Beranda Berita Subang Diduga Selingkuh, Kades Kalensari Dituntut Mundur Warga Compreng, Subang

Diduga Selingkuh, Kades Kalensari Dituntut Mundur Warga Compreng, Subang

suarasubang.com – Ratusan warga Desa Kalensari, Kecamatan Compreng, Kabupaten Subang, menggelar aksi unjuk rasa (04/03) di kantor Pemda. Menuntut mundur Kepala Desa Kalensari, Ahmad Mustofa.

Massa bersitegang dengan aparat keamanan dan bahkan menjebol gerbang Kantor Bupati Subang.

Warga menuduh Kades Kalensari terlibat dalam perbuatan asusila dengan seorang janda di desa tersebut.

Mereka menginginkan tanggung jawab moral dari Kades atas tindakan tersebut dan menegaskan ketidakpuasan terhadap kepemimpinan yang dinilai tidak efektif.

BACA JUGA:  PT DAHANA Akan Hadiri Pameran Konstruksi Indonesia 2024

Aksi unjuk rasa dimulai pukul 10.00 WIB dan berlangsung dengan tensi tinggi. Ratusan pengunjuk rasa yang gagal masuk ke kantor Bupati Subang merusak gerbang pemkab. Meskipun demikian, mereka tetap tertahan oleh pagar betis aparat keamanan.

Dalam orasinya, koordinator aksi menyampaikan permintaan kepada Pemerintah Kabupaten Subang untuk menyelidiki tuntas kasus dugaan asusila yang melibatkan Kades Kalensari.

BACA JUGA:  Penanaman Pohon di Subang: Langkah Nyata Menuju Lingkungan Hijau dan Berkelanjutan

Warga juga menyatakan ketidaknyamanan mereka dengan kepemimpinan Kades dan menuntut agar Kades mengundurkan diri.

Sebanyak 20 perwakilan pengunjuk rasa diterima oleh perwakilan Pemkab Subang.

Mereka meminta tanggung jawab moral Kades atas perbuatannya dan menegaskan bahwa warga sudah tidak ingin dipimpin oleh Kades tersebut.

Ketua MUI Desa Kalensari, Zarkasih, ikut berpartisipasi dalam aksi tersebut. Ia menyatakan keprihatinannya terhadap tindakan asusila Kades dan menegaskan bahwa hal ini tidak mencerminkan etika dan moral seorang pemimpin.

BACA JUGA:  Daftar SMK Terbaik di Subang 2024, Ternyata Banyak Swasta

Dugaan asusila Kades Kalensari dengan janda pertama kali tercium sebulan sebelum aksi ini. Meskipun sudah dua kali dilakukan aksi unjuk rasa, pihak Pemerintah Kabupaten Subang belum memberikan respons yang jelas terkait tuntutan warga.

Audiensi antara perwakilan massa dan Pemkab Subang masih berlangsung, dengan harapan penyelesaian yang adil bagi semua pihak.