Beranda Berita Nasional Banyak Irigasi Rusak, Bendung Situ Leutik Kota Banjar Dinilai Belum Maksimal

Banyak Irigasi Rusak, Bendung Situ Leutik Kota Banjar Dinilai Belum Maksimal

Bendung-Situ-Leutik-Kota-Banjar.jpg

harapanrakyat.com,- Keberadaan bendung penampungan air di kawasan obyek wisata Situ Leutik Desa Cibeureum, Kota Banjar, Jawa Barat, dinilai oleh masyarakat setempat belum berdampak maksimal pada sektor pertanian.

Belum maksimalnya pemanfaatan bendung air di kawasan obwis tersebut karena selama ini belum bisa mengairi area persawahan milik warga di Desa Cibeureum dan sekitarnya.

Kepala Desa Cibeureum, Yayan Sukirlan, mengatakan, warga dalam hal ini para petani selama ini mengeluh kurang optimalnya pemanfaatan bendung air di kawasan obyek wisata Situ Leutik untuk sektor pertanian.

Padahal pada saat awal pembangunan bendung air obwis Situ Leutik sudah ada perjanjian antara pemerintah kota dengan warga bahwa bendung air tersebut dimaksudkan untuk membantu pasokan air ke area persawahan melalui saluran irigasi.

BACA JUGA:  DAHANA Serahkan Bantuan Bibit Tanaman ke Bandung Barat

Tetapi, lanjutnya, saat ini banyak saluran irigasi yang rusak karena mengalami kebocoran dan tertimbun longsoran tanah sehingga pasokan air yang seharusnya mengalir ke sawah para petani menjadi tidak maksimal.

“Sampai saat ini saluran irigasi itu belum terealisasi dengan sempurna. Kami dari warga ingin agar bendung air itu bisa mengalir ke sawah. Ini yang banyak dikeluhkan petani,” kata Yayan kepada harapanrakyat.com, Minggu (18/12/22).

Lanjutnya menyebutkan, adapun panjang saluran irigasi dari bendung air Situ Leutik sampai ke area persawahan warga sekitar 2 kilometer. Sedangkan saluran irigasi yang mengalami kebocoran sekitar 1 kilometer.

BACA JUGA:  DAHANA Aktif Mengembangkan Produk Alutsista Indonesia

Menurutnya, saluran irigasi di kawasan tersebut sudah pernah dilakukan perbaikan oleh pemerintah kota melalui instansi terkait. Perbaikan dilakukan pada tahun 2018 lalu, namun masih perlu dilakukan perbaikan lagi.

Baca Juga: Kejari Kota Banjar Usut Dugaan Penyimpangan Kedelai Subsidi

Warga, lanjut Yayan, juga sudah beberapa kali melakukan perbaikan secara swadaya tapi hasilnya tidak maksimal. Bahkan, saluran irigasi tersebut sampai tidak berfungsi karena mampet. 

“Sudah ada untuk saluran irigasi. Cuman sekarang salurannya sudah tua, banyak terkena longsoran-longsoran tanah bahkan sampai mampet,” kata Yayan.

Bendung Situ Leutik Kota Banjar Bisa Maksimal

Lebih lanjut Yayan mengatakan, agar bendung air Situ Leutik bisa mengaliri area persawahan secara maksimal, pihaknya meminta pemerintah kota Banjar untuk mengganti saluran irigasi menggunakan sistem pipanisasi.  

BACA JUGA:  Peringati Hakordia 2024, DAHANA Sosialisasi Update SMAP

Terlebih lagi, area persawahan yang ada di kawasan Desa Cibeureum dan sekitarnya merupakan area persawahan tadah hujan. Sehingga, perbaikan sistem saluran irigasi perlu menjadi perhatian agar hasil pertanian juga maksimal.

“Untuk area persawahan itu luasnya sekitar 80 hektare sama yang di Jajawar. Kalau di Cibeureum sekitar 15 hektare. Karena pasokan air terhampar hasil panen sempat menurun pada tahun 2019-2020,” kata Yayan.

“Warga ingin agar saluran irigasi itu bisa menggunakan pipanisasi. Kalau pakai pipa itu aman tidak banyak bocoran-bocoran dan tertimbun longsoran tanah” katanya menambahkan. (Muhlisin/R7/HR-Online/Editor-Ndu)