Subang – Di tengah semilir angin selatan Subang, Kecamatan Tanjungsiang menyambut Hari Jadi ke-38 dengan gegap gempita dan aroma kebudayaan yang kental. Rabu, 23 Juli 2025, halaman Kantor Kecamatan Tanjungsiang mendadak jadi panggung rakyat—meriah, semarak, dan penuh semangat lokalitas.
Namun bukan hanya seni tradisional dan produk UMKM yang mencuri perhatian. Sosok Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita Budi Raemi, S.IP.—yang akrab disapa Kang Rey—menjadi magnet utama hari itu. Ditemani senyum khas dan sambutan hangat warga, Kang Rey tak datang dengan tangan kosong. Ia membawa komitmen besar: pangkas alur birokrasi pelayanan publik!
Dalam pidatonya yang lugas namun penuh kehangatan, Kang Rey menegaskan pentingnya mempermudah akses masyarakat terhadap layanan pemerintahan. “Birokrasi jangan bikin pusing! Warga butuh layanan cepat, tepat, dan tidak ribet,” tegasnya dengan nada santai tapi serius.
Dengan tema milangkala yang cukup panjang tapi sarat makna—“Ngajaga, Ngariksa Potensi Nu Aya, Lembur Diurus, Kota Ditata, Sangkan Rakyat Sejahtera. Tanjungsiang Rindang, Ngadukung Subang Ngabret Keur Jawa Barat Istimewa”—acara ini jadi semacam pengingat massal: potensi lokal bukan sekadar warisan, tapi tanggung jawab bersama.
Pagelaran seni, pameran produk UMKM, hingga ekspresi budaya yang tampil di acara ini menunjukkan bahwa Tanjungsiang tak main-main dalam menjaga akar tradisinya. Tapi lebih dari itu, semangat “ngabret” alias percepatan pembangunan juga terasa kencang di udara.
Milangkala ini bukan sekadar perayaan ulang tahun kecamatan. Ia berubah menjadi simbol kebangkitan desa, momen refleksi kolektif, dan panggung aksi nyata menuju pelayanan publik yang lebih bersih dan berdaya guna.
Kalau desa makin tertata dan rakyat makin sejahtera, berarti Subang memang benar-benar sedang “ngabret” menuju Jawa Barat Istimewa!