Beranda blog

Operasi Zebra Lodaya 2025 Dimulai: Subang Siap Tertib, Jalanan Siap Aman

Operasi Zebra Lodaya 2025 Polres Subang

Operasi Zebra Lodaya 2025 resmi bergulir di Subang mulai 17 hingga 30 November, membawa misi besar untuk meningkatkan disiplin dan kepatuhan berlalu lintas.

Kapolres Subang dan jajaran Satlantas menegaskan bahwa operasi ini menjadi langkah strategis menuju kamseltibcarlantas yang lebih aman, nyaman, dan kondusif menjelang Operasi Lilin akhir tahun.

Pengendara diimbau memastikan kelengkapan surat, kondisi kendaraan, dan tentu saja—etika berkendara yang tidak bikin deg-degan pengguna jalan lain.

Satlantas Polres Subang menetapkan 12 pelanggaran sebagai prioritas penindakan, mulai dari pengendara yang sibuk bermain HP hingga yang nekat melawan arus.

Daftar pelanggaran juga mencakup pengendara di bawah umur, berboncengan lebih dari satu orang, tidak memakai helm SNI, hingga sopir mobil yang lupa memakai sabuk keselamatan.

Pelanggaran berbahaya seperti berkendara dalam pengaruh alkohol, ngebut berlebihan, dan menerobos rambu atau lampu merah turut menjadi target utama.

Pelajar, mahasiswa, komunitas otomotif, hingga pemilik jasa angkutan barang juga masuk dalam sasaran untuk memastikan keselamatan kolektif tetap terjaga.

Melalui Operasi Zebra Lodaya 2025, Polres Subang berharap kesadaran berkendara masyarakat meningkat dan angka kecelakaan dapat ditekan secara signifikan di wilayah Subang.

Mardigu & Helmy Gagal Lolos Seleksi BJB, Dedi Mulyadi Sindir OJK dengan Nada Pahit-Manis

Mardigu dan Helmy gagal lolos seleksi OJK

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyesalkan gagalnya Mardigu Wowiek Prasantyo dan Helmy Yahya dalam fit and proper test OJK untuk posisi komisaris di Bank BJB.

Sebelumnya, Bank BJB menjadwalkan RUPSLB pada 1 Desember 2025 pukul 09.00 WIB dengan agenda pembatalan pengangkatan dua komisaris independen dan satu direktur kepatuhan.

Manajemen menyebut RUPSLB ini merupakan tindak lanjut dari surat OJK bernomor SR-294/PB.02/2025, SR-356/PB.02/2025, dan S-338/KO.12/2025.

“Itu bukan dibatalkan pelantikannya—salah itu. Bukan dibatalkan, tapi tidak diloloskan oleh OJK,” ujar Dedi usai acara WJIS 2025 di Bandung.

Meski RUPSLB April 2025 sudah mengangkat keduanya, Dedi menegaskan keputusan final tetap berada di tangan hasil seleksi OJK.

“Komisaris harus melalui seleksi OJK. Pak Helmi dan Pak Bosman tidak lolos OJK,” katanya.

Ia mengaku kecewa karena berharap keduanya masuk jajaran komisaris sebagai figur berintegritas.

Dedi menyebut publik layak tahu alasan penolakan itu, namun dirinya menyerahkan penjelasan sepenuhnya kepada OJK.

“Kenapa tidak lolos? Ya tanya ke OJK. Secara pribadi dan sebagai gubernur, saya menyesalkan mereka tidak lolos,” ujarnya.

Sebelumnya, Dedi menjelaskan bahwa penunjukan Mardigu dan Helmy dilakukan sebagai keputusan profesional pemegang saham pengendali BJB.

Ia menilai keduanya figur yang dipercaya publik dan punya pengalaman kuat di bidang ekonomi serta keuangan.

“Itu alasannya. Jadi kita harus memilih orang yang dipercaya oleh publik dan memiliki pengalaman,” katanya.

