harapanrakyat.com,- Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) RI melalui Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Peternakan dan Perikanan Pujo Setio mengapresiasi pengembangan ikan nila di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Pengembangan tersebut bisa menjadi contoh dan diadopsi daerah lain di Indonesia.
“Kita hari ini berkunjung untuk melihat potensi daerah kabupaten Ciamis khususnya sektor peternakan dan perikanan. Kita sangat bangga sekali tentang pengembangan potensi ikan nila yang dikemas secara baik atas pembinaan pemerintah daerah kepada kelompok,” terangnya, Jumat (26/05/2023).
Pengembangan potensi yang terus digali oleh Pemerintah Daerah Ciamis ternyata berhasil membuat sebuah es krim dan kue brownies dari bahan baku ikan nila. Meski berbahan dasar ikan nila, namun dua produk itu tidak menimbulkan bau amis.
“Saya coba cicipi, memang rasanya seperti es krim dan brownis pada umumnya. Tidak ada bau amis. Ketika kita sharing, memang pengembangan potensi itu hasil binaan Pemda Ciamis melalui Disnakkan kepada kelompok perikanan,” ungkapnya, Jumat (26/5/2023).
Pengembangan potensi ini merupakan salah satu upaya pemerintah pusat untuk pemetaan daerah di Indonesia. Hadirnya Kemenko Perekomian ke Ciamis dalam rangka menyerap informasi dan aspirasi terkait persoalan dalam pengembangan potensi daerah.
“Kami apresiasi pengembangan ikan ini dan juga kami lihat bagaimana Pemda Ciamis berupaya mengendalikan inflasi dari sektor peternakan. Dari mulai penyimpanan ayam potong dengan cold storage, mini feedmild sebagai pabrik pakan,” terangnya.
Baca Juga: Taat Bayar Pajak, 2 Restoran di Ciamis Dapat Hadiah Lampu Penerangan
Kadis Peternakan dan Perikanan Ciamis Syarief Nurhidayat mengucapkan terima kasih atas kunjungan Kemenko Perekonomian. Dalam hal ini oleh Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Peternakan dan Perikanan.
“Tadi berdiskusi mengenai potensi apa saja yang ada di Ciamis. Ternyata respons beliau sangat baik untuk Kabupaten Ciamis,” terangnya.
Dalam pengembangan potensi daerah, Disnakkan Ciamis pun membuat sejumlah formula agar potensi itu memiliki nilai ekonomi untuk masyarakat. (Fahmi/R9/HR-Online/Editor-Dadang)