Beranda Berita Nasional Sosialisasi Bersama Kementerian P3A di Ciamis, Ardhya Pratiwi Dorong Korban Kekerasan Harus...

Sosialisasi Bersama Kementerian P3A di Ciamis, Ardhya Pratiwi Dorong Korban Kekerasan Harus Berani Bicara

Ardhya-Pratiwi-Dorong-Korban-Kekerasan.jpeg

harapanrakyat.com,- Anggota Komisi VIII DPR RI, Ardhya Pratiwi hadir secara virtual dalam kegiatan sosialisasi lindungi perempuan dari kekerasan “Dark to Speak Up” di hotel Priangan, Ciamis, Jabar, Selasa (25/10/2022).

Pada kesempatan itu, Ardhya menyebut jika kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak masih tergolong tinggi.

“Berdasarkan data, di Ciamis sudah ada 20 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, artinya di setiap daerah memang kasus ini selalu ada,” ujar Anggota DPR RI Fraksi Gerindra dapil X Jabar ini.

BACA JUGA:  Guru Tak Perlu Lagi 24 Jam Tatap Muka, Pak Menteri: “Cukup 16 JP Saja, Sisanya untuk Hidup!”

Kata dia, jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak ini bisa saja lebih banyak. Hal tersebut lantaran banyak yang menjadi korban kekerasan, tapi tidak berani bicara atau melapor.

“Maka dari itu, saya tekankan kepada korban kekerasan baik KDRT atau pelecehan, harus berani bicara terus terang dan lapor agar bisa mendapatkan keadilan,” ungkapnya.

Meski demikian, sikap berani bicara dari para korban, juga mesti dibarengi dengan kesadaran seluruh pihak dalam membantu dan memberikan keadilan bagi para korban.

BACA JUGA:  Diskon Tambah Daya Listrik 50% dari PLN, Cuma Lewat PLN Mobile!

“Saya juga minta kepada stakeholder terkait, bisa menangani kasus-kasus kekerasan sampai tuntas,” pungkasnya.

Ia pun mengimbau masyarakat Ciamis yang melihat dan mendengar kasus kekerasan di lingkungannya, seperti KDRT agar melaporkan ke lembaga berwenang.

Sementara itu, Perencana Ahli Madya Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Supriadi, mengatakan, program kemitraan antara Kementerian PPPA dan Komisi VIII DPR RI dalam upaya sosialisasi perlindungan terhadap perempuan dan anak.

BACA JUGA:  Antara Teh, Warung, dan Wewenang: Riuh Penertiban Jalur Ciater-Jalancagak

“Kita berharap program ini bisa menekan angka kekerasan perempuan dan anak terutama di lingkungan keluarganya,” kata Supriadi.

Ia menyebut jika kebanyakan kasus kekerasan di Indonesia di dominasi oleh KDRT.

“Saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Ardhya Pratiwi, yang sudah mendorong dan berupaya memberikan perlindungan terhadap perempuan dan anak,” pungkasnya. (R8/HR Online/Editor Jujang)