Beranda Berita Nasional Atap Ruang Kelas Terancam Ambruk, Puluhan Siswa SD di Tasikmalaya Belajar di...

Atap Ruang Kelas Terancam Ambruk, Puluhan Siswa SD di Tasikmalaya Belajar di Tenda

Sekolah.jpg

Berita Tasikmalaya (harapanrakyat.com),- Atap ruang kelas terancam ambruk akibat lapuk termakan usia, puluhan siswa SDN Bojongkapol, Kecamatan Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, terpaksa harus belajar dalam tenda darurat.

Para siswa pun mengaku tidak nyaman belajar di bawah tenda. Apalagi saat hujan turun atap tendanya bocor. Sepatu mereka harus menapaki tanah yang becek ketika belajar.

“Belajar seperti ini tidak nyaman pak, apalagi kalau turun hujan. Tempatnya becek dan juga kehujanan. Harapannya ruangan kelas ingin bagus saja pak,” ungkap Faisal, salah seorang siswa kepada harapanrakyat.com, Rabu (05/10/2022).

BACA JUGA:  Cara Nonton Live Streaming Timnas Indonesia vs Australia Kualifikasi Piala Dunia 2026

Sementara itu, salah seorang guru SDN Bojongkapol, Aep Saefuloh mengatakan, kegiatan belajar mengajar dalam kondisi seperti ini memang sangat tidak nyaman.

Karena selain kondisinya yang tidak layak, lahan maupun sarana prasarana sekolah yang lainnya pun sangat tidak mendukung.

“Jadi proses kegiatan belajar mengajarnya juga tidak nyaman dengan kondisi seperti ini. Kami mohon pemerintah untuk memperhatikannya. Kami ingin segera mendapatkan bantuan untuk menuntaskan perbaikan sarana dan prasarana sekolah kami,” harap Aep Saefuloh.

Baca Juga : Ruang Kelas SD di Tasikmalaya Ambruk, Siswa Pindah ke Madrasah

BACA JUGA:  FIM MiniGP Indonesia Series 2024: Kompetisi Sengit Pembalap Muda di Sirkuit Gery Mang

Perbaikan Atap Ruang Kelas, Disdik Tasikmalaya Targetkan DAK   

Terpisah, Kasi Sarpras SD Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya, Suhendi Adi mengatakan, pihaknya pun tidak menginginkan pembelajaran siswa berlangsung dalam tenda darurat.

“Memang banyak yang berkomentar, ko asal-asalan siswa belajar dalam tenda kepanasan tidak nyaman. Cuma mungkin kami baru bisa memberikan support dan rasa tanggung jawab terhadap anak-anak. Solusi awal saya meminta bantuan ke BPBD untuk meminjam tenda,” katanya.

Suhendi menyebutkan, ada sebanyak 30 siswa SDN Bojongkapol yang belajar dalam tenda, karena atap ruang kelasnya ambrol akibat lapuk termakan usia. Sehingga perlu penanganan rehab.

BACA JUGA:  Shin Tae-Yong memanggil sebanyak 26 pemain, ini daftarnya

Puluhan siswa tersebut belajar dalam tenda sudah berlangsung selama 3 bulan, tepatnya sejak awal Juli 2022 lalu. Oleh sebab itu, atap ruang kelas yang terancam ambruk harus secepatnya mendapatkan perbaikan.

“Harus cari anggaran, salah satunya kita targetkan dari DAK. Alhamdulillah, SDN Bojongkapol, secara berkas sudah terpenuhi. Tinggal kita berdoa supaya secepatnya dibangun,” pungkasnya. (Apip/R3/HR-Online/Editor-Eva)