Beranda Berita Nasional BPBD Kota Banjar Ungkap Soal Keberadaan Sesar Citanduy

BPBD Kota Banjar Ungkap Soal Keberadaan Sesar Citanduy

Sesar-Citanduy.jpg

harapanrakyat.com,- Keberadaan sesar Citanduy di Kota Banjar, Jawa Barat pernah menjadi pembangkit gempa tektonik pada Sabtu, 27 Juli 2019 silam.

Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada saat itu, episentrum gempa itu terletak di perbatasan antara Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Lantas bagaimana kondisi saat ini mengenai sistem sesar Citanduy yang mengakibatkan gempa tektonik berkekuatan 3.2 SR tersebut?

Kepala Pelaksana BPBD Kota Banjar Kusnadi mengatakan, saat ini pihaknya belum mengetahui secara pasti terkait kondisi sesar Citanduy itu.

BACA JUGA:  DAHANA Kirim Bantuan untuk Korban Banjir Bandang Sukabumi

Menurutnya, untuk mengetahui apakah sistem sesar Citanduy masih aktif atau tidak, perlu penelitian oleh para ahli.

“Untuk mengetahui sistem sesar itu masih aktif atau tidaknya harus ada penelitian lebih lanjut oleh ahlinya,” kata Kusnadi, Senin (28/11/2022).

Ia menjelaskan, sejak terjadi gempa tektonik pada tahun 2019 itu, sampai sekarang terpantau tidak ada aktivitas lagi dari sesar tersebut.

Baca juga: BMKG Sebut Gempa di Kota Banjar dan Majenang Disebabkan Sesar Citanduy

BACA JUGA:  Radja Nainggolan Ditangkap Polisi: Dugaan Penyelundupan Kokain di Belgia

“Kalau aktivitas yang menyebabkan gempa sampai sekarang tidak ada. Hanya kalau di permukaan ada pengikisan lapisan tanah yang menyebabkan sungai melebar itu sering terjadi karena air meluap,” jelasnya.

Meski begitu, lanjut Kusnadi, keberadaan sesar tersebut yang pernah menjadi pembangkit gempa tektonik pada tahun 2019 itu, masyarakat perlu waspada.

“Kami mengimbau dengan keberadaan sesar Citanduy itu supaya kita waspadai, terutama untuk masyarakat di Kota Banjar,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Peringati Hakordia 2024, DAHANA Sosialisasi Update SMAP

Sementara itu, berdasarkan data dari BMKG yang pernah tayang di harapanrakyat.com pada tahun 2019 lalu, struktur sesar Citanduy itu melintas di wilayah Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, dan Kabupaten Cilacap.

Gempa bumi yang terjadi pada saat itu berpusat di darat atau 14 km Tenggara Kota Banjar. Sementara kedalamannya 13 kilometer dan terasa kuat di wilayah Majenang Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. (Sandi/R6/HR-Online)