Beranda Berita Nasional Perajin Tahu Tempe di Tasikmalaya Mogok Produksi Pekan Depan

Perajin Tahu Tempe di Tasikmalaya Mogok Produksi Pekan Depan

IMG_20221024_191416_7WTph6DZ4z_gglWb4F88Y.jpeg

harapanrakyat,- Perajin tahu tempe di Tasikmalaya, Jawa Barat, bakal mogok produksi pekan depan. Aksi mogok tersebut merupakan protes atas harga kedelai yang terus melambung tinggi. Rencananya pada perajin akan mogok selama 3 hari.

Saat ini harga kedelai dari yang sebelumnya hanya Rp 11.500 per kilogram, terus merangkak naik hingga mencapainya Rp 14.200 per kilogram.

Selain akan mogok produksi, perajin tahu tempe pun telah memperkecil ukuran produknya untuk meminimalisir kerugian. Seperti yang dilakukan perajin tahu tempe di Kampung Babakan, Karangpawitan, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.

BACA JUGA:  Mungkinkah Indonesia Menjadi Kejutan di Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026?

Melambungnya harga kedelai yang cukup tinggi, membuat perajin pun menurunkan jumlah produksi. Semula bisa memproduksi sampai 4 kuintal kedelai dalam sehari, kini hanya 2 kuintal saja.

Imin Muslimin Perajin Tahu dan Tempe mengatakan produksi tahu tempe menurun drastis. Untuk menyiasati omset yang terus anjlok, ia pun memperkecil ukuran tahu.

“Produksi menurun karena harga bahan baku terus naik. Awalnya Rp 11.800 sekarang jadi Rp 14.200 per kilogram,” jelasnya.

BACA JUGA:  Tantangan Besar di Balik Perjuangan Budi Gunawan Melawan Perjudian Online Internasional

Baca Juga: Imbas Harga Kedelai Naik, Pengrajin Tahu di Tasikmalaya Perkecil Ukuran

Imin yang juga Sekertaris Paguyuban Tahu dan Tempe Tasikmalaya, menyebut kenaikan kedelai ini disaat jualan sepi. Selain itu juga harga garam yang ikut naik.

Rencananya perajin tahu tempe akan mogok dari tanggal 29,30 dan 31 Oktober 2022. Sehingga dalam waktu 3 hari itu kemungkinan masyarakat tidak akan menemukan tahu tempe sementara waktu.

BACA JUGA:  PNS vs ASN Ternyata Beda, Jangan Keliru Ya!

“Kami pastikan selama 3 hari itu tidak akan ada tahu tempe di pasar. Apalagi yang jualan di Pasar Cikurubuk bakal di swiping. Jaga-jaga kalau ada yang bandel untuk jualan tahun tempe saat mogok produksi masal se Jawa Barat tersebut,” tegasnya.

Harapannya setelah mogok, pemerintah turun tangan untuk menormalkan kembali harga kedelai. (Apip/R9/HR-Online/Editor-Dadang)