Beranda Berita Nasional Cegah Angka Stunting Baru, Begini Upaya Pemerintah Kota Bandung

Cegah Angka Stunting Baru, Begini Upaya Pemerintah Kota Bandung

Sekda-Bandung-Ema-Sumarna.jpeg

harapanrakyat.com – Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat, menargetkan penurunan angka stunting (tengkes) pada 2024 sebesar 14 persen. Saat ini, angka tengkes di Kota Bandung mencapai 17 persen.

Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna mengungkapkan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi masih tingginya angka stunting. Salah satunya lingkungan yang tidak sehat, buruknya sanitasi, serta gizi ibu hamil yang tidak tercukupi selama masa kehamilan.

Untuk menekan sekaligus mencegah tengkes baru di Kota Bandung, kata Ema, membutuhkan peran serta masyarakat. Dalam mendukung upaya penurunan angka stunting ini, lanjut ia, Pemkot Bandung menggulirkan program Bandung Tangkas Tangkis Tengkes.

BACA JUGA:  Shin Tae-Yong memanggil sebanyak 26 pemain, ini daftarnya

Baca Juga : Tangani Stunting, Empat Hal Ini Jadi Fokus Pemkot Bandung

“Peran aktif masyarakat, tentunya sangat penting dalam penurunan angka stunting di Kota Bandung,” ungkap Ema di Kota Bandung, Senin (20/11/2023).

Ema menjelaskan, saat ini angka tengkes di Kota Bandung berada pada posisi 19,4 persen atau sekitar 6000 orang. Ia mengakui optimistis, jika masyarakat aktif untuk menurunkan angka tengkes ini, maka target penurunan angka tengkes di Kota Bandung pada 2024 dapat tercapai.

BACA JUGA:  Cara Nonton Live Streaming Timnas Indonesia vs Australia Kualifikasi Piala Dunia 2026

“Tahun ini kita optimistis 17 persen (angka tengkes Kota Bandung). Tahun depan, kita harapkan bisa berada pada angka 14 persen,” tuturnya.

Sebagai informasi, pada 2021 angka stunting di kota kembang ini mencapai 26,4 persen. Angka tersebut kemudian turun signifikan pada 2022 sebesar 19,4 persen.

Penanganan Stunting di Kota Bandung Butuh Akselerasi

Ema menegaskan, penanganan masalah stunting di Kota Bandung ini memerlukan akselerasi yang optimal. Hal itu agar seluruh komponen di Kota Bandung turut terlibat di dalamnya.

Baca Juga : Atasi Potensi Stunting, KWT di Cimahi Inovasi Olah Makanan Berbahan Pakcoy

BACA JUGA:  30 Petugas Pertanian Jabar Asah Keterampilan Smart Farming di Bapeltan Cianjur

“Gerakan penanganan stunting ini tidak bisa mandiri. Harus terbangun juga kolektivitas. Tidak cukup hanya pemerintah, tapi juga membutuhkan dukungan masyarakat,” tuturnya.

Sebagai upaya lanjut, kata Ema, pihaknya mengimbau ibu hamil di Kota Bandung aktif memeriksakan kehamilannya di posyandu. Saat ini, kata ia, terdapat 17 ribu kader posyandu di 2.000 posyandu yang tersebar di Kota Bandung.

“Kami mengajak semua elemen masyarakat di Kota Bandung bersama-sama menekan angka stunting menyambut Indonesia Emas,” ucapnya. (Ecep/R13/HR Online)