Beranda blog

Peduli Pendidikan hingga UMKM, PT Dahana Borong Penghargaan CSR Subang 2025

Subang CSR Award 2025

Subang – PT Dahana kembali menorehkan prestasi di penghujung tahun dengan meraih Subang CSR Award 2025. Penghargaan ini diberikan atas dedikasi perusahaan pelat merah tersebut dalam memberdayakan sektor pendidikan, kesehatan, dan UMKM lokal.

​Wakil Bupati Subang, Agus Masykur Rosyadi, menyerahkan apresiasi tersebut secara langsung di Aula Oman Syahroni Pemkab Subang, Kamis, 18 Desember 2025. Manajer TJSL Dahana, Ismail Kurbani, hadir mewakili perusahaan untuk menerima penghargaan bergengsi itu.

​GM Sekretaris Perusahaan Dahana, Erwin Cipta Mulyana, menyebut penghargaan ini sebagai bukti komitmen perusahaan tumbuh bersama lingkungan sekitar. Baginya, kemajuan bisnis tak boleh meninggalkan kesejahteraan warga.

​“Kami merasa sangat terhormat menerima CSR Award ini. Penghargaan ini menjadi motivasi tambahan bagi seluruh insan Dahana untuk terus memberikan kontribusi terbaik. Kami percaya bahwa kemajuan perusahaan harus berjalan beriringan dengan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah di mana kami beroperasi,” ungkap Erwin.

​Sepanjang 2025, jejak kontribusi Dahana terlihat nyata melalui berbagai aksi sosial yang selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Intervensi dilakukan secara menyeluruh, mulai dari bantuan sarana pendidikan hingga program krusial pencegahan stunting.

​Tak hanya itu, perusahaan juga aktif melakukan penanaman pohon serta mendampingi mitra binaan UMKM agar naik kelas. Produk-produk lokal didorong menembus pasar yang lebih luas lewat berbagai pameran nasional maupun internasional.

​Kepala B4PD Kabupaten Subang, Iwan Syahrul Anwar, turut mengapresiasi peran aktif sektor swasta ini. Ia berharap kolaborasi strategis tersebut terus berlanjut demi mendukung percepatan program Subang Jawara.

​Menatap masa depan, Dahana memastikan tidak akan sekadar memberi bantuan sesaat. Fokus utama program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) akan digeser ke inisiatif berkelanjutan yang menciptakan nilai tambah jangka panjang.

​“Visi kami ke depan adalah memastikan setiap rupiah yang dialokasikan dalam program TJSL dapat memberikan manfaat yang terukur dan berkelanjutan. Dahana berkomitmen untuk tetap menjadi mitra strategis Pemerintah Kabupaten Subang dalam menghadirkan perubahan positif dan solusi atas tantangan sosial-ekonomi yang dihadapi masyarakat,” pungkas Ismail.

Pabrik Subang Resmi Operasional, Bos VinFast: Indonesia Rumah Kedua Kami

Pabrik VinFast Subang

Produsen mobil listrik asal Vietnam, VinFast, memastikan fasilitas produksinya di Subang, Jawa Barat, telah memasuki fase operasional penuh. Langkah ini menegaskan keseriusan mereka menjadikan Indonesia sebagai basis manufaktur utama di Asia Tenggara, bukan sekadar pasar persinggahan.

​CEO VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto, menyebut kehadiran pabrik ini membawa pesan tegas di tengah berakhirnya insentif impor kendaraan listrik secara bertahap. Dengan total rencana investasi menembus USD 1 miliar, VinFast menempatkan Indonesia sebagai elemen vital dalam rantai pasok global.

​Menurut Kariyanto, fasilitas ini memiliki makna lebih dari sekadar tempat perakitan fisik. Ia menggambarkan pabrik tersebut sebagai simbol komitmen jangka panjang perusahaan.

​“Pabrik ini merupakan jangkar strategis yang mencerminkan kepercayaan besar VinFast terhadap Indonesia sebagai ‘rumah kedua’ sekaligus calon episentrum transformasi mobilitas listrik di Asia Tenggara.”

