Beranda Berita Nasional Cara Mahasiswa STISIP BP Banjar Cegah Ketergantungan Gadget di Hari Anak Nasional

Cara Mahasiswa STISIP BP Banjar Cegah Ketergantungan Gadget di Hari Anak Nasional

Mahasiswa-STISIP-Bina-Putera-Kota-Banjar.jpg

harapanrakyat.com,- Memperingati Hari Anak Nasional tahun 2023, mahasiswa STISIP Bina Putera (BP) Kota Banjar, Jawa Barat, mempunyai cara tersendiri untuk mencegah ketergantungan anak terhadap gadget.

Hal tersebut dilakukan mahasiswa STISIP BP Kota Banjar yang tergabung dalam kelompok Kuliah Kerja Nyata Eksplorasi Potensi Daerah (KKN-EPD) di Desa Cibeureum, Kecamatan Banjar, Kota Banjar.

Ketua KKN-EPD Desa Cibeureum Alan mengatakan, di tengah perkembangan teknologi yang semakin maju ada permainan tradisional yang kini sudah jarang diminati anak-anak.

BACA JUGA:  PNS vs ASN Ternyata Beda, Jangan Keliru Ya!

“Kita ketahui bahwa teknologi semakin canggih dan anak-anak sekarang kebanyakan bermain game menggunakan gadget,” kata Alan, Senin (24/7/2023).

Baca Juga: Kawargian Pulo Majeti Seba Hasil Bumi ke Pemerintah Kota Banjar

Menurutnya, dengan kaulinan tradisional tersebut dapat mengurangi ketergantungan anak terhadap gadget yang bisa menimbulkan dampak negatif.

“Permainan tradisional ini merupakan ajang berkumpul anak-anak untuk bermain permainan tradisional. Di samping melestarikan warisan budaya juga mengurangi dampak negatif dari bermain gadget,” terangnya.

BACA JUGA:  Kementerian Komunikasi Blokir Lebih dari 277.000 Konten Judi Online dalam Tiga Minggu

Ia menyebutkan, ada beberapa permainan tradisional yang dimainkan di area Wisata Situ Leutik. Di antaranya pecle, oray-orayan, perepet jengkol, dan permainan lainnya

“Permainan yang sudah jarang dimainkan ini kembali menemukan tempatnya di hati anak-anak. Bahkan, orang dewasa pun ikut bermain dan bernostalgia,” paparnya.

Sementara itu, Dosen Pembimbing Lapangan Tofan Ibrahim menyampaikan, melalui kegiatan tersebut diharapkan anak dapat bersosialisasi dengan lingkungannya.

BACA JUGA:  Kronologis Lengkap Kecelakaan Truk Maut di Subang: Dua Tewas, Delapan Luka-luka

Selanjutnya, kegiatan tersebut juga diharapkan bisa melestarikan budaya yang diwariskan oleh para pendahulu.

“Khususnya di momen hari anak nasional anak-anak diharapkan dapat bersosialisasi dengan lingkungan yang seharusnya. Kemudian, dengan kegiatan permainan tradisional bisa mengajarkan mengajarkan kebersamaan,” pungkasnya. (Sandi/R7/HR-Online/Editor-Ndu)