SUBANG – Suasana pagi yang semestinya diiringi riuh klakson dan deru mesin di Jalur Pantura Subang berubah mencekam. Tepat di Pertigaan Srengseng, Desa Gempolsari, Kecamatan Patokbeusi, Selasa (24/6/2025) pukul 07.00 WIB, dua nyawa melayang dalam kecelakaan tragis. Seorang ibu dan anak perempuan yang tengah berboncengan, jadi korban maut setelah terlindas truk.
Pagi itu, jalur padat merayap seperti cendol di jam buka puasa. Tapi lalu lintas makin tersendat bukan hanya karena volume kendaraan, melainkan lantaran banyak pengendara berhenti—bukan untuk foto selfie, tapi menyaksikan dua korban yang tergeletak di tengah jalan arah Cirebon.
Kapolsek Patokbeusi Kompol Anton Indra Gunawan, melalui Aiptu Hilmi Yudi Komara, menjelaskan dengan nada prihatin, bahwa insiden ini bermula saat kedua korban hendak berbelok. “Peristiwa kecelakaan tersebut berawal saat korban Nani Wahyuni (40) tengah mengendarai sepeda motor jenis Honda Beat No.Polisi T 5393 ZU dan berboncengan dengan ibunya Unaenah (62) ketika mau belok malah tertabrak truk, diduga belok mendadak,” kata Hilmi.
Ya, bukannya sampai tujuan, Nani dan ibunya justru dijemput maut. Belum sempat manuver belok rampung, dari belakang muncul truk dengan kecepatan ala kereta cepat Whoosh, dan bam!—tabrakan tak terelakkan.
“Tiba-tiba dari arah belakang truk (N 8244 UQ) yang disupiri oleh Galuh Pramono datang mendatang sehingga terjadilah kecelakaan tersebut hingga menyebabkan 2 orang tewas seketika di TKP,” lanjut Hilmi.
Evakuasi berlangsung cepat. Polisi bersama warga langsung bahu-membahu mengevakuasi jenazah menggunakan ambulans menuju RS Central Medika Karawang. Di tengah hiruk-pikuk pagi, duka menyelimuti.
Kendaraan yang terlibat, baik truk maupun motor, langsung diamankan ke Mapolsek Patokbeusi. Penanganan kasus pun dilimpahkan ke Unit Laka Lantas Satlantas Polres Subang, karena setiap tragedi di jalan harus ditelusuri—bukan sekadar duka, tapi juga pelajaran.