​Meski operasional awal sudah berjalan, aktivitas produksi massal dijadwalkan mulai bergulir pada Januari 2026. Saat ini, fokus perusahaan tertuju pada penyempurnaan lini produksi serta validasi sistem kendali mutu.

​Nantinya, pabrik ini akan memproduksi kendaraan setir kanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar domestik. Deretan model yang siap diproduksi meliputi VF 3, VF 5, VF 6, hingga VF 7.

​Dari sisi dampak sosial, VinFast memprioritaskan penyerapan tenaga kerja dari wilayah Subang dan sekitarnya. Pada kapasitas penuh, pabrik ini diproyeksikan mampu membuka antara 5.000 hingga 15.000 lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.

​Perusahaan juga tengah mengevaluasi kemitraan dengan pemasok lokal untuk memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Komponen yang dibidik meliputi baterai tegangan tinggi, sasis, plastik, hingga sistem kelistrikan guna membangun ekosistem industri yang mandiri.

​Beroperasinya pabrik Subang menjadi bukti bahwa strategi VinFast berorientasi jangka panjang, melampaui insentif fiskal sesaat. Fokus kini beralih pada eksekusi produksi dan perluasan jaringan ritel nasional demi memenangkan persaingan pasar kendaraan listrik tahun depan.

Kang Rey Hadiri SubangFest Vol. 9, Pastikan Acara Tetap Digelar dengan Konsep Lebih Segar

SubangFest Vol. 9

Subang — Bupati Subang Reynaldy Putra Andita menghadiri SubangFest Vol. 9 di Amphitheater Alun-alun Kabupaten Subang, Jumat malam (19/12/2025). Kehadiran Kang Rey menandai penutupan rangkaian SubangFest edisi 2025.

SubangFest Vol. 9 terselenggara melalui kolaborasi Pemerintah Daerah Kabupaten Subang, Subang Creative Hub, dan HIPMI Kabupaten Subang. Tema yang diusung adalah “Subang Fest Vol. 9xHIPMI: Melodi di Penghujung Tahun”.

Panggung hiburan menghadirkan talenta lokal, seperti Just Kidding, Hello Mellow, Jeje Acoustic and Friend, Sanggar Seni Tari Kapiraray, serta Sanggar Seni Way Talatah. Acara ini menjadi ruang apresiasi bagi kreativitas seni daerah.

Antusiasme pengunjung semakin terasa lewat penampilan bintang tamu Pia eks Utopia dan Rumah Sakit Band. Penampilan keduanya memukau warga Subang yang memadati area alun-alun.

Di sela acara, Kang Rey menyapa masyarakat dari berbagai wilayah Kabupaten Subang. Warga yang hadir berasal dari Subang selatan, tengah, hingga utara.

Kang Rey menyampaikan apresiasi atas kelancaran SubangFest hingga memasuki Volume 9. Ia menyebut konsistensi acara ini patut dijaga.

Ia juga memastikan SubangFest tetap berlanjut pada 2026 dengan konsep baru. Penyelenggaraan direncanakan lebih merata di wilayah Kabupaten Subang.

“Tahun depan masih mau ada lagi? Subang Fest tiap 3 bulan sekali akan saya selenggarakan di beberapa wilayah Kabupaten Subang.”jelasnya

Rangkaian acara ditutup dengan penyerahan donasi dari HIPMI Kabupaten Subang. Donasi diserahkan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Subang untuk korban bencana alam.

Penyerahan dilakukan Ketua HIPMI Kabupaten Subang didampingi Ketua HIPMI Jawa Barat kepada Kang Rey. Nilai donasi yang diberikan sebesar Rp20 juta. (Reza/DOKPIM)

Luncurkan Layanan Adminduk 30 Kecamatan, Kang Rey Jawab Santai Julukan ‘Bupati Beton’

Layanan adminduk Subang

Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita, resmi mendekatkan akses birokrasi bagi warga melalui Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN). Program layanan administrasi kependudukan (adminduk) ini serentak diluncurkan di 30 kecamatan se-Kabupaten Subang, Jumat, 19 Desember 2025.

