MEDIAJABAR.COM, BINTAN – Didampingi Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad dan sejumlah menteri kabinet Indonesia Maju, Presiden Joko Widodo melepas ekspor perdana smelter grade alumina (SGA) hasil produksi PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang,Bintan (25/02/22).
Ekspor SGA produksi PT BAI merupakan hasil inisiasi Presiden Jokowi yang berkonsentrasi melakukan hilirisasi industri dengan mengurangi ekspor bahan alam mentah atau raw material. “Saya datang ke Bintan khusus untuk melihat bagaimana pembangunan PT Bintan Alumina Indonesia, dan saya kaget ternyata sudah segede ini,” ujar Presiden Jokowi.
Dengan mempercepat industri pengolahan bahan mentah menjadi bahan setengah jadi, Presiden Jokowi meyakini hal tersebut akan mampu membuka jutaan lapangan pekerjaan sekaligus mengurangi defisit neraca perdagangan Indonesia. “Ini yang dibutuhkan rakyat sekarang, terbukanya lapangan pekerjaan,” katanya.
Presiden Jokowi menginginkan hilirisasi industri dilakukan dengan memanfaatkan alih teknologi, diiringi dengan pemanfaatan hasil alam yang berkelanjutan. Indonesia saat ini dituntut untuk mengubah aktivitas perkenomian yang sebelumnya mengandalkan komoditas dan konsumsi, untuk masuk ke hilirisasi dan industrialisasi. “Pola pikir kita memang harus kita rubah, ini harus menjadi negara industri kalau kita mau maju,” ujarnya.
Karenanya, hilirisasi menjadi rencana strategis agar Indonesia tidak hanya menjadi pengekspor bahan mentah, dan mempercepat revitalisasi industri pengolahan. Strategi besar lainnya digitalisasi UMKM dan pengembangan ekonomi hijau.
Sementara itu, Gubernur Ansar mengatakan Pemerintah Provinsi Kepri bersama-sama Pemerintah Pusat terus berupaya menggali potensi yang dapat dijadikan pendapatan bagi daerah dan devisa bagi negara dari sektor pertambangan dan perindustrian. Posisi strategis Kepri menjadi daya tarik dan modal utama yang layak untuk dikelola dan dikembangkan baik oleh pemerintah maupun swasta.
“KEK juga dapat menjadi magnet dan daya tarik investasi karena didukung penyediaan infrastruktur serta pemberian fasilitas dan insentif untuk kemudahan berinvestasi,” ujarnya.
Gubernur Ansar berharap dengan kehadiran Presiden Jokowi maka PT BAI terus menjalankan proyek-proyeknya sesuai rencana. Pemprov Kepri akan terus mendukung perkembangan dan pembangunannya. “Semoga kehadiran KEK Galang Batang di Kepri dapat menumbuhkan iklim investasi yang positif dan kondusif,” katanya.
Untuk diketahui, PT BAI adalah Badan Usaha Pembangun dan Pengelola KEK Galang Batang di Bintan. Pada ekspor kemarin, Presiden Jokowi melepas ekspor alumina sejumlah 21.000 ton yang bernilai 100 miliar dolar AS. Sebelumnya, PT Bsia (BAI) telah melakukan ekspor perdana 25.000 ton bubuk alumina pada Juli 2021 ke Malaysia melalui pelabuhan KEK Galang Batang.
Hingga kuartal I 2021, PT BAI telah merealisasikan investasi sebesar Rp 14 triliun di KEK Galang Batang. Tenaga kerja yang terserap sekitar 4.000 orang. Investasi itu digunakan untuk membangun refinery alumina kapasitas 1 juta ton per tahun, pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), water reservoir, pelabuhan, coal gas plant, dan pembangunan kawasan.
Lalu hingga akhir 2021, nilai investasi diperkirakan akan meningkat menjadi Rp 17 triliun. PT BAI saat ini sedang melakukan pembangunan refinery alumina plant kedua agar kapasitas produksi menjadi 2 juta ton per tahun. KEK Galang Batang akan terus dikembangkan dengan membangun tambahan unit power plant dan electrolytic alumunium plant hingga 2027.
Investasi dari PT BAI memberikan dampak bagi perekonomian nasional, diantaranya menurunkan impor produk alumina karena diproduksi di dalam negeri. Kontribusi peningkatan nilai ekspor diperkirakan sebesar Rp 4,5 triliun melalui ekspor SGA. Proyeksi jumlah tenaga kerja saat produksi sebesar 7.000 orang di akhir 2021.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam acara pelepasan tersebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menko Bidang Permenomian Airlangga Hartarto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, dan Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi.
Sementara dari Forkompimda Kepri hadir Wakil Gubernur Kepri Marlin Agustina, Pangkogabwilhan I Laksamana Madya TNI Muhammad Ali, Ketua DPRD Provinsi Kepri Jumaga Nadeak, Plt. Bupati Bintan Roby Kurniawan, Pangdam I/BB Mayor Jenderal TNI Hassanudin, Kapolda Kepri Irjen. Pol. Aris Budiman, Kajati Kepri Hari Setiyono,Danrem 033/WP Brigjen TNI Jimmy Ramoz Manalu, PJ. Sekretaris Daerah Provinsi Kepri Lamidi, dan sejumlah jajaran Forkompimda Kepri lainnya.
[tempo]*