Tag:

Frasa kunci utama: Mardigu dan Helmy gagal lolos seleksi OJK

Deskripsi meta: Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menyesalkan gagalnya Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya dalam fit and proper test OJK untuk komisaris Bank BJB, meski sebelumnya telah ditunjuk melalui RUPSLB. Artikel merangkum pernyataan Dedi dan kronologi keputusan tersebut.

Hidroponik Cerdas di Subang: Ketika IoT, Surya, dan Semangat Mahasiswa Turun ke Lahan

hidroponik cerdas berbasis IoT di Subang

Universitas Mandiri menghadirkan gebrakan manis lewat Program Pengabdian kepada Masyarakat Mahasiswa Berdampak 2025 dengan membangun sistem hidroponik cerdas berbasis IoT yang dipadukan rumah kaca dan panel surya di Grand Sakina Farm, Subang.

Program ini digawangi M. Agung Suhendra, S.Si., MT bersama Anderias Eko Wijaya, MT dan Dr. Herlina yang memadukan fisika, informatika, dan manajemen menjadi satu orkes kolaborasi yang renyah.

Sistem monitoring real-time hadir lewat sensor pH, suhu, dan TDS yang tersambung ke ESP32 dan langsung mengirim laporan penting ke ponsel petani melalui Telegram.

Angka-angka seperti pH udara, suhu lingkungan, dan konsentrasi nutrisi muncul di layar tanpa drama tebak-tebakan cuaca.

Panel surya ikut turun tangan menjaga suplai daya bagi sensor, mikrokontroler, dan pompa air sehingga sistem bekerja mandiri tanpa khawatir listrik ngambek.

Rumah kaca menjaga kestabilan suhu dan kelembapan, membuat tanaman pakcoy lebih nyaman ketimbang penghuni kamar ber-AC.

Mahasiswa berbagai fakultas ikut terjun berdiskusi dengan petani, menyetel sistem agar mudah digunakan, dan membantu merancang kemasan pakcoy yang lebih percaya diri saat masuk pasar.

BEM dari Fakultas Sains, Teknik, dan Ekonomi berkolaborasi dalam pendampingan, edukasi teknologi, dan penguatan kapasitas petani muda.

Tantangan seperti sinyal sempat ngambek atau sensor rewel justru menjadi bahan belajar yang menguatkan kerja sama kampus dan petani.

Pendekatan empatik dan bertahap membuat teknologi terasa lebih dekat dan tidak menakutkan bagi para petani.

Kegiatan ini menunjukkan bahwa pendidikan tinggi bisa masuk ke ladang dan ikut mempercepat transformasi pertanian masa depan.

Dengan IoT, energi terbarukan, dan desain ramah pengguna, Universitas Mandiri membuktikan bahwa inovasi besar bisa tumbuh dari desa dan dari semangat belajar bersama.

Tag:

Frasa kunci utama: hidroponik cerdas berbasis IoT di Subang

Deskripsi meta:

Kuota Haji Subang 2026 Melorot Tajam, Warga Geleng-Geleng tapi Tetap Pasrah

Kuota haji Subang 2026 turun drastis

Kuota jemaah haji Subang 2026 tiba-tiba terjun bebas menjadi 244 orang, seolah naik wahana roller coaster tanpa sabuk pengaman.

Penurunan ini muncul setelah keluarnya surat resmi Kementerian Agama Republik Indonesia Nomor: B-11021/Dt.II.II.2/HJ.00/08/2025 yang mengatur penyelesaian dokumen jemaah haji reguler.

Sebelum hadirnya UU Nomor 14 Tahun 2025, pembagian kuota masih memakai pola tradisional yang sudah nyaris uzur, seperti resep turun-temurun yang jarang diperbarui.

Akibatnya, jumlah kuota tak banyak berubah meski antrean makin panjang seperti ular naga panjangnya.

Di Subang, kuota yang semula 1.126 jemaah kini merosot tajam menjadi 244 jemaah, ditambah kuota cadangan 268 jemaah yang nasibnya sama-sama menunggu.

“Kuota 2026 untuk Subang jadi sebanyak 244 jemaah,” ujar Kepala Seksi Haji Kementerian Agama Subang, H Rojak, Jumat (14/11/2025).

