Beranda Ragam Apa itu Jailbreak dan Apa Untung Ruginya?

Apa itu Jailbreak dan Apa Untung Ruginya?

ezgif-7-4e64c2e0b45d.jpg

review1st.com – Banyak pengguna iPhone yang menggunakan metode Jailbreak supaya bebas menggunakannya. Tapi apa itu Jaibreak sih? Kenapa banyak yang menggunakan metode ini? Dan apa untung ruginya?

Sebagai salah satu perusahaan smartphone paling berpengaruh di dunia dan yang paling merajai pasar flagship global, Apple termasuk cukup ketat dalam mengelola berbagai macam layanan yang dimilikinya.

Termasuk dalam urusan iOS yaitu pengembang sistem operasi perangkat selulernya. Untuk melindungi penggunanya dari berbagai macam ancaman cyber yang bisa terjadi, Apple sangat ketat dalam mengelola sistem pertahanan aplikasi pada ponsel mereka.

Apa itu Jailbreak

Meskipun demikian, banyak diantara pengguna perangkat Apple yang berusaha untuk menghilangkan batasan tersebut. Agar mereka bisa mendapatkan keleluasaan lebih, menggunakan sebuah metode yang cukup populer dengan sebutan jail break iOS di iPhone.

Jailbreak adalah salah satu teknik yang membuat perangkat iOS pada iPhone dan iPad memiliki kebebasan yang lebih. Seperti namanya, ia bisa diartikan sebagai “merusak penjara”.

BACA JUGA:  Apa Itu Medical Check Up: Manfaat, Tujuan dan Prosedur

Ini merupakan sebuah metode yang digunakan oleh pengguna untuk mendapat kebebasan lebih dalam mengelola perangkatnya.

Dengan melakukan metode pada perangkatnya, para pengguna bisa mengaktifkan beberapa fitur yang sebelumnya dibatasi oleh Apple, seperti memasang tema, memasang aplikasi yang tidak ada di App Store, memasang tweak dan lain sebagainya.

Selain berbeda di segi platform, metode hanya bisa membuka akses ke dalam sistem secara terbatas berbeda dengan rooting pada perangkat android yang bisa membuka akses secara penuh.

Hal ini karena pada dasarnya iOS berbeda dengan Android, di mana sistem operasi ini merupakan platform tertutup (close source) yang sumber-sumber di dalamnya tidak bisa diakses oleh sembarang orang.

Yang cukup menarik, aktivitas melakukan jailbreak pada perangkat dengan sistem operasi iOS adalah legal di mata hukum pada beberapa wilayah, termasuk salah satunya di Amerika Serikat.

BACA JUGA:  Alamat Praktik Dokter Kandungan di Subang Juli 2024

Jenis Metode

Secara global, terdapat dua jenis jail break yang bisa digunakan oleh para pengguna iOS untuk membuka akses ke beberapa fitur dalam sistem operasinya. Dua jenis tersebut adalah tethered dan untethered.

  • Jail break tethered ; Secara garis besar, jailbreak tethered merupakan proses jailbreak yang membutuhkan perangkat komputer.
  • Jailbreak untethered adalah proses jailbreak yang tidak membutuhkan perangkat komputer.

Kelebihan Menggunakannya

Seperti yang diungkapkan sebelumnya, perangkat yang sudah mengalami jail break bisa dioprek secara lebih lanjut. Hal ini karena para pengguna telah mendapatkan izin pada beberapa ketentuan yang sebelumnya terblokir.

Salah satu contohnya, para pengguna bisa mengubah tema dengan lebih leluasa. Dengan memanfaatkan metode ini, pengguna bisa memasang tema yang sebelumnya tidak tersedia di App Store.

Contoh kedua, pengguna juga bisa menerapkan tweak setelah melakukan jail break. Bagi yang belum tahu, tweak merupakan istilah yang menggambarkan sebuah modifikasi kecil yang dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan sistem.

BACA JUGA:  Derek Towing Mobil 24 Jam Terbaik Subang: Bengkel FMS (Fiat Motor Services)

Kekurangan & Resiko Jailbreak

Seperti proses rooting di Android, jail break juga memiliki beberapa resiko yang perlu dipertimbangkan secara matang-matang, sebelum pengguna melakukannya.

Meskipun legal secara hukum di beberapa wilayah, proses jail break tetap akan menghilangkan klaim garansi yang diberikan. Sehingga saat perangkat rusak, Apple tidak akan melakukan perbaikan secara gratis meskipun terjadi di masa garansi.

Proses jailbreak maupun un-jailbreak (proses mengembalikan ke keadaan sebelum diubah) juga sangat beresiko karena bisa menyebabkan kerusakan pada perangkat jika terjadi kesalahan dalam melakukannya.

Selain itu, proses ini juga bisa melemahkan sistem proteksi yang dibuat oleh Apple untuk perangkat, sehingga orang tak bertanggung jawab bisa menyerang atau mencuri data-data pribadi pengguna, seperti kontak, dokumen penting, dan lain sebagainya.