Beranda Berita Nasional Bocah Ciamis Pengidap Kelainan Kulit Dirujuk ke RSHS

Bocah Ciamis Pengidap Kelainan Kulit Dirujuk ke RSHS

IMG_20221012_051620_XWDl3GAb1q_ORAuIzVf5y.jpeg

Berita Ciamis (Harapanrakyat.com),- Bocah 6 tahun asal Desa Sukawening, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, bernama Kaisyya Roudhotul Mawa yang mengidap kelainan kulit menyerupai sisik tidak kunjung sembuh.

Setelah mendapat perawatan intensif, RSUD Ciamis pun akhirnya merujuknya ke Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat. Agar Kaisyya mendapat pengobatan dan penanganan sehingga bisa segera sembuh.

“Kaisyya sempat dirawat di RSUD Ciamis. Namun penyakit kulit yang Kaisyya alami tidak kunjung sembuh. Sehingga untuk penanganan dan pengobatannya lebih lanjut dengan rujukan dari RSUD Ciamis harus ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung,” ujar Kepala Desa Sukawening Hendi Hermawan, Selasa (11/10/2022).

BACA JUGA:  7 Pondok Pesantren Terbaik dan Terbesar Di Subang 2024, Cek No. 4

Hendi menjelaskan, orang tua bocah pengidap kelainan kulit tersebut tergolong masyarakat yang kurang mampu. Untuk biaya pengobatannya, Pemerintah Desa Sukawening telah mengurusnya sehingga bisa oleh BPJS kesehatan. 

Baca Juga: Bocah Usia 6 Tahun di Ciamis Alami Kelainan Kulit Menyerupai Sisik

Menurut Hendi, penyakit kulit bocah 6 tahun tersebut beda dengan penyakit kulit lainnya. Ketika terlihat membaik tak lama kemudian kambuh lagi.

BACA JUGA:  Rumah Nenek Satinah di Subang Terancam Ambruk, Relawan Harap Ada Donatur yang Peduli

Hendi menambahkan, wujud perhatian dari pemerintah desa, Bupati Ciamis mau pun dari Dinas Sosial telah diterima pihak keluarga. Meski demikian, besar harapan ada uluran tangan dari para dermawan lainnya.

Sebab sekali pun biaya pengobatannya oleh BPJS, namun perlu biaya untuk kelangsungan hidupnya. Termasuk biaya selama berobat penyakit kulit di Bandung mau pun setelahnya.

BACA JUGA:  Kementerian Komunikasi Blokir Lebih dari 277.000 Konten Judi Online dalam Tiga Minggu

“Harapannya ada bantuan dari para dermawan lainnya. Bukan untuk pengobatan tapi untuk biaya bekal selama berobat mau pun nanti mengingat keluarganya tidak mampu,” pungkas Hendi. (Edji/R9/HR-Online/Editor-Dadang)