Ia menegaskan para calhaj sudah diberi kabar dan diminta untuk bersabar meski rasa kecewanya mungkin sebesar koper bawaannya.

Penyetaraan ini berlaku nasional, demi menghindari pola status quo yang membuat masa tunggu jemaah di beberapa daerah membentang hingga 40 tahun, hampir setua pohon mangga di halaman rumah nenek.

Ia juga menjelaskan bahwa para calhaj yang batal berangkat sesungguhnya sudah siap lahir batin, mulai dari paspor, manasik, hingga semangat yang sudah 80 persen “on fire.”

“1.126 Calhaj sudah siap berangkat. Jika ditanya berapa persen kesiapannya, saya nyatakan 80 persen. Tapi ya mau bagaimana lagi,” ungkapnya.

Pemilik KBIHU, H. Deden Dedy Tardiyo, merasa paling kena imbas karena dari 120 jemaah yang sudah bersiap, hanya 10 yang bisa terbang menuju Tanah Suci.

“Di KBIHU saya ada 120 jemaah yang sudah siap berangkat, tapi karena ada aturan ini, hanya 10 jemaah saja yang bisa berangkat ke Tanah Suci,” katanya.

Ia menyebut kerugian atas aturan tersebut mencapai Rp170 juta, mulai dari biaya bimbingan, snack, makan, dan lainnya yang kini hanya tinggal kenangan.

Job Fair Polsub 2025: Bupati Subang Dorong Rekrutmen Bersih dan Berkualitas

Job Fair Career Expo Polsub 2025 Subang

Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita, BR, S.IP., hadir di tengah semangat ribuan pencari kerja dalam gelaran Job Fair “Career Expo Polsub 2025” yang berlangsung di halaman kampus Politeknik Negeri Subang pada Selasa (11/11/2025).

Sebanyak 27 perusahaan ikut membuka peluang kerja dan menjadi magnet bagi 1.730 pencari kerja yang datang dengan harapan dan CV terbaik mereka.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Subang, Rona Mairansyah, A.P., M.Si., menekankan pentingnya penguasaan hard skill dan soft skill untuk menjawab kebutuhan dunia industri yang kian kompetitif.
Tidak hanya itu, ia mengingatkan bahwa perusahaan mencari lebih dari sekadar kemampuan teknis, tetapi juga karakter pekerja yang dapat diandalkan.

“Kalau perusahaan mencari tenaga kerja yang dicari integrity, intelligence dan energy,” jelasnya.
Direktur Politeknik Negeri Subang, Dr. Oyok, S.T., M.T., menyampaikan bahwa Job Fair ini menjadi langkah strategis dalam menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Subang yang pada Agustus 2024 berada di angka 6,73 persen.

“Ini salah satu bentuk dukungan Polsub dalam membantu mengentaskan pengangguran terbuka,” tuturnya.
Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita Budi Raemi, S.IP., mengapresiasi pelaksanaan Career Expo Polsub 2025 yang diyakini memberikan dampak positif bagi penurunan angka pengangguran daerah.

Kang Rey menegaskan bahwa pengentasan pengangguran membutuhkan kolaborasi seluruh pihak, baik pemerintah, perusahaan, maupun institusi pendidikan.

Ia memberikan pesan keras kepada perusahaan agar tidak menjadikan rekrutmen sekadar formalitas dan memastikan proses seleksi bebas dari pungutan liar.

“Saya akan menindak tegas apabila ada cara tidak baik, dalam mencari pekerjaaan,” tegasnya.
Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya industrialisasi yang benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat Subang, terutama dalam peningkatan kualitas SDM.

Kang Rey juga menyebut bahwa Polsub memegang peran kunci dalam mencetak tenaga kerja berkualitas yang siap bersaing di dunia industri.

Ia menutup pesannya dengan ajakan kolaborasi kepada seluruh stakeholder, termasuk anak muda Subang yang kaya kreativitas dan inovasi, untuk bersama-sama membangun daerah.

Acara kemudian ditutup dengan penyerahan cendera mata dari Direktur Polsub kepada Bupati Subang serta penyerahan bantuan CSR secara simbolis dari PT Meiloon kepada Politeknik Negeri Subang.

