Beranda Berita Nasional Budidaya Ikan Nila di Kota Banjar Menjanjikan, Omset Hingga Puluhan Juta

Budidaya Ikan Nila di Kota Banjar Menjanjikan, Omset Hingga Puluhan Juta

Budidaya-Ikan-Nila-di-Kota-Banjar-Menjanjikan-Omset-Hingga-Puluhan-Juta.jpg

harapanrakyat.com,- Budidaya ikan nila di Kota Banjar, Jawa Barat masih menjanjikan. Pangsa pasar untuk ikan jenis ini pun masih terbuka lebar.

Pembudidaya ikan nila, Hendy Ruhaedy (39), warga lingkungan Randegan RT 9 Rw 5, Desa Raharja, Kota Banjar meraup omset hingga puluhan juta.

Ia menggunakan sistem bioflok dalam budidaya ikan, menurutnya sistem ini memiliki peluang bisnis dan pangsa pasar yang bagus.

Bahkan, Hendy mengaku selama ini masih belum bisa memenuhi kebutuhan pasokan ikan di pasar Banjar.

Ikan hasil budidayanya baru mampu menyuplai sekitar 2-4 kuintal kebutuhan ikan nila per hari. Sementara, untuk hasil panen ikan nila yang Ia kembangkan rata-rata sekitar 2,5-3 ton per bulan. 

BACA JUGA:  XL Axiata Berhasil Raih Penghargaan Tertinggi di Stellar Workplace Award 2024

Belum termasuk memasok bibit untuk memenuhi kebutuhan para petani ikan nila, sehingga peluangnya masih terbuka lebar.

“Untuk kebutuhan konsumsi ikan nila saya baru bisa menyuplai pasar sekitar 2,4 kuintal per hari. Jadi, peluangnya masih besar,” kata Hendy kepada harapanrakyat.com, Sabtu (21/1/2023).

Baca Juga : Usaha Budidaya Ikan Sistem Bioflok yang Menguntungkan, Simak Ini!

Hendy melanjutkan, selain kebutuhan pasar yang cukup tinggi, selama ini untuk pemenuhan pasokan kebutuhan ikan di Banjar masih mengandalkan pasokan dari luar daerah.

Menurutnya, para pembudidaya ikan nila di Banjar harus bisa memanfaatkan peluang tersebut, agar kebutuhan ikan bisa terpenuhi dan mengurangi pasokan dari luar daerah.

BACA JUGA:  7 Pondok Pesantren Terbaik dan Terbesar Di Subang 2024, Cek No. 4

“Kebutuhan pasar cukup tinggi sementara pasokan belum terpenuhi oleh para petani. Jadi masih ada potensi untuk mengembangkannya,” kata Hendy.

Peluang Budidaya Ikan Nila, Kebutuhan Baru Terpenuhi 10 Persen

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Banjar, Yoyon Cuhyon, mengatakan, selama ini untuk produksi ikan dari para petani atau pembudidaya baru mampu menyuplai sekitar 10 persen kebutuhan ikan di Banjar.

Sedangkan 90 persen untuk memenuhi kebutuhan ikan tersebut masih mengandalkan pasokan dari luar daerah. Adapun kebutuhan ikan di Banjar rata-rata 4,5-6 ton per hari.

“Paling tinggi itu untuk kebutuhan ikan nila. Sekarang kita baru bisa memenuhi sekitar 10 persen dari kebutuhan pasar,” katanya.

BACA JUGA:  Indonesia Tantang Bahrain di Laga Penentu Kualifikasi Piala Dunia 2026

Karena itu, Yoyon melanjutkan, untuk memenuhi kebutuhan pasar saat ini pihaknya tengah menggencarkan pengembangan budidaya ikan menggunakan sistem bioflok.

Baca Juga : Budidaya Ikan Gurame, Potensi Usaha yang Menjanjikan

Ia menarget kedepan hasil pengembangan budidaya ikan para petani dapat menyuplai 30 persen kebutuhan ikan Kota Banjar, baik nila ataupun yang lain.

Selain itu, dengan mengambil ikan dari petani di daerah sendiri bisa mengurangi ketergantungan pasokan dari luar daerah.

“Kita sekarang menggencarkan sistem bioflok, sudah dua tahun 2-3 tahun berjalan tapi hasilnya memang masih dibawah 5 persen untuk memenuhi kebutuhan pasar. Kita target kedepan bisa menyuplai 30 persen.” Pungkasnya. (Muhlisin/R12/HR-Online/Editor-Rizki)