Beranda Berita Nasional BP2MI Telusuri Kejanggalan Meninggalnya Seorang PMI di Taiwan

BP2MI Telusuri Kejanggalan Meninggalnya Seorang PMI di Taiwan

Kejanggalan.jpg

harapanrakyat.com,- Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menemukan kejanggalan atas meninggalnya seorang PMI di Taiwan bernama Suryani. Kabarnya Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Tulungagung, Jatim itu mengidap penyakit dalam akut.

Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan, berdasarkan analisis medis, Suryani terdeteksi penyakit dalam yang tergolong berat. Yaitu perdarahan akut pada jaringan lunak tubuh.

Namun, yang membuat Benny curiga adanya kejanggalan dalam kematiannya itu antara lain, pihak perusahaan penyalur tenaga kerja yang memberangkatkan Suryani, tidak mendeteksi penyakit tersebut saat melakukan medical check up sebelum pemberangkatan.

BACA JUGA:  Mungkinkah Indonesia Menjadi Kejutan di Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026?

“Saya akan gunakan intuisi saya, ada yang janggal dengan keberangkatan PMI bernama Suryani. Hanya 9 bulan namun tiba-tiba sakit berat. Dalam hasil medis saat check up pemberangkatan kok tidak terbaca. Perusahaan penyalur PMI yang memberangkatkan Suryani ini bernama Melati Indonesia,” ujar Benny kepada awak media, Minggu (17/9/2023).

Meninggalnya seorang PMI di Taiwan bernama Suryani beberapa minggu lalu menimbulkan banyak pertanyaan yang sampai saat ini belum terjawab.

Penyelidikan Atas Meninggalnya Seorang PMI di Taiwan

Baca Juga: Empat Pekerja Migran Indonesia di Taiwan Meninggal, Salah Satunya Korban Tawuran

BACA JUGA:  Rumah Nenek Satinah di Subang Terancam Ambruk, Relawan Harap Ada Donatur yang Peduli

Pihak berwenang di Indonesia bersama dengan otoritas Taiwan kini bekerja sama untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Benny menegaskan, apabila hasil penyelidikan tidak sama dengan hasil medical check up Suryani, maka pihaknya tidak akan segan memprosesnya ke jalur hukum terhadap pihak yang bertanggung jawab atas pemberangkatan PMI tersebut.

“Kalau lihat dari jenis penyakitnya memang cukup gawat. Ini penyakit dalam, kenapa penyakit ini bisa sampai tidak terdeteksi saat medical check up. Kalau hasil medical check up-nya tidak benar, maka siapapun harus bertanggung jawab secara hukum,” tandas Benny.

BACA JUGA:  Kementerian Komunikasi Blokir Lebih dari 277.000 Konten Judi Online dalam Tiga Minggu

Meninggalnya seorang PMI di Taiwan bernama Suryani menunjukan pentingnya menjaga kesejahteraan dan keamanan para Pekerja Migran Indonesia di luar negeri.

Kejadian ini menjadi pengingat bagi otoritas Indonesia, serta mitra internasionalnya untuk terus berupaya memperbaiki pengawasan dan perlindungan terhadap PMI.

Secara tegas Benny pun mengimbau masyarakat Indonesia serta semua pihak terkait supaya selalu hati-hati jika mau bekerja di luar negeri.

“Masyarakat yang mau kerja di Taiwan harus hindari pemberangkatan unprosedural, yaitu dengan cara mendaftar di BP2MI,” imbau Benny. (Erik/R3/HR-Online/Editor: Eva)