meninggal), lalu tambah 1 lagi di tanggal 19 Februari,” ungkapnya. (Rio/R13/HR-Online/Editor-Ecep)