Berita Nasional, (harapanrakyat.com),- Seorang mahasiswa UGM berinisial TSR, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari lantai 11 salah satu hotel di Sleman, Yogyakarta, Sabtu (8/10/2022) sore.
Kejadian itu tentunya membuat heboh masyarakat. Berdasarkan hasil pemeriksaan kepolisian, kejadian itu murni bunuh diri.
Pihak kepolisian dari Polsek Bulaksumur, mengungkapkan alasan korban nekat bunuh diri dari ketinggian hotel.
“Jadi ini murni bunuh diri, karena memang ada surat keterangan dari dokter terkait psikologis korban terganggu,” ujar Kompol Sumanto, Kapolsek Bulaksumur, Minggu (9/10/2022) mengutip suara.com.
Kata Sumanto, polisi menyimpulkan jika mahasiswa UGM itu murni bunuh diri. Hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan saksi dan temuan di lokasi TKP.
“Saat kita memeriksa TKP, di tasnya ada surat hasil pemeriksaan korban dari rumah sakit, surat itu isinya psikologis,” katanya.
Polisi juga tidak menemukan motif lain, ataupun adanya keterlibatan pihak lain yang menyebabkan korban jatuh dari lantai 11 hotel.
Jasad korban lanjut Sumanto, langsung dibawa ke RS Bhayangkara Polda DIY pada Sabtu (8/10/2022) malam.
“Setelah dilakukan pemeriksaan, jasad korban dibawa pihak keluarga ke Kendal, ibunya yang langsung ke rumah sakit,” ungkap Sumanto.
Sementara itu, Dina W. Kariodimedjo Kabag Humas Protokol UGM membenarkan jika TSR merupakan mahasiswa Universitas Gadjah Mada.
Yang bersangkutan merupakan salah satu mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol).
“Universitas Gadjah Mada turut berduka cita atas meninggalnya salah satu mahasiswa di Hotel Porta, Sleman,” ucapnya.
Baca juga: Penyakit Tak Kunjung Sembuh, Pria di Pangandaran Akhiri Hidup di Pohon Jeruk
Pihak Hotel Angkat Suara Soal Insiden Bunuh Diri Mahasiswa UGM
Pihak hotel Porta angkat suara soal insiden bunuh diri mahasiswa Universitas Gadjah Mada pada Sabtu (8/10/2022).
Precillia Grace, Marketing Communication Executive Hotel Porta menyebut, jika mahasiswa yang nekat loncat dari lantai 11 Hotel Porta tidak sedang menginap di hotel itu.
Menurutnya, lantai 11 hotel Porta merupakan area resto dan bar, sehingga dibuka untuk umum.
“Korban saat itu, tidak sedang menggunakan fasilitas di hotel, juga tidak pesan makanan,” jelas Grace.
Lanjut Grace, berdasarkan keterangan dari karyawannya, mahasiswa UGM itu datang ke hotel pukul 14.30 dan sendirian.
Saat itu, di lantai 11 hotel sedang ada event kopi rooftop. Korban kemudian mendatangi lokasi itu.
Even tersebut memang terbuka untuk umum, sehingga siapa saja bisa datang.
Namun untuk kejadian pastinya, tidak ada yang menyaksikan korban meloncat. Karena saat itu, event kopi sedang break, tidak ada yang notice dengan korban.
Sementara itu, terkait dengan adanya teguran dari pihak hotel kepada korban, itu dilakukan karena korban masuk ke area khusus staf atau staf only.
“Kami hanya memberi peringatan ke yang bersangkutan agar tidak berada di area staf itu,” jelasnya.
Pihak hotel tambah Grace, saat ini sedang menunggu hasil dari pihak kepolisian. Karena rekaman cctv hotel dan berbagai barang milik mahasiswa UGM itu diamankan kepolisian. (R8/HR Online/Editor Jujang)
