harapanrakyat.com,- Muhammad Aditya (17), seorang siswa salah satu SMA di Kota Banjar, Jawa Barat, yang mengembangkan usaha budidaya madu trigona.
Usaha budidaya lebah madu yang ia kembangkan tersebut berlokasi di Dusun Pabuaran, Desa Karyamukti, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar.
Ia mengembangkan usaha budidaya madu trigona sejak satu tahun lalu. Tujuannya belajar usaha sekaligus mengisi waktu luang setelah mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah.
Aditya mengaku sengaja memilih budidaya lebah madu ketimbang usaha yang lain. Karena menurutnya, perawatan lebah lebih mudah dan bisa ia lakukan saat waktu senggang.
“Saya rasa budidaya lebah madu ini tidak terlalu berat pemeliharaannya. Proses panennya juga mudah, bisa saya lakukan saat waktu senggang hari Sabtu dan Minggu,” tutur Aditya kepada harapan rakyat.com, Senin (11/12/2023).
“Sudah satu tahun setengah lebih saya mulai budidaya madu lebah trigona ini. Sekarang sudah mulai produksi,” katanya.
Aditya pun menceritakan kalau ia mulai budidaya madu lebah tersebut dengan cara membeli bibit lebah yang sudah siap memasuki masa produksi. Setelah itu ia rawat hingga menghasilkan madu.
Untuk memberikan makan lebah agar terus berproduksi, Aditya tidak membeli bunga untuk pakan lebah. Jadi hanya mengandalkan bunga yang tumbuh secara alami di kampung.
Selama satu tahun mengembangkan usaha budidaya madu lebah trigona tidak selalu berjalan lancar. Pada awal usahanya itu ia pernah mengalami kegagalan.
“Saya beli langsung stupan, setelah itu pemeliharaan menunggu satu bulan langsung panen. Pernah juga saya gagal saat awal budidaya,” ungkap Aditya yang kini masih duduk di kelas 11 SMA Negeri 1 Banjar.
Kembangkan Budidaya Madu Trigona dengan 11 Stup Lebah
Lebih lanjut Aditya mengatakan, setelah satu tahun lebih usahanya berjalan, sekarang ini sudah memiliki 11 stup lebah trigona. Semuanya sudah menghasilkan madu atau siap panen.
Jumlah madu yang dihasilkan dari setiap setup tidak bisa ditentukan. Tergantung banyaknya bunga atau nektar yang dihasilkan oleh lebah.
Dalam setiap bulan, dari 10 setup rata-rata menghasilkan madu sebanyak 6,3 liter setiap kali panen. Kalau mengemasnya dalam bentuk kemasan mampu menghasilkan sebanyak 63 botol madu berisi 100 mili.
Selama ini Aditya menjual hasil panen madunya dalam bentuk kemasan botol melalui UMKM. Untuk harga jualnya per botol Rp 85 ribu.
Ia menambahkan, usaha budidaya madu lebah trigona yang ia jalankan tidak sampai mengganggu aktivitas sekolah. (Muhlisin/R3/HR-Online/Editor: Eva)