Turut hadir dalam agenda tersebut Wakil Direktur I dan II Polsub, Ketua Kadin Subang, unsur Forkopimcam Cibogo, dan jajaran civitas akademika Polsub.

Tag: Job Fair Subang, Career Expo Polsub, Kang Rey, pengangguran Subang, rekrutmen industri

Frasa kunci utama: Job Fair Career Expo Polsub 2025 Subang

Deskripsi meta: Job Fair Polsub 2025 menghadirkan 27 perusahaan dan 1.730 pencari kerja. Bupati Subang menekankan pentingnya rekrutmen bersih dan peningkatan kualitas SDM sebagai upaya menurunkan angka pengangguran di Kabupaten Subang.

Festival Literasi Subang 2025: Tiga Hari Pesta Baca, Ide, dan Inspirasi

Festival Literasi Kabupaten Subang 2025

Subang membuka panggung literasi besar-besaran selama tiga hari, dari 11 hingga 13 November 2025, lewat Festival Literasi yang merangkul kolaborasi lintas sektor.

Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan, Iwan Rudianto, menegaskan bahwa festival ini menjadi langkah strategis menumbuhkan budaya membaca yang lebih hidup di tengah masyarakat.
“Festival Literasi ini menjadi ikhtiar kami untuk mendorong budaya membaca melalui berbagai kegiatan yang dekat dengan masyarakat,” ujar Iwan Rudianto.

“Kami berharap kegiatan ini mampu menarik minat warga untuk mengenal perpustakaan, sekaligus membangun kebiasaan membaca secara berkelanjutan,” tambahnya.
Bupati Subang, Kang Rey, memberikan apresiasi besar kepada semua pihak yang terlibat dalam menyukseskan acara ini.

“Gerakan literasi tidak boleh berhenti di ruang baca, tetapi harus hidup dalam perilaku dan budaya masyarakat,” tegas Kang Rey.

“Literasi adalah fondasi kemajuan, jembatan menuju peradaban yang cerdas dan berdaya saing,” lanjutnya.
Ia memastikan pemerintah daerah akan terus memperkuat sarana literasi fisik maupun digital, sambil menjalin kerja sama lintas sektor.

“Pemerintah Kabupaten Subang berkomitmen mendukung peningkatan literasi secara berkelanjutan,” ujar Kang Rey.

“Kami ingin setiap warga, dari anak-anak hingga dewasa, memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh bersama pengetahuan,” ucapnya.

Kang Rey kembali menegaskan dukungan kepada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan agar pelayanan literasi semakin mudah dijangkau dan dicintai oleh warga.

“Saya datang di acara Festival Literasi ini sebagai wujud komitmen Kabupaten Subang meningkatkan pelayanan literasi,” ujarnya.

“Mudah-mudahan masyarakat Subang bisa lebih mengenal, mencintai, dan menjadikan membaca sebagai kebiasaan yang melahirkan kecerdasan anak-anak kita,” tambahnya.
Ia juga menaruh harapan besar pada 30 Bunda Literasi Kecamatan yang baru dilantik sebagai motor penggerak budaya membaca.

“Saya berharap dengan dilantiknya 30 Bunda Literasi Kecamatan se-Kabupaten Subang, mereka bisa menjadi role model di setiap wilayahnya,” tutur Bupati.

“Agar masyarakat semakin cinta membaca dan memperluas akses terhadap literasi,” lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Kang Rey menyampaikan pesan khusus untuk para generasi muda Subang agar tidak berhenti menambah wawasan lewat membaca.

“Untuk generasi muda Subang, jangan pernah lelah membaca,” tandas Kang Rey.
“Dari membaca, kita bisa menemukan ilmu dan wawasan yang tidak selalu kita temukan di ruang kelas,” ujarnya.

Festival Literasi Subang 2025 sendiri menghadirkan deretan kegiatan inspiratif yang digagas untuk menghidupkan ekosistem literasi daerah.

Di antaranya gelar wicara bersama Kang Maman Suherman, bedah buku oleh Ari Keling dan Tias Tatanka, serta berbagi inspirasi bersama Duta Baca Nasional, Gol A Gong.