​Langkah strategis ini diambil demi memangkas jarak dan waktu tempuh masyarakat. Warga kini tidak perlu lagi jauh-jauh datang ke pusat kota hanya untuk mengurus dokumen dasar.

​Pria yang akrab disapa Kang Rey ini menjamin kemudahan proses birokrasi di tingkat wilayah. Menurutnya, desentralisasi layanan adalah kunci pelayanan publik yang prima.

​“Cukup di kecamatan layanan dapat diakses dengan lebih efisien, transparan, dan akuntabel,” ujarnya.

​Demi menjaga kualitas pelayanan tetap terjaga, Kang Rey menyiapkan skema pengawasan ketat. Ia berencana memanfaatkan teknologi untuk memantau kinerja petugas secara langsung.

​Rencana ini akan direalisasikan penuh pada tahun mendatang. “Nanti 2026 akan saya pasang CCTV yang konek ke ruangan saya,” tegasnya.

​Di sela peluncuran layanan, Kang Rey turut merespons santai berbagai label yang diberikan publik kepadanya. Salah satunya adalah julukan “Bupati Beton” yang belakangan ramai terdengar.

​Ia menilai sebutan tersebut sebagai respons organik dan wajar dari warga. Baginya, label apa pun tidak masalah selama dampak pembangunan benar-benar dirasakan.

​“Mau disebut bupati beton, bupati cor, yang penting kerjaan saya betul-betul ingin melayani masyarakat. Seperti yang sudah diketahui, 92 kilometer jalan tuntas di akhir bulan ini,” pungkasnya.

​Pemerintah Daerah Kabupaten Subang kini terus menyeimbangkan percepatan infrastruktur fisik dengan reformasi layanan publik. Fokus utama tetap pada kerja nyata yang berdampak langsung bagi kebutuhan masyarakat.

BIB Lembang Tanam Hijauan dan Jagung di Paseh Subang untuk Dukung Asta Cita Presiden

BIB Lembang dukung Asta Cita Presiden

Subang, Jawa Barat — Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang melaksanakan penanaman hijauan penahan air, pakan ternak, dan jagung di Ranggawulung, Kecamatan Paseh, Kabupaten Subang. Kegiatan ini berada di bawah koordinasi Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI.

BIB Lembang dukung Asta Cita Presiden

Langkah tersebut menjadi dukungan konkret terhadap Asta Cita Presiden Republik Indonesia. Fokusnya pada penguatan ketahanan pangan nasional serta mendukung Program Makan Bergizi Gratis dari sektor hulu peternakan.

Penanaman dilakukan bersama Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Harry Suhada dan Direktur Pakan Tri Melasari. Kegiatan juga melibatkan Kodim, Satpol PP, serta pemerintah daerah setempat.

Tanaman hijau penahan air ditujukan menjaga keseimbangan lingkungan dan kawasan resapan. Sementara hijauan pakan ternak dan jagung disiapkan untuk menjamin ketersediaan pakan berkualitas secara berkelanjutan.

Direktur Pakan Ditjen PKH Tri Melasari menegaskan pentingnya penataan lahan yang terencana. Penghijauan dilakukan agar kawasan dapat dikelola optimal dan tetap produktif.

“Penanaman dilakukan secara terencana, mulai dari pohon penahan air, hijauan pakan ternak, hingga jagung, dengan penataan kawasan yang jelas. Hal ini penting agar lahan dapat terkelola dengan baik, produktif, dan berkelanjutan,” ujar Tri Melasari.

Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Harry Suhada menyebut kawasan Ranggawulung memiliki nilai strategis. Lokasi ini disiapkan sebagai bagian pengembangan perbibitan ternak nasional.

“Kawasan Ranggawulung dipersiapkan untuk mendukung pembangunan peternakan, khususnya sebagai penghasil bibit ternak. Manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh Kabupaten Subang, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan bibit ternak secara nasional,” ungkap Harry Suhada.

Harry menambahkan, pengembangan kawasan tetap memperhatikan ketentuan lingkungan. Populasi ternak dibatasi sekitar 150 ekor dengan target memberi dampak ekonomi bagi warga sekitar.

