harapanrakyat.com,- Objek wisata (obwis) Lembah Pejamben Desa Binangun, Kota Banjar, Jawa Barat, hingga kini belum kembali dibuka sejak ditutup satu tahun yang lalu akibat pandemi Covid-19.
Objek wisata dengan suguhan pemandangan alam tersebut belum kembali dibuka lantaran belum terbentuknya pengelola harian yang mengurus obwis tersebut.
Sekretaris Desa Binangun, Roni Kurniawan, mengatakan, pemerintah desa sebetulnya telah melakukan rapat koordinasi dengan BPD dan pengurus Karang Taruna. Koordinasi tersebut juga melibatkan pengelola yang sebelumnya pernah menjabat.
Pemerintah desa juga telah membuat regulasi terkait mekanisme pengelolaan Lembah Pejamben. Termasuk melakukan rekruitmen melalui musyawarah bagi warga yang siap untuk menjadi pengelola harian.
Akan tetapi, lanjutnya, setelah dilakukan pembukaan atau rekruitmen ternyata beberapa peserta yang sudah mendaftar tidak ada yang bersedia untuk menjadi pengelola harian di obwis Lembah Pejamben.
“Dua minggu yang lalu kami sudah lakukan musyawarah dan rekrutmen tetapi tidak ada yang bersedia. Jadi, sementara ini masih dilakukan penutupan,” kata Roni kepada HR Online, Sabtu (29/10/2022).
Alasan Lembah Pejamben Kota Banjar Belum Dibuka
Lanjutnya menjelaskan, dalam rapat itu juga pemerintah desa sudah memberikan penjelasan terkait mekanisme pengelolaan objek wisata. Serta dampak ekonomi yang didapat baik oleh masyarakat maupun pemerintah desa.
Baca Juga: Situ Leutik Kota Banjar, Tempat Wisata Sekaligus Spot Mancing
Tetapi, hingga saat ini masih belum ada yang bersedia untuk dijadikan sebagai pengelola harian. Sehingga, untuk sementara ini objek wisata masih dilakukan penutupan sampai nanti terbentuk pengelola yang baru.
“Dari hasil rapat itu belum ada yang bersedia menjadi pengurus. Alasannya karena untuk pengelolaan harian terasa berat, setiap hari harus memantau,” terang Roni.
Lebih lanjut ia menambahkan, pihaknya berharap setelah ini ada warga yang bersedia menjadi pengelola harian agar kawasan obwis lembah pejamben kembali berjalan dan bisa lebih berkembang.
Pemerintah desa, kata Roni, juga bersedia jika ke depan terdapat investor yang siap bekerjasama untuk memajukan kawasan objek wisata lembah pejamben.
“Sementara belum ada lagi yang bersedia. Kami silahkan saja asal warga Binangun. Kecuali ada dari investor yang mau mengembangkan tapi untuk investor sejauh ini juga memang belum ada,” katanya. (Muhlisin/R7/HR-Online/Editor-Ndu)