Beranda Berita Subang Dedi Mulyadi Diserang Rocky Gerung, Balas dengan Sindiran Elegan dan Sikap Tenang

Dedi Mulyadi Diserang Rocky Gerung, Balas dengan Sindiran Elegan dan Sikap Tenang

kritik Rocky Gerung terhadap Dedi Mulyadi
jatim.tribunnews.com

Subang – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kembali menjadi sorotan. Kali ini bukan karena kebijakannya, melainkan kritik pedas dari pengamat politik, Rocky Gerung.

Rocky melontarkan kritik tajam dengan mengutip teori Guy Debord tentang “masyarakat tontonan”. Menurutnya, Dedi hanya menjual penampilan, bukan pemikiran. Ia menyebut gaya kepemimpinan Dedi hanya bersandar pada visualisasi, mirip dengan Presiden Jokowi.

“Visualisasi, bukan visi,” tegas Rocky. Ia juga menyindir kebijakan Dedi mengirim siswa nakal ke barak militer sebagai pendekatan yang hanya mendisiplinkan tubuh, bukan membentuk pemikiran, mengacu pada teori Michel Foucault.

BACA JUGA:  “Tepuk Tangan Setengah Hati” untuk Kang Ray: Gerindra Komentari 100 Hari Pemerintahan Subang

Tak berhenti di situ, Rocky bahkan menyinggung tingkat IQ masyarakat Indonesia yang disebut stagnan di angka 78. Bagi Rocky, kondisi inilah yang membuat “kedangkalan” laku keras di dunia politik.

Menanggapi kritik tersebut, Dedi Mulyadi tidak kehilangan kendali. Lewat unggahan di Instagram, ia membalas dengan sindiran halus namun tajam.

“Saya lebih memilih menjadi orang yang berpikiran dangkal tapi bisa melahirkan hamparan tanaman,” ujarnya. “Daripada orang yang mengakui pikirannya dalam, malah membuat banyak orang tenggelam.”

BACA JUGA:  Polres Subang Tebar Daging, Warga Sumringah: Kurban 20 Ekor Bikin Hati Lega!

Sikap santai Dedi juga terlihat ketika menanggapi julukan “Gubernur Lambe Turah” dari seorang anggota DPR. Ia justru menjawab dengan guyonan khas Sunda, seolah ingin mengatakan bahwa popularitas di era sekarang memang tak lepas dari media sosial.

Bagi Dedi, yang terpenting bukanlah julukan atau opini publik, melainkan janji kepada rakyat dan program yang dijalankan. “Julukan apapun tidak penting, yang penting janji kepada rakyat dapat diwujudkan,” tegasnya.

Dedi juga menyinggung soal buzzer yang disebut kerap menggiring opini negatif tentang dirinya. Ia menyebut serangan ini berasal dari pihak-pihak yang terganggu dengan kinerjanya selama ini.

BACA JUGA:  Cor Beton Jalan Usaha Tani Majasari: Kuatkan Akses, Dorong Ekonomi Petani

Julukan-julukan seperti “Gubernur Pencitraan”, “Mulyono Jilid II”, dan “Gubernur Konten” menurut Dedi hanyalah upaya untuk menjatuhkannya. Namun ia menegaskan, semua itu tidak mengubah niatnya untuk terus melayani masyarakat.

“Salam untuk para buzzer, tetap semangat bikin konten negatif sebanyak-banyaknya tentang saya, agar bapak dan ibu bisa ngebul dapurnya,” tutupnya dengan senyum tipis yang menyimpan sindiran tajam.