Arahan Menteri Pertanian juga menjadi landasan kegiatan ini. Seluruh aset Kementerian Pertanian diarahkan agar tidak dibiarkan menganggur.

“Tidak boleh ada lagi lahan milik Kementerian Pertanian yang dibiarkan tidak produktif atau idle. Seluruh aset harus dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung ketahanan pangan, kesejahteraan masyarakat, dan pembangunan pertanian berkelanjutan,” tegas Harry Suhada.

Kepala BIB Lembang Gun Gun Gunara memaparkan rencana pemanfaatan lahan di Paseh Ranggawulung. Total lahan milik Kementerian Pertanian di kawasan ini mencapai 103 hektare.

Sekitar 80 hektare akan dikelola oleh BIB Lembang secara bertahap. Dari luasan itu, sekitar 5 hektare digunakan untuk pembangunan sarana dan prasarana.

“Dari total lahan seluas 103 hektare milik Kementerian Pertanian di Paseh Ranggawulung, sekitar 80 hektare akan dikelola dan dimanfaatkan oleh BIB Lembang. Dari luasan tersebut, sekitar 5 hektare akan digunakan untuk pembangunan sarana dan prasarana, meliputi kantor, kandang, sarana produksi semen beku, rumah dinas, dan rumah jaga,” jelas Gun Gun Gunara.

Sisa lahan akan difokuskan untuk penanaman hijauan pakan ternak. Fungsi ekologis kawasan tetap menjadi perhatian utama.

“Pengelolaan kawasan ini tidak hanya untuk mendukung operasional BIB Lembang dan penyediaan pakan ternak, tetapi juga untuk menjaga sumber-sumber air yang ada, sehingga tetap dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Aspek lingkungan dan kebutuhan masyarakat menjadi perhatian utama kami,” tegasnya.

Melalui kegiatan ini, Ditjen PKH dan BIB Lembang menegaskan komitmen mendukung ketahanan pangan nasional. Optimalisasi aset negara diarahkan menjadi lahan produktif yang berwawasan lingkungan.

HUT ke-26 DWP Subang: Ibu Kunci Utama Menuju Indonesia Emas

HUT ke-26 DWP Subang

Semangat pemberdayaan memenuhi Aula Pemkab Subang pada Rabu (17/12/2025). Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Subang menggelar puncak peringatan hari jadinya yang ke-26.

​Momentum ini bukan sekadar perayaan seremonial belaka. DWP Subang membawa misi besar menjadikan keluarga sebagai sekolah pertama bagi anak. Tujuannya jelas, yakni mencetak generasi unggul untuk masa depan bangsa.

​Ketua DWP Kabupaten Subang, Siti Nuraeni Nuroni, menyampaikan pesan penting dalam sambutannya. Ia menekankan filosofi #DWPMengajar yang menempatkan ibu sebagai inspirator utama.

​”Indonesia Emas 2045 bukanlah produk instan. Fondasinya sedang kita bangun hari ini melalui kesabaran, kerja keras, dan ketulusan para ibu dalam mendidik karakter anak di rumah,” ujar Siti Nuraeni.

​Penasihat DWP Kabupaten Subang, Ega Anjani Reynaldy, turut memberikan pandangannya. Ia mengingatkan bahwa tantangan masa depan menuntut lebih dari sekadar kecerdasan intelektual. Generasi penerus wajib memiliki integritas moral dan nilai kebangsaan yang kokoh.

​Fitria Indri Tandia selaku Ketua Penyelenggara mengawali acara dengan laporan kegiatannya. Rangkaian acara sukses terlaksana berkat partisipasi aktif seluruh elemen DWP se-Kabupaten Subang.

​Peringatan ini menjadi pengingat bagi seluruh anggota DWP. Peran perempuan sangat vital dalam menyiapkan fondasi bangsa yang kuat, dimulai dari lingkup keluarga.

Ekonomi Subang Melesat, Program MBG Sumbang Perputaran Rp 1,6 Triliun

Perputaran Ekonomi MBG Subang

Subang – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Subang bukan sekadar urusan perbaikan gizi anak sekolah. Program strategis ini ternyata membawa dampak ekonomi yang luar biasa besar bagi daerah.

