harapanrakyat.com – Memasuki musim penghujan, Dinas Kesehatan Kota Cimahi Jawa Barat, mengantisipasi peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Mohamad Dwihadi Isnaini membenarkan saat ini sudah ada beberapa kasus DBD. Meski demikian, ia tidak merinci detail angka kasus penyakit yang ditimbulkan nyamuk aedes aegypti itu.
“Untuk kasus DBD itu memang relatif cukup tinggi pada tahun 2023 mencapai 286 kasus. Memang untuk tahun ini (2024) sudah ada beberapa kasus,” ungkapnya, Kamis (4/1/2024).
Baca Juga : Waduh, KPU Cimahi Potong Honor Petugas Sorlip Surat Suara Pemilu
Untuk mengantisipasi melonjaknya kasus DBD ini, pihaknya mengimbau masyarakat melakukan langkah 3M, yakni membersihkan, menutup, dan mengubur tempat yang bisa menampung air. Pasalnya, nyamuk senantiasa berkembangbiak di tempat-tempat yang bisa menampung air.
Selain itu, Dwihadi menyarankan, masyarakat Cimahi memasang kelambu di rumahnya masing-masing untuk meminimalisir gigitan nyamuk yang menyebabkan kasus DBD ini.
“Intinya sih, rutin untuk lakukan 3M. Periksa bibit jentik di wilayahnya masing-masing. Misalnya, kalau ada menemukan kaleng, ban, atau ember bekas yang ada airnya, usahakan langsung membuang airnya,” katanya.
Dwihadi menegaskan, fogging (pengasapan) juga merupakan salah satu alternatif terakhir namun bukan merupakan yang utama. Lantaran, kata ia, langkah-langkah utama cegah DBD adalah 3M agar tidak ada jentik nyamuk.
Baca Juga : Penanganan Banjir Bandung Selatan, Genangan Berkurang 81 Persen
Terkait nyamuk dewasa, ia memberi penjelasan, jika radius terbang nyamuk itu dapat mencapai 200 meter persegi. Sehingga, Kabid P2L Dinas Kesehatan Cimahi ini memastikan jika di satu tempat terdapat suatu kasus DBD, maka nyamuk tersebut bisa terbang kemana-mana.
“Nyamuk yang membawa virus dengue ini bisa dengan mudah terbang ke tempat lain. Nyamuk dewasa memang dapat kita basmi dengan fogging. Demikian halnya juga dengan jentiknya (nyamuk). Sehingga kasus DBD di Cimahi dapat teratasi,” tuturnya. (Juhaeri/R13/HR Online/Editor-Ecep)