harapanrakyat.com,- Nikmatnya takjil campur kolang-kaling yang ditunggu saat berbuka puasa, membuat para pengrajin di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat kebanjiran permintaan, bahkan bulan Ramadhan ini naik hingga puluhan ton per hari.
Di balik itu, para pengrajin justru kesulitan mendapat bahan bakunya. Seperti pengrajin di Desa Cisarua, Kecamatan Cineam yang kesulitan mendapat bahan baku lantaran belum tiba masa panen.
Baca Juga : Pembuat Kolang-kaling di Cipaku Ciamis Panen Buah Aren Jelang Ramadhan
Wawan, pengrajin kolang-kaling di Desa Cisarua mengatakan, pendapatan usahanya tahun ini menurun karena Ia kesulitan mendapat bahan baku.
“Bahan kolang-kaling di pohon itu belum masa panen atau masih muda, ada juga yang kelewatan terlalu tua,” Ungkapnya, selasa (29/3/2023).
Walau begitu, lanjutnya, dengan adanya usaha kolang-kaling miliknya, paling tidak bisa menciptakan lapangan kerja bagi ibu-ibu atau tetangga. Sehingga, warga bisa menambah pendapatan.
“Alhamdulillah paling bersyukurnya tetangga di sini bisa bekerja, sedikit sedikit untuk menambah penghasilan untuk keluarganya,” ujarnya.
Sementara itu, Camat Cineam, Amir Sudyana berharap, adanya produksi kolang kaling dan tingginya permintaan pasar tidak hanya di bulan Ramadhan saja.
Baca Juga : Melintasi Polres Tasikmalaya, Pengendara Dapat Takjil Gratis Setiap Hari
Akan tetapi, bisa laku di bulan-bulan biasa juga dan bisa menjadi produk yang bernilai tinggi.
Terlebih, saat ini kolang-kaling masih menjadi primadona, kebanyakan warga menikmatinya saat berbuka puasa sebagai takjil pada minuman Es campur.
“Semoga lakunya terus bertahan bukan hanya saat bulan Ramadhan saja, melainkan di hari biasa juga kolang-kaling ini terus laku.” Pungkasnya. (Apip/R12/HR-Online/Editor-Rizki)