Beranda Berita Nasional Sejumlah Pedagang Tahu dan Tempe di Pasar Manis Ciamis Kembali Jualan

Sejumlah Pedagang Tahu dan Tempe di Pasar Manis Ciamis Kembali Jualan

Sejumlah-Pedagang-Tahu-dan-Tempe-di-Pasar-Manis-Ciamis-Kembali-Jualan.jpg

harapanrakyat.com,- Sejumlah pedagang tahu dan tempe di Pasar Manis Ciamis hari ini, Senin (31/10/2022), sudah mulai kembali berjualan.

Padahal, 3 hari sebelumnya mereka mogok jualan karena adanya kenaikan harga kedelai yang tembus sampai Rp 14.000 per kilogramnya.

Bahkan sebelumnya, sejumlah warung makan dan angkringan di Ciamis, Jawa Barat, kesulitan mencari tahu dan tempe. Pasalnya, para pedagang tahu dan tempe di Kabupaten Ciamis mogok jualan selama 3 hari. 

Baca Juga: Pasca Kenaikan Harga BBM, Harga Telur dan Daging di Ciamis Turun

Salah satu pedagang tahu di Blok A Pasar Manis Ciamis, Nono membenarkan bahwa para pedagang hari ini mulai kembali lagi jualan, setelah 3 hari mogok jualan. 

“Iya baru hari ini lagi kita jualan. Kemarin kita mogok jualan selama 3 hari, dari Jumat, sampai Minggu,” katanya kepada HR Online, Senin (31/10/2022).

BACA JUGA:  Mungkinkah Indonesia Menjadi Kejutan di Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026?

Alasan Pedagang Tahu dan Tempe di Pasar Manis Ciamis Mogok Jualan

Nono menjelaskan, bahwa alasan ia dan pedagang lain mogok jualan, karena saat itu harga kedelai terus merangkak naik.

Bahkan, untuk kedelai yang saat ini dinilai bagus hanya menembus sampai Rp 14.000 per kilogramnya.

Selain itu juga, adanya surat dari Paguyuban Pengusaha Tahu dan Tempe Bandung, untuk tidak berjualan selama 3 hari. 

“Ada juga kedelai yang harganya Rp 13.900 per kilogramnya. Kemudian kedelai yang mendapat subsidi juga Rp 13.600 per kilogramnya. Sedangkan yang paling mahal tembus Rp 14.000 per kilogramnya,” jelasnya.

Baca Juga: Harga Daging Sapi Naik di Pasar Manis Ciamis, Ini Penyebabnya

BACA JUGA:  Tantangan Besar di Balik Perjuangan Budi Gunawan Melawan Perjudian Online Internasional

Sementara untuk menyiasati kenaikan harga bahan baku yakni kedelai, ia tetap membanderol dengan harga yang sama, tapi memperkecil ukuran tahu buatannya.

“Kalau naikan harga, kami itu susah. Nanti malah konsumen komplain. Jadi lebih ke ukuran saja, kita perkecil sedikit.

Sedangkan untuk harganya Rp 6.000 satu kantong isi 10 biji. “Jadi masih tetap harga yang dulu tidak ada kenaikan,” tuturnya.

Harapan para Pedagang

Sementara itu, Ade salah satu pedagang tempe, mengaku sama baru hari ini bisa berjualan kembali. Karena tiga hari, ia juga ikut mogok tidak jualan tempe bersama pedagang tahu lainnya.

“Harusnya besok kita jualan. Saya juga menjual tempe untuk besok dikonsumsinya, jadi masih mentah kalau sekarang,” ucapnya.

BACA JUGA:  FIM MiniGP Indonesia Series di Sirkuit Gery Mang

Baca Juga: Harga Rempah-rempah di Pasar Ciamis Kembali Normal

Namun berbeda dengan pedagang tahu, ia terpaksa menaikkan harga tempe di tengah naiknya harga kedelai. Tapi, ia juga menambah ukuran pada tempenya. 

“Harga saat ini yang tadinya tempe ukuran kecil itu Rp 2.000 per bungkusnya, jadi Rp 2.500. Sedangkan untuk tempe ukuran besar masih tetap Rp 4.000 per bungkus. Kita tambah ukuran juga sedikit untuk mensiasati naiknya harga kedelai ini,” terangnya.

Sebagai pedagang tempe, Ade berharap, harga kedelai sebagai bahan inti tahu dan tempe bisa kembali turun.

“Kalau keinginan kami, ingin harga kedelai turun lagi. supaya jualan kami bisa normal lagi,” pungkasnya. (Ferry/R5/HR-Online/Editor-Adi)