​Wakil Bupati Subang, Agus Masykur Rosyadi atau akrab disapa Kang Akur, mengungkapkan fakta mengejutkan. Ia menyebut perputaran uang dari program MBG di Subang diproyeksikan mencapai angka fantastis, yakni Rp 1,6 triliun per tahun.

​Angka tersebut muncul dari ekosistem ekonomi yang terbentuk di sekitar program ini. Kebutuhan bahan baku pangan dalam jumlah besar setiap harinya menjadi pemicu utama pergerakan roda ekonomi lokal.

​Para petani, peternak, dan pelaku UMKM di Subang menjadi pihak yang paling diuntungkan. Mereka berperan sebagai pemasok utama kebutuhan beras, sayur-mayur, telur, daging, hingga susu untuk ribuan paket makanan siswa.

​Konsep pemberdayaan lokal ini memastikan anggaran besar tersebut tidak lari ke luar daerah. Uang yang digelontorkan pemerintah berputar kembali ke kantong masyarakat Subang, menciptakan efek domino ekonomi yang positif.

​Kang Akur menegaskan bahwa program ini adalah bukti nyata sinergi antara pembangunan kesehatan dan ekonomi. Di satu sisi, generasi masa depan mendapatkan asupan gizi terbaik untuk mencegah stunting dan meningkatkan kecerdasan.

​Di sisi lain, kesejahteraan masyarakat ikut terangkat melalui kepastian pasar bagi produk pertanian dan peternakan mereka. Stabilitas harga pangan di tingkat lokal pun diharapkan dapat lebih terjaga dengan adanya permintaan rutin ini.

​Pemerintah Kabupaten Subang berkomitmen penuh untuk mengawal pelaksanaan program ini agar tetap tepat sasaran. Pengawasan ketat dilakukan untuk memastikan standar gizi terpenuhi sekaligus menjaga transparansi pengelolaan anggaran yang besar tersebut.

​Sinergi antara pemerintah daerah, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan. Dengan kolaborasi yang baik, target menciptakan generasi emas sekaligus ekonomi emas di Subang bukan lagi sekadar impian.

Wabup dan Ketua DPRD Subang Kompak Hadiri Rapurna TMMD ke-46 di Mabes TNI AD

Rapurna TMMD ke-46 Subang

Wakil Bupati Subang, H. Agus Masykur Rosyadi, bersama Ketua DPRD Subang menghadiri Rapat Paripurna TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-46 Tahun Anggaran 2025. Agenda strategis ini digelar di Aula Nasution, Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad), Jakarta Pusat, Kamis (4/12/2025).

​Kehadiran dua pimpinan daerah ini menunjukkan komitmen kuat Pemerintah Kabupaten Subang dalam bersinergi dengan TNI. Forum ini menjadi wadah evaluasi sekaligus perencanaan program pembangunan yang menyasar desa-desa di seluruh Indonesia.

​Rapat Paripurna kali ini tidak hanya membahas pembangunan fisik, tetapi juga mitigasi kebencanaan. Sinergi antara pemerintah daerah dan TNI dinilai vital dalam menghadapi potensi bencana alam yang kerap terjadi.

​Wakil Bupati Subang menekankan pentingnya peran TNI dalam situasi darurat. Hal ini sejalan dengan amanat undang-undang yang menempatkan TNI sebagai garda terdepan pertahanan dan penanggulangan bencana.

​”Dalam Rapurna tadi juga, menyoroti berbagai ancaman bencana di berbagai daerah. Yang tentunya menjadi, perhatian TNI dalam membantu pemerintah daerah, dalam menangani dan menanggulangi bencana tersebut, dan TNI menjadi garda terdepan, sesuai perintah Undang-undang tentang TNI,” ujar H. Agus Masykur Rosyadi.

​Melalui TMMD ke-46, diharapkan percepatan pembangunan di Kabupaten Subang semakin optimal. Kolaborasi lintas sektor ini menjadi kunci utama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan ketahanan wilayah.

