Beranda Berita Nasional Asal Usul Nama Sungai Cileueur, Disebut Uratnya Kabupaten Ciamis

Asal Usul Nama Sungai Cileueur, Disebut Uratnya Kabupaten Ciamis

Asal-Usul-Nama-Sungai-Cileueur-di-Ciamis.jpeg

harapanrakyat.com,- Sungai Cileueur disebut sebagai uratnya Kabupaten Ciamis. Hal itu lantaran, sungai Cileueur membelah Kabupaten Ciamis dari Gunung Syawal dan bermuara di Sungai Cimuntur, Desa Kertabumi, Kecamatan Cijeungjing. Lantas, bagaimana asal usul nama sungai Cileueur?

Cileueur sendiri berasal dari dua kata Ci dan Leueur. Ci merujuk pada kata Cai atau Air dalam bahasa Indonesia. Sementara Leueur berarti licin. 

Dosen sekaligus pegiat budaya R Ilham Purwa menuturkan asal usul nama sungai Cileueur berkaitan dengan peradaban kerajaan Galuh.

“Sungai Cileueur merupakan salah satu aliran sungai yang sangat khas penamaannya di kabupaten Ciamis. Sungai ini juga bisa dibilang uratnya kabupaten Ciamis yang membentang membelah Ciamis, hulunya berada di Gunung Syawal. Sementara titik akhirnya di sungai Cimuntur, Kertabumi, Cijeungjing,” katanya, Sabtu (10/6/2023).

BACA JUGA:  Penginapan Murah Subang: Daftar Alamat dan Tarif (2024)

Baca Juga: Mengenal Kata Caliweura dan Kodol Khas Orang Ciamis

Asal Usul Nama Sungai Cileueur Ciamis Menurut Pegiat Budaya

R Ilham mengatakan, sungai Cileueur membelah Kabupaten Ciamis, hulunya berada di Gunung Syawal, Kecamatan Panumbangan. Sedangkan titik akhirnya, sungai Cileueur bermuara di Sungai Cimuntur, Kecamatan Cijeungjing.

“Kalau asal usul nama sungai Cileueur itu merujuk pada kata ‘leueur’ yang artinya licin. Sungai ini memang licin karena banyak biota air seperti lumut. Lumut ini yang membuat bebatuan di sungai Cileueur menjadi licin. Dari sanalah kemudian dinamakan sungai Cileueur,” jelas R Ilham.

BACA JUGA:  XL Axiata Berhasil Raih Penghargaan Tertinggi di Stellar Workplace Award 2024

Menurutnya, sungai Cileueur dimanfaatkan petani sebagai sumber air untuk pertanian dan perikanan.

“Air sungai Cileueur sendiri mempunyai karakteristik khas. Biasanya orang ciamis yang notabenenya petani selalu menggunakan air sungai Cileueur sebagai salah satu sumber air pertanian maupun perikanan. Kalau petani menggunakan air sungai Cileueur, biasanya hasil tani atau perikanannya sangat bagus,” ungkapnya.

Sungai Cileueur sendiri, kata R Ilham, sudah dikenal sejak zaman VOC Belanda. Bahkan, sungai Cileueur juga dianggap sakral.

“Sesuai data yang dikeluarkan oleh VOC Belanda, memang penamaan sungai Cileueur sudah dari dulu, dari zaman kerajaan. Sungai Cileueur sendiri merupakan salah satu sungai yang sakral karena ujung dari sungai Cileueur yaitu situs Gunung Susuru,” katanya.

BACA JUGA:  PNS vs ASN Ternyata Beda, Jangan Keliru Ya!

Situs Gunung Susuru yang ada di Desa Kertabumi, Kecamatan Cijeungjing, Ciamis ini diapit dua sungai, yaitu sungai Cileueur dan sungai Cimuntur.

“Dari Situs Gunung Susuru ini kita bisa melihat pertemuan kedua sungai tersebut,” ucapnya. 

R Ilham menambahkan, sungai Cileueur memiliki fungsi sentral bagi masyarakat Kabupaten Ciamis karena menjadi bagian dari sejarah peradaban masa lampau, terutama masa kerajaan Galuh.

“Selain ujung sungai yang mempunyai nilai histori, kita juga harus melihat hulu sungai Cileueur. Hulu sungai Cileueur di Gunung Syawal sendiri kalau kita lihat selalu ditemukan situs-situs budaya. Sungai Cileueur mempunyai nilai histori dari zaman peradaban tempo dulu,” pungkasnya. (Fahmi/R7/HR-Online/Editor-Ndu)