Beranda Berita Nasional Bongkar Pangkalan Gas Elpiji Fiktif, Rapat di DPRD Garut Ricuh

Bongkar Pangkalan Gas Elpiji Fiktif, Rapat di DPRD Garut Ricuh

Pangkalan-Gas-Fiktif.jpg

harapanrakyat.com- Rapat antara anggota Dewan, Hiswana Migas dan Pertamina di ruang komisi 3 DPRD Garut terkait pangkalan gas fiktif nyaris ricuh. Pasalnya, adu argumen yang meledak-ledak beberapa pihak tak terhindarkan dalam rapat itu, Senin (27/3/23). 

Pantauan di lapangan, pengurus Hiswana Migas menolak pemilik agen didikte. Selain saling serang argumen antara DPRD dengan Hiswana, Kadis Perdagangan pun terlibat adu mulut dengan seorang emak-emak yang menolak kenaikan harga Gas subsidi 3 Kg.

Baca juga: Harga Tabung Gas Elpiji Naik, Bupati Garut Ancam Pidanakan Pangkalan Nakal

BACA JUGA:  Indonesia Tantang Bahrain di Laga Penentu Kualifikasi Piala Dunia 2026

Namun, keributan Kadis dan Emak-emak tersebut sempat dilerai seorang ustad. Karena kedua pihak merasa benar, hingga akhirnya warga pun yang langsung melerainya.

Awalnya, rapat dengar pendapat tersebut terlihat berjalan baik-baik saja. Namun karena Bupati menaikkan HET gas subsidi sebesar Rp 3.500 per tabungnya, membuat Hiswana Migas meradang karena kenaikan itu tidak wajar.

Sedangkan Bupati beralasan kenaikan itu karena sudah hampir 7 tahun di Garut gas 3 kilogram tidak naik. Selain itu, kenaikan tersebut dianggap lumrah karena imbas naiknya harga BBM. 

Saat rapat berjalan, tiba-tiba suasana berubah panas saat salah satu anggota DPRD bertanya dengan nada tinggi terhadap pemilik agen terkait pangkalan gas 3 kilogram fiktif. 

BACA JUGA:  XL Axiata Berhasil Raih Penghargaan Tertinggi di Stellar Workplace Award 2024

Mendapati pertanyaan itu, pengurus Hiswana Migas tak terima. Bahkan, adu mulut hingga gebrak meja pun terjadi pada momen ini. 

Untungnya pimpinan rapat bisa menenangkan suasana, sehingga keributan tak berkepanjangan.

Anggota Komisi 3 DPRD Garut Agus M Sutarman mengatakan, pangkalan fiktif ini terbongkar setelah hasil sample Pertamina di Kecamatan Singajaya. 

Ia mengungkapkan, terdapat 14 pangkalan Gas 3 Kg fiktif dari jumlah total 17 pangkalan yang ada di wilayah tersebut. 

BACA JUGA:  Kronologis Lengkap Kecelakaan Truk Maut di Subang: Dua Tewas, Delapan Luka-luka

“Betul, kami bikin sampel di Kecamatan Singajaya. Dari 17 pangkalan, 14 di antaranya itu fiktif. Syarat pangkalan itu kan harus ada tempat, harus ada timbangan, dan semua itu tidak ada,” ungkapnya. 

Pihaknya pun menduga, di kecamatan lain juga tidak menutup kemungkinan ada yang fiktif. 

“Ini mainan agen luar biasa,” kata Agus menambahkan.

Dalam rapat ini, Hiswana Migas pun meminta agar para pemilik agen jujur. Hal itu supaya rapat tersebut berjalan lancar. (Pikpik/R6/HR-Online/Editor: Muhafid)