Sekretariat DPRD Subang Sabet Juara 3 SAKIP 2025, Bukti Kinerja Makin Akuntabel

Sekretariat DPRD Subang Juara SAKIP

Sekretariat DPRD Kabupaten Subang sukses meraih Juara 3 dalam Anugerah Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) 2025. Penghargaan bergengsi ini menjadi bukti nyata bahwa kinerja aparatur di lingkungan dewan semakin akuntabel.

​Prestasi membanggakan tersebut diumumkan dalam acara Anugerah SAKIP dan Reformasi Birokrasi (RB) Perangkat Daerah Tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung khidmat di Aula Pemda Subang pada Rabu, 10 Desember 2025.

​Berdasarkan hasil evaluasi tim penilai, Sekretariat DPRD Subang berhasil mengantongi nilai total 85,30 dengan predikat A. Nilai tersebut mengukuhkan posisi mereka sebagai salah satu perangkat daerah dengan kinerja terbaik tahun ini.

​Capaian ini menegaskan komitmen kuat Sekretariat DPRD dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan melayani. Hasil evaluasi ini juga mencerminkan efektivitas penggunaan anggaran yang semakin berorientasi pada manfaat nyata.

​Sebagai informasi, Juara 1 kategori Perangkat Daerah diraih oleh Dinas Lingkungan Hidup dengan nilai 88,80. Sementara itu, posisi Juara 2 ditempati oleh Inspektorat Daerah Kabupaten Subang dengan perolehan nilai 87,40.

​Acara penganugerahan ini turut dihadiri oleh Asisten Administrasi Umum (Asda III) Setda Subang, Dadang Kurnianudin. Kehadiran berbagai elemen pemerintahan menandakan sinergi kuat dalam upaya peningkatan kualitas reformasi birokrasi di Kabupaten Subang.

7 Desa Wisata Baru Diresmikan, Perkuat Subang sebagai Destinasi Unggulan

Kabupaten Subang semakin memantapkan posisinya di peta pariwisata Jawa Barat. Sebanyak tujuh desa wisata baru resmi diluncurkan pada sebuah acara meriah di Lapangan Sepak Bola Desa Rawalele, Dawuan, Sabtu (13/12/2025).

​Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Iendra Sofyan, hadir langsung dalam acara Pre Event Launching ini. Ia mengapresiasi langkah strategis Subang dalam mengembangkan potensi lokal.

​Ketujuh desa yang diperkenalkan tersebut adalah Desa Sukasari, Situsari, Cisampih, Margasari, Rawalele, Jambelaer, dan Curug Agung. Masing-masing desa siap memikat wisatawan dengan keunikan tersendiri.

​Mereka menawarkan beragam potensi menarik. Mulai dari keindahan alam, kekayaan budaya Sunda, hingga kearifan lokal seperti agrowisata, kuliner, dan atraksi kesenian yang khas.

​Iendra Sofyan menegaskan bahwa Subang memiliki anugerah alam dan budaya yang luar biasa. Kehadiran desa wisata ini diharapkan menjadi magnet baru bagi wisatawan.

​”Kehadiran tujuh desa wisata baru ini tentunya menjadi langkah strategis untuk memperkuat Subang sebagai salah satu destinasi unggulan di Jawa Barat,” kata Iendra.

​Lebih dari sekadar tempat liburan, program ini membawa misi pemberdayaan. Masyarakat lokal didorong untuk terlibat aktif dalam ekonomi kreatif dan pelestarian budaya.

​”Program ini bukan sekadar menghadirkan destinasi wisata baru, tetapi juga mendorong pemberdayaan masyarakat, ekonomi kreatif, dan pelestarian budaya lokal,” tambahnya.

​Acara peluncuran ini dikemas dengan berbagai kegiatan menarik. Salah satunya adalah gowes santai bertajuk ‘Gowes to Dewi’ yang diikuti antusias oleh warga.

​Tak ketinggalan, setiap desa menampilkan atraksi seni budaya kebanggaan mereka. Kemeriahan acara ditutup dengan pertunjukan seni Bajidoran yang menghibur.

Recent Posts