Beranda Berita Nasional Dampak El Nino Ancam Produksi Beras Indonesia

Dampak El Nino Ancam Produksi Beras Indonesia

Dampak-El-Nino-Ancam-Produksi-Beras-Indonesia.jpg

harapanrakyat.com,- Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, memperingatkan bahwa Indonesia berpotensi mengalami kekeringan hebat akibat El Nino. Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kekeringan diperkirakan akan terjadi pada bulan Agustus hingga Oktober.

Arief mengungkapkan bahwa sentra produksi beras di Indonesia, termasuk Pulau Jawa, Sumsel, Sulsel dan NTB, bisa terdampak oleh fenomena ini.

“Ini mesri perhatian bersama lantaran ada potensi kekeringan terparah terjadi pada wilayah-wilayah sentra produksi beras. Seperti di Pulau Jawa, sebagian Sumsel, Sulawesi Selatan, dan juga NTB,” kata Arief dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IV DPR RI pada Senin (4/9/2023).

BACA JUGA:  Shin Tae-Yong memanggil sebanyak 26 pemain, ini daftarnya

Baca juga: Akibat Harga Terus Naik, Jokowi Instruksikan Bantuan 21,3 Juta Ton Beras untuk KPM

Puncak El Nino di Indonesia

Menurut Arief, puncak kekeringan akibat El Nino diperkirakan akan mencapai 60 hingga 80 persen dalam periode September hingga Oktober. Dalam periode Januari hingga Oktober 2023, produksi beras diprediksi lebih rendah sebanyak 660 ribu ton. Dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Arief Prasetyo Adi juga mencatat bahwa produksi beras di tahun 2022 pada periode Januari hingga Oktober mencapai 28,5 juta ton. Sementara di tahun 2023 diprediksi hanya akan mencapai 27,8 juta ton.

BACA JUGA:  Cara Nonton Live Streaming Timnas Indonesia vs Australia Kualifikasi Piala Dunia 2026

Sebelumnya, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, telah mengungkapkan bahwa Indonesia dihadapkan pada tantangan besar akibat iklim ekstrim, termasuk El Nino. Dampak iklim ekstrim tersebut diperkirakan akan berdampak pada produksi dan ketersediaan pangan secara global, termasuk di Indonesia.

Untuk mengatasi dampak El Nino, Kementerian Pertanian telah melaksanakan Gerakan Nasional (GERNAS) Penanggulangan El Nino di 10 provinsi dengan luas mencapai 500 ribu hektare. Gerakan ini diharapkan bisa  mengkompensasi penurunan produksi padi sebanyak 3 juta ton GKG (Gabah Kering Giling) atau setara dengan 1,5 juta ton beras.

BACA JUGA:  30 Petugas Pertanian Jabar Asah Keterampilan Smart Farming di Bapeltan Cianjur

Situasi ini memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup di tengah ancaman El Nino yang berpotensi mengganggu produksi beras Indonesia. Semoga upaya penanggulangan yang dilakukan oleh pemerintah dapat mengatasi tantangan ini dengan baik dan menjaga stabilitas pangan negara. (R8/HR Online/Editor Jujang)