Beranda Berita Nasional Siswa SMAN 1 Turen Malang Demo Minta Kepsek Mundur, Kenapa?

Siswa SMAN 1 Turen Malang Demo Minta Kepsek Mundur, Kenapa?

Demo-Siswa.jpg

harapanrakyat.com,- Ratusan Siswa SMAN 1 Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, menggelar aksi demo menuntut kepala sekolahnya, Eny Retno Diwati untuk mundur dari jabatannya. Para siswa menilai Eny Retnoi sering bertindak arogan selama menjadi kepala sekolah di SMAN 1 Turen.

Aksi demo besar-besaran itu berlangsung di halaman kampus SMAN 1 Turen, Kabupaten Malang, Senin (17/10/2022).

Menurut Ketua OSIS SMAN 1 Turen, Rangga Wisnu Pradipta, para siswa merasa sering tidak mendapatkan dukungan dari kepala sekolah terhadap kegiatan kreativitas siswa.

Setiap mengajukan permohonan dana, mereka kerap mendapat penolakan dari kepala sekolah tersebut. Hal itulah yang membuat gejolak emosi para siswa SMAN 1 Turen memuncak, dan mendemo kepala sekolah.

“Teman-teman sering mendapat penolakan saat melayangkan permohonan dana untuk kegiatan,” kata Rangga.

Kronologi Siswa SMAN 1 Turen Demo

Merangkum dari berbagai sumber, kronologi ratusan siswa sekolah tersebut menggelar aksi demo besar-besaran itu bermula dari kurangnya keberpihakan kepala sekolah, terhadap agenda kreativitas siswa.

BACA JUGA:  Rumah Nenek Satinah di Subang Terancam Ambruk, Relawan Harap Ada Donatur yang Peduli

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Kepala Sekolah Termuda di Pangandaran

Sebelum unjuk rasa, mereka bersiap-siap di depan kelasnya masing-masing, sambil membawa perangkat aksi berupa poster dan spanduk bertuliskan kata-kata protes.

Setelah itu, mereka berkumpul di lapangan. Kemudian menggeruduk lokasi depan pintu kantor kepala sekolah. Namun, kepala sekolah tersebut sedang tidak ada di tempat.

Sebagai bentuk kekecewaan, mereka juga menempelkan poster-poster protes dan spanduk itu pada semua dinding kelas dan depan pintu ruangan kepala sekolah.

Ratusan siswa SMAN 1 Turen menuntut agar Eny Retno Diwati mundur dari jabatannya sebagai kepala sekolah. Alasannya karena sering melakukan tindakan arogan.

Setelah melakukan aksi unjuk rasa, para siswa tersebut langsung kembali ke kelasnya masing-masing.

Video Siswa SMAN 1 Turen Demo Viral di TikTok

Video demo ratusan siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Turen kini beredar luas melalui media sosial. Salah satunya pada platform TikTok yang diunggah oleh akun bernama ep.epan pada hari Senin (17/10/2022).

BACA JUGA:  Kronologis Lengkap Kecelakaan Truk Maut di Subang: Dua Tewas, Delapan Luka-luka

Baca Juga: Kadisdik Ciamis Minta Guru Tingkatkan Pelayanan Inklusif

Tampak dalam video, ratusan siswa tengah melakukan aksi unjuk rasa depan ruangan kantor kepala sekolah. Mereka menempelkan poster-poster tuntutan dan kata-kata protes ke dinding sekolah.

Terlihat juga spanduk berukuran panjang bertuliskan ‘Stop Arogan’ yang terbentang pada tembok pagar lantai dua sekolah tersebut.

Mereka menuntut agar kepala SMAN 1 Turen bernama Eny Retno Diwati mundur dari jabatannya.

Dalam video yang lain terlihat kepala sekolah tengah angkat bicara di hadapan para siswanya yang sedang melakukan demo.

Eny Retno mengklaim bahwa selama kepemimpinannya di lembaga tersebut sudah banyak prestasi yang tidak terhitung jumlahnya.

Ia juga menilai para siswa yang melakukan aksi demo terhadapnya tidak memiliki etika dan karakter.

“Saya prihatin bapak guru yang sudah mengajari kalian ternyata nol tidak ada hasilnya,” ungkap Eny Retno.

BACA JUGA:  7 Pondok Pesantren Terbaik dan Terbesar Di Subang 2024, Cek No. 4

Baca Juga: Kursi Kepsek Enam SD di Cipaku Ciamis Kosong

Mendengar hal itu, para siswa yang mendemo langsung bersorak dan mengejek sang kepala sekolah.

KCD Pendidikan Malang akan Tindaklanjuti Tuntutan Para Siswa

Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Ani Saulina merasa prihatin atas aksi ratusan siswa SMAN 1 Turen yang mendemo kepala sekolahnya.

Menurutnya, ada banyak cara untuk melakukan kritik dan menyampaikan aspirasi. “Jadi caranya tidak dengan demo seperti itu,” ujarnya.

Ia pun menilai aksi demo itu terjadi karena adanya komunikasi yang terputus dan kurang baik antara guru, siswa dan kepala sekolahnya.

Menurut Ani, setiap kepala sekolah memiliki cara dan gaya memimpin masing-masing. Meski demikian, pihaknya akan tetap menindaklanjuti apa yang menjadi aspirasi dan tuntutan para siswa SMAN 1 Turen demo kepada kepala sekolahnya tersebut. (Aji/R3/HR-Online/Editor-Eva)