Acara juga diramaikan dengan lomba mewarnai tingkat TK, pameran produk TPBIS, dan penampilan seni budaya lokal.

Seluruh rangkaian ini menjadi energi baru bagi geliat literasi Kabupaten Subang.

Air Cibulakan Makin Jernih: Perumda Tirta Rangga Umumkan Kabar Baik dari Pegunungan Cijambe

kualitas air Cibulakan Perumda Tirta Rangga

Subang–Sumber mata air Cibulakan akhirnya bernapas lega setelah aktivitas Galian C dihentikan, dan airnya kini kembali menunjukkan sinyal perbaikan yang meyakinkan.

Direktur Utama Perumda Tirta Rangga Subang, Lukman Nurhakim, bersama tim teknis turun langsung ke lokasi untuk memastikan kabar baik ini bukan sekadar harapan manis.

Hasil pengukuran turbidity menunjukkan angka 9,16 NTU, sebuah lonjakan positif dibanding kondisi sebelumnya meski masih perlu dipoles hingga mencapai kisaran 1–5 NTU sebelum menuju aerator.
“Secara kasat mata air sudah tampak lebih jernih, dan hasil pengukuran juga menunjukkan penurunan kekeruhan,” jelas Lukman Nurhakim.

“Meski demikian, air tetap melalui proses pengolahan di instalasi kami hingga benar-benar layak distribusi,” tambahnya.

Tidak berhenti di sumber, Perumda juga aktif melakukan pemeliharaan jaringan agar distribusi air tidak terganggu oleh endapan membandel.

“Kami terus melakukan washout atau pengurasan jaringan di delapan titik agar endapan tidak mengganggu kualitas air ke pelanggan,” tegas Lukman.

“Bila masih ada kekeruhan di beberapa blok, masyarakat tinggal menghubungi saja agar kami bisa lakukan washout,” lanjutnya.

Mata air Cibulakan tak hanya jadi andalan Perumda, tetapi juga sumber kehidupan warga sekitar yang memanfaatkannya langsung untuk kebutuhan harian.

“Pipa-pipa milik warga yang mengambil air dari area mata air kami tetap kami persilakan untuk digunakan,” ujar Lukman.

“Masyarakat di sekitar Cijambe hingga Gunung Tua banyak yang mengelola sendiri air dari mata air ini, dan kami mengimbau agar bersama-sama menjaganya agar tetap lestari,” tambahnya.

Dengan area tangkapan lebih dari 4 hektare, Cibulakan memasok air bersih bagi lebih dari 10.000 pelanggan di tiga kecamatan: Cijambe, Subang, dan Cibogo.

Lukman menutup kunjungan itu dengan pesan sederhana namun dalam, “Kita rawat sumber air kita untuk nanti anak cucu, keturunan yang akan datang.”

Polres Subang Turun ke Jalan: Cek Jalur Nataru dengan Gaya Sigap tapi Santai

pengecekan jalur Polres Subang untuk Nataru

Menjelang libur Natal dan Tahun Baru, Polres Subang bergerak cepat seperti kru film laga yang sedang gladi resik

Kabag Ops Polres Subang, Kompol Asep Rahman, memimpin langsung rombongan kecil nan solid ini menuju dua lokasi strategis: jalur wisata dan jalur Pantura Subang.

Mereka menelusuri jalanan sambil memastikan tak ada sudut yang luput dari pantauan, layaknya tim detektif yang menolak ketinggalan detail sekecil apa pun.

“Kami melakukan pengecekan secara menyeluruh, mulai dari kondisi jalan, potensi titik kemacetan, hingga kesiapan personel dan sarana pendukung di lapangan,” ujar Kompol Asep.

Di jalur Pantura, tim menemukan beberapa lubang jalan yang tampak seperti jebakan kecil siap menguji kesabaran pengendara.

Polres Subang bergegas berkoordinasi dengan dinas terkait agar jalan bisa sehat kembali sebelum arus libur mencapai puncaknya.

Petugas juga meracik strategi pengaturan lalu lintas agar aliran kendaraan tetap mengalir mulus seperti sungai di musim hujan.

