Beranda Berita Nasional Cerita Mencekam Penyintas Konflik Sudan Asal Kota Banjar yang Berhasil Pulang

Cerita Mencekam Penyintas Konflik Sudan Asal Kota Banjar yang Berhasil Pulang

penyintas-konflik-sudan.jpg

harapanrakyat.com,- Risma Kuraisyin, penyintas konflik Sudan asal Kota Banjar, Jawa Barat, menceritakan suasana mencekam dan kenaikan inflasi yang sangat tinggi saat berada di negara konflik.

Sudan, saat ini tengah terjadi konflik senjata antar dua kelompok militer yang merebutkan wilayah kekuasaan.

Baca juga: Konflik Militer di Sudan, WNI Perempuan Asal Kota Banjar Berhasil Pulang

Risma Kuraisyin mengatakan, saat berada di zona berbahaya, tepatnya di Kota Khartoum, seluruh aktivitas sangat terbatas demi keamanan.

“Sudah tidak bisa bertahan. Di sana logistik pun agak susah karena aktivitas dibatasi. contohnya kita ke supermarket itu pun harus ngantri. Kemudian bahan-bahan naik harganya. Selain itu dibatasi 2 jam untuk kemanusiaan,” kata Risma Kuraisyin, Kamis (4/5/2023).

BACA JUGA:  Indonesia Tantang Bahrain di Laga Penentu Kualifikasi Piala Dunia 2026

Menurut perempuan asal Kecamatan Pataruman tersebut, perang antar dua kelompok militer itu sudah terjadi sejak tahun 2019 lalu. Namun beberapa waktu terakhir suasana memanas dan banyak menimbulkan korban jiwa.

Ia menjelaskan, dengan kondisi seperti itulah membuatnya bersama dua orang anaknya memutuskan untuk pulang ke Indonesia.

“Saya pribadi pulang ke Indonesia kloter pertama. Karena ada anak, makanya menjadi prioritas. Kalau semuanya ada empat kloter, dan alhamdulillah sudah sampai di Indonesia, itu ada mahasiswa dan TKI,” jelasnya.

BACA JUGA:  XL Axiata Berhasil Raih Penghargaan Tertinggi di Stellar Workplace Award 2024

Cerita Penyintas Konflik Sudan Pulang ke Banjar

Lanjut Risma, ia sendiri awalnya berangkat ke Sudan pada tahun 2016 untuk menempuh pendidikan. Saat ini ia sudah lulus dan mempunyai keluarga.

“Suami masih di sana karena bekerja di Kantor KBRI. Saya pulang duluan. Dia juga sama orang Indonesia,” paparnya.

Terpisah, Kadisnaker Kota Banjar Sunarto melalui Kabid Bidang Penempatan, Perluasan dan Produktivitas Ninding mengatakan, pihaknya mendapat informasi dari BP2MI pusat dan Pemprov Jabar terkait pemulangan WNI dari negara Sudan.

“Kebetulan kita mendapatkan informasi dari Provinsi Jawa Barat bahwa kepulangan untuk wilayah Jabar fokus di Wisma Pondok Gede. Di sana setelah terkonfirmasi melalui pengantar kerja ternyata ada warga Kota Banjar satu keluarga,” kata Ninding, Jumat (5/5/2023).

BACA JUGA:  7 Pondok Pesantren Terbaik dan Terbesar Di Subang 2024, Cek No. 4

Ninding menjelaskan, peran Pemkot Banjar adalah memberikan informasi terkait hal itu kepada keluarganya.

“Kita hanya sebatas informasi saja kepada keluarganya. Kebetulan pihak keluarga juga siap untuk menjemput ke Pondok Gede,” jelasnya.

Akan tetapi, lanjut Ninding, seandainya pihak keluarga merasa keberatan untuk melakukan penjemputan, maka pemerintah siap memfasilitasi.

“Untuk data penyintas konflik Sudan WNI asal Banjar hanya ada 3, yakni Risma dan 2 anaknya,” pungkas Ninding. (Sandi/R6/HR-Online/Editor: Muhafid)