Penempatan personel di titik rawan pun dibahas serius agar wisatawan tidak menghitung waktu lebih lama di jalan daripada di destinasi liburannya.

“Tujuan utama kegiatan ini adalah menjamin keamanan dan kenyamanan pengguna jalan. Kami ingin masyarakat bisa menikmati liburan Natal dan Tahun Baru dengan aman, tertib, dan lancar,” tambah Kompol Asep.

Lewat pengecekan ini, Polres Subang menegaskan komitmennya untuk menghadirkan perjalanan akhir tahun yang lebih tenang dan minim drama di jalan raya.

Dahana Unjuk Gigi di Jepang: Bicara Soal ESG, Bukan Sekadar Janji

PT Dahana di Fukuoka

Ada aroma kopi pagi di Fukuoka, tapi yang membuat hangat bukan kafein, melainkan semangat para peserta 10th Asia Conference on Environment and Sustainable Development (ACESD 2025) dan 2nd Asia Conference on Environmental Economic and Policy (ACEEP 2025).

Di antara lautan akademisi dan praktisi dari seluruh dunia, bendera merah putih ikut berkibar lewat delegasi PT Dahana—perusahaan bahan peledak yang kini “meledak” dengan semangat keberlanjutan.

Acara bergengsi itu berlangsung di Shiiki Hall, Kyushu University (Ito Campus), Jepang, pada 8–10 November 2025.

Dahana tak sekadar datang untuk selfie di negeri sakura, tapi tampil mempresentasikan makalah ilmiah tentang inisiatif keberlanjutan mereka.

Delegasi dipimpin dua sosok kunci: Komisaris Wahyudi Hidayat dan Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, dan SDM, Mohamad Nur Sodiq.

Turut serta dalam tim: Dewi Kurniati, Danny Armeidian, dan Safira Aulia Rinanda. Sedangkan yang tampil di panggung ilmiah adalah Sudirjo Heru—nama yang kini mungkin pantas disebut “pahlawan PowerPoint” Dahana.

Mereka mempresentasikan makalah dengan Paper ID: CE173 berjudul “Building Sustainability Capacity: Linking Life Cycle Analysis with Community Empowerment in a Preliminary Initiative from Dahana, Subang – Indonesia”.

Presentasi itu berlangsung pada Minggu sore, 9 November 2025, sekitar pukul 17:15 waktu Fukuoka—tepat saat matahari mulai turun, tapi semangat mereka justru naik.

Makalah tersebut adalah karya kolaboratif antara Hary Irmawan, Dewi Permatasari, Sudirjo Heru, Aep Saepudin, Ismail Kurbani, Ivan Angga Maulana, Danny Armeidian, dan Safira Aulia Rinanda.

Karya ini tak main-main: sudah lolos proses final review yang ketat dari para reviewers dan Technical Program Committees ACESD.

Kehadiran kami di Fukuoka adalah untuk menegaskan bahwa tata kelola perusahaan yang berkelanjutan serta praktik ESG bukan sekadar kewajiban, melainkan telah menjadi satu kolaborasi keharmonisan yang menunjukkan keberlanjutan perusahaan. Ini adalah representasi kepedulian kami terhadap lingkungan dan masyarakat yang merupakan pemangku kepentingan utama atas keberadaan PT Dahana,” ujar Mohamad Nur Sodiq.

Ia menambahkan, partisipasi ini bukan hanya ajang tampil keren di forum global, tapi juga langkah strategis memperkuat implementasi ESG di masa depan.

Kami berharap, melalui forum ini, Dahana dapat menyerap pengetahuan global terkini serta menjalin jaringan kolaborasi internasional. Ini akan menjadi bekal berharga untuk terus berinovasi dalam program-program pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan yang lebih berdampak,” lanjutnya.

Konferensi ini disponsori oleh iNehc dan IJESD, dengan dukungan teknis dari Yokohama National University, National Institute for Environmental Studies, Nagasaki University, JICA, dan tentu saja Kyushu University sebagai tuan rumah.

Makalah-makalah yang tampil di sini bukan karangan iseng. Semua telah melalui tahapan seleksi super ketat—dari pengajuan awal Agustus 2025 hingga pengumuman akhir Oktober.

Para peninjau datang dari berbagai negara: Arab Saudi sampai Australia, Jepang hingga Portugal, termasuk Indonesia. Dunia seolah sepakat: masa depan harus dibangun dengan ilmu, kolaborasi, dan tanggung jawab.

Dan di antara semua itu, nama Dahana kini tercatat sebagai salah satu pelaku yang tak hanya membicarakan sustainability—tapi benar-benar mempraktikkannya, hingga ke panggung internasional.

Dahana Rayakan Hari Pahlawan dengan Gaya Berjiwa Sosial: Bantuan untuk Veteran Mengalir Hangat di Subang

PT Dahana Hari Pahlawan

Di bawah langit Subang yang teduh, bendera merah putih berkibar anggun di Driving Range PT Dahana, Senin pagi, 10 November 2025.

Tak hanya sekadar seremoni, upacara Hari Pahlawan kali ini berubah jadi ajang keharuan.

PT Dahana—perusahaan BUMN yang ahli urusan bahan peledak—menyulut “ledakan” rasa hormat dengan membagikan paket sembako dan uang tunai kepada para veteran dari Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kecamatan Cibogo.

Yang memimpin upacara bukan sembarang pejabat: Direktur Utama PT Dahana, Hary Irmawan, turun langsung jadi inspektur.

Dalam suaranya yang tenang tapi berisi, Hary menegaskan bahwa acara ini bukan formalitas. “Hari Pahlawan adalah momentum bagi kita untuk merefleksikan kembali nilai-nilai juang yang telah diwariskan. Bantuan ini mungkin tidak seberapa nilainya dibandingkan pengorbanan para veteran, namun ini adalah cara kami di Dahana untuk ‘Terus Bergerak, Melanjutkan Perjuangan’ dengan memberi dampak nyata. Kami ingin memastikan para pahlawan kita merasa dihargai dan tidak dilupakan,” ujarnya.

Lalu, suasana menjadi semakin reflektif ketika Hary membacakan amanat Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf.

Ada tiga “ramuan heroik” dari para pahlawan yang wajib diwarisi: kesabaran, keikhlasan mengutamakan bangsa, dan pandangan jauh ke depan.

Kesabaran itu, kata amanat tersebut, bukan pasrah—melainkan keteguhan dalam menunggu waktu yang tepat dan menjaga persatuan di tengah perbedaan.

Setelah meraih kemerdekaan pun, para pahlawan tak berpesta. Mereka kembali ke rakyat, mengajar, membangun, dan berbakti—sebuah sikap yang kini langka tapi luar biasa.

Yang ketiga, mereka menanam perjuangan bukan untuk hari ini, tapi untuk masa depan. Darah dan air mata mereka adalah doa panjang yang tak padam, sebab menyerah berarti mengabaikan amanah kemanusiaan.

Menteri Sosial juga menekankan: perjuangan masa kini bukan lagi dengan bambu runcing, tapi dengan “ilmu, empati, dan pengabdian.”

Kalimat ini seolah menyalakan semangat baru di bawah tema “Pahlawanku Teladanku.”

Dan di tengah khidmatnya suasana, para veteran menahan haru.

Dadang Suherlan, perwakilan LVRI Kecamatan Cibogo, mengucapkan terima kasih dengan suara bergetar. “Kami sangat berterima kasih atas undangan upacara dan bantuan yang diberikan ini. Ini bukan hanya soal sembako atau uang tunai, tapi soal ingatan dan penghargaan. Kami mendoakan agar Dahana semakin maju, jaya, dan terus memberikan manfaat besar bagi bangsa dan negara,” tuturnya.

Upacara pun berakhir, tapi semangatnya tidak.

Ramah tamah di penghujung acara mempertemukan generasi pejuang dan penerus bangsa dalam suasana hangat.

PT Dahana menutup peringatan ini dengan satu pesan tak tertulis: menghargai jasa pahlawan bukan dengan diam, tapi dengan terus menyalakan semangat pengabdian.

Recent Posts